Dapat Lampu Hijau dari Jokowi, Erick Tohir Berani Rombak Jumlah BUMN dari 142 Sisakan 70 Perusahaan Saja

Rabu, 01 Juli 2020 | 09:30
Tribun Jogja

Erick Tohir

GridHype.ID - Pernyataan Erick Tohir membuat publik tercengang.

Pasalnya, Erick Tohir blak-blakkan bongkarresep rahasianya untuk memperbaiki BUMN ke depan.

Hal ini diungkapkan pembantu Jokowi tersebut dalam sebuah acara Webinar yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Padjajaran (IKA UNPAD) pada Sabtu (27/6/2020) kemarin.

Erick membocorkan transformasi perusahaan-perusahaan milik negara tersebut.

Baca Juga: Paranormal Mbak You Tangkap Sinyal Ada Orang Ketiga dalam Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella dan Engkum Emran

Ia bahkan secara blak-blakan mengatakan sedang melakukan perombakan besar-besaran terhadap bisnis yang dijalankan oleh BUMN.

Di acara bertema "Sinergisitas Kolaborasi Alumni Melalui Inovasi Menyongsong Kebangkitan Ekonomi dan Demokrasi Pasca Covid-19", Erick membocorkan rencana BUMN waktu dekat ini.

Webinar tersebut tak hanya mendatangkan Menteri BUMN menjadi pembicara, tetapi juga ada beberapa rekan kerja Erick di pemerintahan.

Seperti pembicara kunci Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tanjung.

Baca Juga: Ditanya Nikita Mirzani jika Rizky Febian Hamili Anak Orang di Luar Nikah, Sule : Ya Itu Urusan Dia

Di kesempatan tersebut Erick mengungkap maksudnya menerima mandat dari Presiden untuk memegang salah satu sumber pemasukan negara tersebut.

Erick pun mengungkap tak ingin lagi membicarakan masalah yang membelit Kementerian BUMN pada masa lalu.

Kini dirinya terfokus pada pengoptimalan kinerja motor penggerak BUMN itu sendiri.

Apalagi melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang dikeluarkan belum lama ini membuat Erick Thohir merasa direstui oleh Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan besar-besaran.

Baca Juga: Masih Sering Bertemu, Gisella Anastasia Akui Canggung saat Gading Marten Tahu Wallpaper Ponsel Miliknya

Untuk saat ini Erick mengatakan sedang melakukan perbaikan agar BUMN menjadi semakin mandiri.

"Fokus BUMN kami ingin mapping yang lebih jelas, yang punya nilai ekonomi, pelayanan publik dan mana yang keduanya," kata Erick.

Misalnya, Telkom dan Telkomsel dan Bank Mandiri pasti mementingkan bisnisnya, tetapi seperti Bulog, Pupuk harus mementingkan pelayanan publik.

"Bukan berarti perusahaannya babak belur atau merugi," ungkapnya.

Baca Juga: Trauma Lihat Ibunya Selingkuh, Aurel Hermansyah Jadi Sorotan Gegara Lihat Perselingkuhan Uya Kuya di Depan Mata : Benar-benar Ketakutan

"Tidak tercampur-campur, dalam menentukan KPI dan tantiem ini yang kita benahi," imbuh dia.

Sebab, kata Erick bonus itu di masing-masing BUMN berbeda maka harus ada standar yang jelas.

Lalu, dinamika portofolio BUMN, kata dia, pihaknya sudah mendapat Kepres bahwa Kementerian BUMN bisa menutup, menggabungkan, dan membentuk kemitraan strategis sehingga BUMN bisa mandiri dan tidak lagi disusui.

"Dari jumlah BUMN yang 142 jadi 107, dan kedepannya hanya 70 BUMN saja," imbuh dia.

Baca Juga: Ternyata Bukan Pakai Garam, Inilah 5 Bahan Alami yang Ampuh untuk Mengusir Ular

Bahkan kini Erick Thohir ingin merubah BUMN yang eksklusif pada masa yang sudah-sudah dengan jargon sinergi antar BUMN itupun juga didobraknya.

Erick Tohir ingin menjadikan BUMN sebagai menara gading sebagai bangunan utama dengan ekosistem yang sehat.

Hal itu dilakukan lantaran kini di era Erick Thohir, BUMN harus bisa berkolaborasi dengan badan usaha lainnya seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), swasta dan mitra strategis.

"BUMN jadi menara gading dulu, kita mau bangun ekossistem yang sehat," tutur dia.

Baca Juga: Saking Tajirnya, Nia Ramadhani Lakukan Hal Ini untuk Isi Waktu Luang, Hingga Pernah Bikin Adri Bakrie Kesal

Kemudian, Kementerian BUMN juga akan menentukan model bisnis BUMN, bukan saja menentukan para direksi dan komisaris saja.

"Setiap klusternya itu sudah menurunkan kluster dari 27 menjadi 12 kluster," imbuh dia.

Terakhir, Erick akan menambah talenta dari luar BUMN sampai dengan porsi 30% awalnya hanya 10% dibatasi.

"Talenta BUMN itu harus ada strandarisasi," kata dia.

Baca Juga: Pasangan Muda ini Mendadak Kaya Usai Beli Mainan Bekas Seharga Rp30 Ribu, Siapa Sangka di Dalamnya Ada Cincin Berlian Senilai Rp273 Miliar!

Dia mengatakan, supaya pengangkatan Direksi BUMN tetap dilakukan dari dalam atau internal tetapi juga ada darah baru.

"Contoh di Pelindo I, II, III, IV, dan angkasa pura di propertinya dari luar, bisnis airport itu bukan saja pesawat terbang," terangnya.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Pikul Perintah Besar Jokowi, Erick Thohir Siap Jadi Raja Tega, Tegas Rontokkan Puluhan Perusahaan BUMN: Kami Ingin Mapping yang Jelas!

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber Grid Hot