GridHype.ID - Pernah membayangkan hidup di tengah hutan?
Mungkin sebagian dari kamu tak mau tinggal di tengah hutan.
Pasti kebanyakan akan memilih hidup di kota, namun tidak dengan sosok ini.
Memilih hidup tenang, mungkin itu yang terlintas di pikiran sosok pria paruh baya yang tinggal di tengah hutan ini.
Baca Juga: Kini Bergeliang Harta, Siapa Sangka Hamish Daud Dulu Sempat Hidup Susah Hingga Tinggal di Hutan
Bahkan dirinya tak sendiri tinggal di tengah-tengah hutan lebat tersebut.
Bersama istri dan adiknya ia pun memilih hidup menghindari hiruk pikuk kota sudah 15 tahun terakhir.
Namun siapa sangka, tinggal di tengah hutan dan jauh dari perkotaan itu dipilihnya setelah insiden nyeleneh yang pernah ia alami 15 tahun yang lalu.
"Yang penting jangan panjang tangan," Begitu pesan Marno, lelaki paruh baya yang 15 tahun tinggal di gubuk kecil di lahan Perhutani, Bungursari, Purwakarta.
Marno tinggal di istana kecilnya bersama istri, adik, dan iparnya.
Ia dulunya bekerja sebagai kondektur bus dalam Kota Jakarta.
Suatu hari, kendaraan yang ia naiki mogok.
Marno pun memilih bermalam di area lahan yang kini ia tinggali.
Saat itu ada saung milik warga.
"Saya berkenalan, akhirnya tidur di sini," ujarnya.
Marno kemudian memilih tinggal di lahan tepian hutan itu.
Ia pun membawa pula istri dan adiknya tinggal di tempat tersebut, meski tinggal di rumah seadanya.
Baca Juga: Tradisi Ubasute, Ketika Sang Anak Membuang Orangtuanya di Hutan dan Dibiarkan Mati
Rumahnya sebagian terdiri dari seng bekas, plastik, dan karung. Meski begitu, Marno tak tinggal diam.
Ia berkebun singkong.
"Nanam sampeu (singkong)," ujar Marno saat ditanya anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi, Marno menyebut hasil penjualan singkong tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dapat Rp 20.000 buat beli beras," ujar dia.
Meski belasan tahun tinggal di rumah yang kurang layak, pria asal Subang itu mengaku ikhlas. Baginya, yang penting tak mencuri.
"Yang penting enggak panjang tangan," ujar Marno.
Sementara itu, Dedi Mulyadi memuji semangat dan keikhlasan Marno.
"Pesannya cuma satu, tidak mencuri," ujar Dedi dalam video yang diunggah pada akun Facebook miliknya.
Dedi yang sempat turut masuk ke rumah yang ditinggali Marno akan berupaya membantu.
"Nanti saya akan berkoordinasi dengan Perhutani. Nanti minimal rumahnya tidak seperti ini, dibuatkan rumah panggung," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul 15 Tahun Tinggalkan Hidup Nyaman di Kota, Mantan Supir Bus di Jakarta Ini Pilih Hidup di Tengah Hutan Bersama Istri dan Adiknya, Tak Ada yang Tahu Sebelum Didatangi Dedi Mulyadi
(*)