Tuai Protes dari Para Aktivis, Pemerintah Malaysia Akan Tangkap Para Transgender

Minggu, 19 Juli 2020 | 06:30
Newyorker.com

Ilustrasi transgender

GridHype.ID - Di era modern seperti sekarang, LGBT bukan lagi hal yang dianggap tabu.

Di Indonesiabanyak ditemukan transgender alias pria berdandan layaknya wanita, bahkan banyak dijadikan influencer.

Hal tersebut membuktikan bahwa transgender kini sudah mulai diakui dan memiliki tempat di masyarakat.

Namun, pemandangan berbeda terjadi di negara tetangga kita, Malaysia.

Baca Juga: Jarang Tersorot, Kakak Ipar Luna Maya Ternyata Tak Kalah Cantik! Penampilannya Bak Model

Para bencong akan ditangkap untuk dididik.

Pemerintah Malaysia mendadak membuat pengumuman mengejutkan.

Negeri Jiran kali ini bakal menangkapi para transgender alias banci di negaranya.

Namun tentu saja hal ini mendapat tentangan keras dari warganya.

Baca Juga: Sering Dikira Sampah, Makan Kulit Telur Miliki Manfaat Luar Biasa bagi Tubuh, Begini Cara Mengonsumsinya

Menteri Urusan Agama Malaysia membuat sebuah proposal kontroversial yakni untuk menangkap dan 'mendidik' orang-orang transgender.

Hal ini tak pelak ditentang oleh para aktivis domestik.

Mereka yang mengatakan akan menghadapi pukulan lebih jauh terhadap catatan hak asasi manusia pemerintah yang sudah goyah.

Zulkifli Mohamad dari koalisi Perikatan Nasional yang berkuasa, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah memberikan "lisensi penuh" kepada otoritas Islam.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Makan Telur dan Susu Secara Bersamaan Jika Tak Ingin Tubuh Alami Gejala Ini!

Dalam pengumumannya itu, Zulkifli Mohamad bertujuan untuk memastikan orang-orang transgender kembali "ke jalan yang benar".

“Islam adalah agama yang ingin mendidik. Kami akan bekerja menuju upaya terkoordinasi dari semua lembaga di bawah sayap urusan agama di departemen perdana menteri," katanya dalam sebuah postingan Facebook.

Picu protes aktivis

Pengumuman itu memicu protes dari para aktivis, yang menunjukkan bahwa hanya dalam empat bulan sejak berkuasa, koalisi telah menekan anggota serikat dan jurnalis dan melarang sebuah buku tentang pemilihan umum 2018.

Baca Juga: Cari Tahu Karakter Seseorang Lewat Bulan Lahir, Desember Selalu Punya Daya Tarik, Kalau Kamu?

Di mana pemerintahan sebelumnya, Pakatan Harapan, menggulingkan Barisan Nasional setelah 61 tahun berkuasa.

(Ilustrasi) Transseksual

“Ini akan mendorong kekerasan main hakim sendiri. Kami melihat ini terjadi selama pemerintahan Barisan Nasional dan tidak ada tindakan yang diambil pada saat itu,” kata Mitch Yusmar Yusof, Direktur Eksekutif organisasi masyarakat yang dipimpin oleh Seed Foundation.

Baca Juga: Foto Bareng Adik Ipar, Penampilan Nagita Slavina Tuai Pujian Netizen: Kaya Paling Bontot

“Identifikasi kambing hitam atau target yang paling mudah, membuat pernyataan, mendapatkan kepercayaan dan suara publik," lanjutnya.

Kemudian LSM Justice for Sisters menggambarkan kata-kata sang menteri sebagai suatu hal yang tidak bertanggung jawab.

“Pernyataannya akan meningkatkan diskriminasi, kekerasan dan penganiayaan terhadap wanita transgender dengan impunitas oleh petugas penegakan Departemen Islam serta anggota masyarakat.

Baca Juga: Ditinggal Nikah Setelah 4 Tahun Pacaran, Lesty Kejora Nongol di Acara Pernikahan Rizki D'Academy Sampai Bikin Netizen Salfok!

Kami sudah mengamati pertanyaan dan kekhawatiran tentang keamanan pribadi, keselamatan dan kesejahteraan oleh orang-orang transgender di seluruh negeri sejak rilis pernyataan itu," tulis pernyataan mereka.

Perikatan Nasional terdiri dari faksi-faksi sempalan Pakatan Harapan serta para pemimpin dari koalisi Barisan Nasional, yang terkenal kejam dalam menentang perbedaan pendapat.

Sejak Perikatan Nasional berkuasa, penyelidikan polisi telah dilakukan terhadap beberapa politisi oposisi, seorang aktivis anti-korupsi dan beberapa anggota serikat buruh yang memprotes dugaan pelanggaran perburuhan ikut ditangkap.

Baca Juga: Terus Alami Peningkatan, 3 Gejala Covid-19 Nyaris Sama dengan Penyakit Musiman Ini

Portal berita Malaysiakini menghadapi tuntutan penghinaan terhadap proses persidangan.

Sementara wartawan dari outlet berita internasional Al Jazeera sedang diselidiki untuk sebuah film dokumenter tentang serangan imigrasi selama penguncian virus corona.

Para aktivis mengatakan komunitas LGBT adalah target populer bagi para politisi yang berusaha menopang dukungan dari bank suara konservatif.

Baca Juga: Sosok Ini Berkunjung ke Rumah Ashanty Pakai Baju Seksi dengan Rambut Panjang Digerai, Buat Bingung Arsy dan Arsya: Itu Cewek apa Cowok Sih?

Asal tahu, hukum Islam di Malaysia melarang homoseksualitas sementara hukum sekulernya mengkriminalkan seks "tidak wajar".

Undang-undang tingkat negara mengizinkan hukuman fisik untuk hubungan seksual sesama jenis, sementara terapi konversi - termasuk konseling agama - adalah hal biasa.

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Masih Jadi Kontroversi, Pemerintah Malaysia Wacanakan untuk Tangkap Transgender di Negaranya, Klaim Bakal Dididik hingga Kembali ke Jalan yang Benar

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Grid Star