GridHype.ID - Novel Baswedan menjelaskan alasan wajahnya tidak terbakar meski sudah tersiram air keras.
Beberapa kabar terakhir, banyak pihak yang meragukan terkait alasan wajah Novel Baswedan tidak cacat seperti korban penyiraman air keras pada umumnya.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terluka akibat air keras tepat berada di mata.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Ogah Injakkan Kakinya di 5 Negara Ini, Salah Satunya Argentina
Menurut Novel Baswedan, wajahnya tidak terkena luka bakar dalam peristiwa penyerangan terhadap dirinya karena ketika disiram air keras, Novel langsung mengaliri bagian matanya dengan air.
"Ketika saya pertama kali disiram air keras, penanganan pertama ada saya siram dengan diguyur air sampai lama," kata Novel dalam acara "Mata Najwa", Rabu (17/6/2020).
Novel mengatakan, setelah itu ia langsung dibawa ke rumah sakit di daerah Kelapa Gading.
Ketika sampai, Novel mengaku segera ditangani oleh dokter yang fokus menangani luka bakar.
"Saya dibius total, dibawa ke ruang operasi dan dilakukan penanganan yang khusus dengan disiram air murni dan lain-lain, saya tidak melihat tapi saya diceritain dan setelah itu diberikan kasa basah di wajah saya agar sel-selnya tidak mati," ujar dia.
Begitu pula saat ia melakukan perawatan di rumah sakit di Singapura. Novel mengaku sempat ditangani oleh dokter khusus luka bakar.
"Di Singapore General Hospital, saya ditempatkan sekitar 1 minggu di unit luka bakar, burn center," ujar Novel.
Di rumah sakit tersebut, Novel mengaku mendapat penanganan dari ahli luka bakar.
Namun, kondisi luka di wajahnya saat itu belum memerlukan bantuan ahli rekonstruksi wajah.
"Tapi karena lukanya-luka permukaan luka bakarnya luka permukaan maka dokter rekonstruksi wajah tidak melakukan tugasnya tapi dokter ahli luka bakar melakukan tugasnya," tutur Novel Baswedan.
"Saya kira penanganannya sudah sedemikian bagus dan alhamdulillah kembali. Apakah berarti kembali sembuh tidak pernah sakit?" kata dia.
Baca Juga: Lebih Pilih Syahrini, Mantan Sopir Luna Maya Bongkar Tabiat Buruk Bosnya : Marah-marah Gak Jelas
Sebelumnya diberitakan, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bernama Dewi Tanjung menuding Novel Baswedan merekayasa peristiwa penyiraman air keras pada 11 April 2017.
Dewi pun melaporkan Novel ke Polisi atas tudingan rekayasa tersebut pada Rabu (6/11/2019).
"Ada beberapa hal janggal dari semua hal yang dialami, dari rekaman CCTV, bentuk luka, perban, dan kepala yang diperban. Tapi, tiba-tiba malah mata yang buta," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, usai melapor.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Curiga Ada Rekayasa karena Kepala Diperban yang Cacat Mata, Novel Baswedan Jelaskan Alasan Air Keras Tak Merusak Wajahnya: Saya Kira Demikian
(*)