Majunya Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020 Dituding Penenggelaman Demokrasi, Rocky Gerung : Nah di Sini Presiden Jokowi Mengorbankan Anak Karena Perintah Dirinya

Minggu, 02 Agustus 2020 | 08:00
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews/YouTube Rocky Gerung

Bak Tak Ingin Jadi Tong Kosong Nyaring Bunyinya, Rocky Gerung yang Selalu Kritik Habis Pemerintahan Terang-terangan Mau Gabung Kabinet Jokowi untuk Gantikan Yasonna Laoly

GridHype.ID - Majunya putra sulung Presiden Joko Widodo menjadi sorotan publik.

Salah satu orang yang menyoroti pencalonan Gibran Rakabuming Raka maju ke pilkada Solo 2020 adalah akademisi Rocky Gerung.

Seperti diketahui, putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diusung oleh PDIP untuk maju dalam pencalonan Wali Kota Solo Desember mendatang.

Sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution diusung Partai Gerindra untuk maju dalam pilkada Medan memperebutkan kursi Wali Kota.

Baca Juga: Bak Buah Simalakama, Menang atau Kalahnya Gibran di Pilkada Solo 2020 Pakar Politik Menilai Citra Presiden Jokowi Terancam

Akademisi Rocky Gerung menyoroti majunya Gibran dan Bobby adalah bagian dari rencana Jokowi.

Rocky menyebut Jokowi sengaja mengorbankan keluarganya agar duduk di kursi pemerintahan.

"Kalau dalam agama (Islam) kemarin kan Hari Raya Kurban ya. Dalam tradisi agama, ayah mengorbankan anaknya karena perintah Tuhan."

"Nah di sini ayah mengorbankan anaknya karena perintah dirinya sendiri," kata Rocky Gerung, dikutip dari Pos Kupang.

Baca Juga: Dicap Sebagai Nepotisme, Rocky Gerung Bereaksi Keras Majunya Putra Sulung Presiden Jokowi di Pilkada Solo 2020 : Jadi Otak Kosong Versus Kotak Kosong

"Jadi ambisi si ayahnya lah yang sangat mungkin mengorbankan anaknya di Solo dan menantunya di Medan. Bukan karena perintah Tuhan," lanjutnya.

Rocky pun mencoba mengurai pola perpolitikan yang terjadi di Indonesia saat ini.

Menurutnya, orang yang saat ini duduk di kursi keprisedanan tak paham dengan maksud demokrasi.

"Kita masuk ke dalam perhubungan nasib demokrasi. Jelas presiden Jokowi tiba ketika Indonesia sudah menjalankan demokrasi, yaitu kompetisi," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Putra Presiden Jokowi Coba Peruntungan Jadi Wali Kota Solo, Pakar Politik : Tidak Perlu Ada Pilkada, Dikeluarkan SK Saja

"Tapi presiden, stafnya, buzzernya, purnakawannya terus menyuarakan bahwa ini kompetisi," katanya.

Alih-alih bebas berkompetisi, kata Rocky, demokrasi lebih mengedepankan untuk jangan menghalangi kompetisi bebas, dan bukan malah melibatkan kekuasaan di dalamnya.

"Prinsip demokrasi itu jangan halangi kompetisi bebas, bukan bebas berkompetisi. Menghalangi kompetisi dengan kekuasaan itu bertentangan dengan demokrasi," tegas Rocky Gerung.

Tak tanggung-tanggung, Rocky menyebut Istana buta dengan pemahaman demokrasi.

Baca Juga: Nama Putra Jokowi Muncul dalam Bursa Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo : Ya Gimana Lagi

"Terus menerus diucapkan di talkshow kan ini kompetisi. Kacau karena kehilangan akal untuk membenarkan sesuatu di depan mata kalau itu salah," tegasnya.

Pria yang dikenal vokal mengkritisi pemerintahan ini menyebut, tindakan-tindakan Jokowi saat ini sedang menenggelamkan demokrasi itu sendiri.

"Bangsa ini sedang ditenggelamkan oleh Presiden Jokowi dalam hal demokrasi. Udahlah kalau tenggelam secara ekonomi karena salah kebijakan."

"Ada faktor yang tidak dihitung, force major. Covid tidak terduga. Tetapi demokrasi harus dihitung dengan menyediakan wahana demokrasi. sekarang wahana itu dia tutup," papar Rocky Gerung.

Baca Juga: Bak ikuti Jejak Rekan Selebritinya, Raffi Ahmad Akui Ingin Terjun ke Dunia Politik, Nagita Slavina Beri Tanggapan Jika sang Suami Maju di Pilkada 2020

Diberitakan sebelumnya, majunya Gibran Rakabuming Raka digaungkan sebagai upaya Jokowi dalam membangun dinasti politik.

MelansirKompas.com, pendapat itu dikemukakan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin.

"Bisa dikatakan Jokowi sedang membangun dinasti politik. Mungkin mumpung sedang jadi Presiden, sedang punya kekuasaan, akhirnya dorong anaknya jadi wali kota," kata Ujang kepada Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).

Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Gibran menegaskan bahwa pencalonannya tak berkaitan dengan dinasti politik.

Baca Juga: Intip Gaya Santai Gibran Rakabuming Raka Blusukkan ke Pasar, Cuma Pakai Kaos Oblong dan Sandal Jepit Buluk

Menurutnya, publik memiliki hak penuh untuk memilih atau tidak memilih dirinya.

"Jadi ya saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, bisa dicoblos atau tidak, tidak diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak."

"Ini kan kontestasi bukan penunjukkan jadi yang disebut dinasti politik itu dimananya?" ungkap Gibran beberapa waktu lalu, dikutip dari Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Sebut Istana Buta Demokrasi, Rocky Gerung: Idul Adha Ayah Korbankan Anak atas Perintah Tuhan, Kalau Gibran Dikorbankan karena Ambisi Jokowi

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Sosok.id