7 Kesalahan Saat Mengenakan Celana Dalam ini Jangan Lagi Diabaikan, Bisa Jadi Penyebab Kanker Rahim!

Sabtu, 30 Mei 2020 | 11:15
freepik.com

Segera Hindari! Kenali 7 Kesalahan Pakai Celana Dalam yang Bisa Menjadi Pemiu Kanker!

Gridhype.id-Pakaian dalam berfungsi untuk menjaga dan melindungi organ intim kita dalam keseharian.

Namun, dalam menggunakan celana dalam ada aturan yang harus kamu pahami.

Sebab, kesalahan dalam menggunakan celana dalam bisa mengganggu kenyamanan bahkan bisa menjadi pemicu penyakit kanker!

Baca Juga: Cukup dengan Baby Oil, Begini 3 Cara Hilangkan Komedo yang Membandel, Praktekin Sendiri di Rumah

Dilansir dariKompas Health, jika banyak keluhan pada vagina, misalnya keputihan yang tak kunjung sembuh, mungkin saja disebabkan salah pakai celana dalam.

Asal tahu saja, infeksi pada vagina disebabkan oleh mikroba seperti bakteri dan jamur.

Jika tidak diobati dengan benar, maka dapat menyebabkan sejumlah masalah.

Mulai infeksi saluran kemih hingga kanker rahim.

Baca Juga: Jika Sudah Muncul 4 Tanda ini, Itu Artinya Kamu Sudah Harus Mengganti Celana Dalam yang Lama, Kalau Tidak Bisa Berbahaya Untuk Kesehatan

Padahal, gejala yang dialami oleh serang wanita seperti gatal-gatal, bau busuk, pengeluaran cairan, keputihan dll, yang dapat menghalangi kegiatan sehari-hari seorang wanita.

Banyak hal yang menyebabkan berkembangnya infeksi jamur seperti kurangnya kebersihan, kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, menurunnya kekebalan tubuh, dll.

Tetapi penelitian juga membuktikan salah pakai celana dalam bisa menyebabkan gangguan pada vagina.

Berikut beberapa cara salah pakai celana dalam yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele ini Nyatanya Bisa Bikin Miss V Jadi 'Luka' Loh, Salah Satunya Tidur dengan Memakai Celana Dalam

1. Memakai pakaian dalam yang sama selama beberapa hari

Salah satu penyebab berkembangnya infeksi vagina adalah karena sebagian dari kita memiliki kebiasaan buruk.

Kebiasaan tersebut yaitu memakai pakaian dalam yang sama selama beberapa hari.

Cairan disekresi ke celana dalam membuatnya menjadi tempat berkembang biak yang besar dari mikroba yang menjadi cikal bakal munculnya infeksi.

2. Tidak mengganti pakaian dalam setelah berolahraga

Setiap habis berolahraga sangat disarankan untuk mandi lalu mengganti pakaian dalam.

Bila hal ini tidak dilakukan, keringat terakumulasi di celana dalam bisa menyebabkan infeksi pada vagina.

Baca Juga: Mengaku Ganti Celana Dalam Hanya Satu Bulan Sekali, Wanita ini Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Berpotensi Kanker

3. Salah memilih model celana

Celana dalam model thong memang terlihat seksi.

Tetapi thong bisa lebih ketat dibandingkan dengan pakaian biasa dan terlalu melekat pada vagina dengan sangat erat.

Sehingga salah pakai celana dalam model thong menyebabkan banyak gesekan dan konsekuensinya mengalami infeksi.

4. Salah memilih bahan

Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain seperti renda, satin dapat juga menyebabkan infeksi karena dapat mengiritasi kulit sensitif pada vagina.

Pilih bahan yang nyaman seperti katun untuk celana dalam penggunaan sehari-hari.

Baca Juga: Sering Rasakan Gatal pada Organ Intim, Jangan Sembarangan, Begini Langkah Yang Benar Untuk Membersihkan Miss V

5. Salah memilih ukuran

Salah pakai celana dalam yang lain adalah salah memilih ukuran.

Jika celana dalam terlalu ketat, maka akan membuat sirkulasi udara menjadi tidak baik dan menyebabkan keringat berlebihan di daerah vagina.

Inilah yang menyebabkan infeksi vagina.

6. Salah menggunakan deterjen

Jika ingin menghindari iritasi dan infeksi pada vagina, gunakan deterjen organik atau sabun cuci yang ramah lingkungan.

7. Tidak disimpan dengan baik

Pastikan untuk menjaga pakaian dalam dicuci, lalu disimpan di lemari, dalam tempat terpisah.

Jika tetap menyimpannya di luar, debu dan mikroba bisa menempel pada pakaian dalam, sehingga lebih lanjut menyebabkan infeksi pada vagina. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judulJangan Lagi Salah Pakai Celana Dalam Karena Bisa Sebabkan Kanker, Pahami 7 Kesalahannya!

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber intisari online