GridHype.ID - Beberapa waktu lalu, dunia kembali menyoroti kasus kematian George Flyod.
George Flyod meninggal dunia karena ditindih lehernya oleh mantan polisi bernama Derek Chauvin hampir sembilan menit.
Padahal sebelumnya, korban sempat berteriak "aku tak bisa bernapas" sebelum tewas.
Kejadian ini memicu aksikerusuhan yang merembet ke ratusan kota, di mana pengunjuk rasa memprotes kebrutalan penegak hukum.
Baca Juga: Patut Kamu Coba! 3 Bahan Dapur Ini Bisa Buat Minyak Goreng Bekas Jadi Jernih Kembali
Demonstrasi besar-besaran salah satunya terjadi di Santa Monica, Amerika Serikat pekan lalu.
Seorangpemuda Asia (diduga dari Indonesia) yang merobohkan bule rasis di jalanan San Diego mendapat sorotan.
Pasalnya, Pria berkemeja hitam itu sukses mencuri perhatian karena terlibat dalam aksi protes kematian George Flyod di Amerika.
Baca Juga: Ratusan Ojol Geruduk Rumah Sakit Demi Jemput Paksa Rekannya yang Jadi PDP Covid-19
Pria ini memberikan pidato di hadapan para demonstran di Santa Monica, Amerika pada pekan lalu.
Yang menjadi sorotan, dalam pembukaan orasinya yang tenang, pria ini menyebut dirinya Warga Negara Indonesia.
Ia mengungkapkan pendapatnya soal diskriminasi dan rasisme yang dialaminya selama di Indonesia.
Pria ini bilang, dirinya sangat mengetahui bagaimana menjadi kaum minoritas di tengah keberagaman Indonesia.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Usir Cicak yang Berkeliaran di Rumah, Selamat Mencoba!
“I was born in Indonesia. And I know what does it mean by prejudice and discrimination,” ucapnya dalam video yang diunggah akun Twitter @__sintaelvhee2_. Dengan latar belakang itu, pria ini menyuarakan dukungannya atas aksi yang digelar oleh para demonstran yang memprotes kematian George Flyod.
Dengan kemampuan bahasa Inggris, pria Indonesia ini cukup didengar ribuan demonstran yang setuju dengan pernyataan-pernyataan tegasnya serta dukungan yang masuk akal namun tenang tanpa memprovokasi pengunjuk rasa.
“Look at my English is broken. But I’m here for you. My heart is for you. My spirit is for you,” ucapnya lagi.
Pidato yang diutarakan pria Indonesia ini akhirnya mengajak yang lain untuk hidup berdampingan dalam banyak perbedaan dengan landasan cinta dan kasih sayang terhadap sesama.
"Love is patient and kind. Love doesn’t envy. Or both. It isn’t arrogant. It is not rude,” tambahnya lagi penuh kebijakan.
Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul Lagi, Pria Indonesia Viral Karena Berorasi Mendamaikan Pendemo Amerika yang Protes Kasus Rasisme dan Diskriminasi
(*)