Termakan Isu Teori Konspirasi, Puluhan Juta Netizen Afrika Percaya Jika Bill Gates adalah Dalang Dibalik Munculnya Wabah Corona

Jumat, 29 Mei 2020 | 19:35
Kolase

Heboh FBI tangkap Bill Gates.

GridHype.ID - Di tengah masa penademi yang meluluh lantakan dunia, nama Bill Gates banyak disebut oleh khalayak ramai.

Ya, para ahli teori konspirasi menyebut jika Bill Gates adalah dalang di balik virus corona.

Teori konspirasi luas itu nyatanya banyak dipercaya di Afrika.

Apalagi adanya postingan online politisi palsu Kenya, makin menambah pendorong utama terhadap penyebaran informasi yang salah.

Klaim palsu seperti itu telah mendapatkan daya tarik baru di tengah pandemi.

Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Kita Anggap Sehat ini Nyatanya Justru Bisa Memicu Bahaya Bagi Kesehatan Tubuh lho!

Apalagi saat program-program vaksin Gates di benua Afrika itu telah lama menjadi bahan spekulasi, seperti dilansir dari AFP.

Pada 15 Maret, Gubernur Nairobi Mike Sonko menerbitkan video lama Gates, yang memperingatkan tentang konsekuensi pandemi di masa depan.

Video itu berisi tulisan "Bill Gates memberi tahu kami tentang virus korona 2015".

Video klip yang muncul dalam pembicaraan TED-nya lima tahun lalu itu, menunjukkan Bill Gates sedang berkata kepada audiens, bahwa dunia tidak siap untuk wabah global.

Kendati demikian, saat itu Bill Gates tidak menyebutkan virus corona.

Menurut alat analisis media sosial CrowdTangle, Postingan Sonko itu menghasilkan begitu banyak interaksi di antara dua juta pengikut Facebook-nya.

Sehingga tetap menjadi postingan global paling produktif tentang Gates di era Covid-19.

Baca Juga: Seolah Tiru Kelakuan Ferdian Paleka, Pemuda Asal Jambi Keciduk Jajakan Rokok yang Isinya Sampah

Sejauh ini, unggahan Sonko telah dibagikan lebih dari satu juta kali dan telah mengumpulkan 38 juta tanggapan di media sosial.

Menurut Lab Penelitian Forensik Digital (DFRLab) yang berpusat di Washington, yang mempelajari disinformasi secara global, postingan tersebut menyoroti peran yang dimainkan oleh tokoh masyarakat setempat dalam menyebarkan klaim palsu atau menyesatkan di berbagai belahan dunia.

"Mereka biasanya dilakukan melalui komunitas khusus ketika influencer, seperti selebritas terkemuka, atau bahkan sumber media arus utama, menguatkan mereka," kata Zarine Kharazian dari DFRLab kepada AFP.

"Begitu mereka mencapai tingkat penyebaran ini, mereka bermigrasi lintas bahasa."

Elite yang sangat kuat

Rumor tentang hubungan antara Gates dan pandemi saat ini, telah membuat daya tarik yang luas berbagai komunitas konspirasi di seluruh dunia, sejak virus meletus di kota Wuhan di Cina pada Desember 2019.

Sejak Januari, lebih dari 683.000 posting secara global dari halaman dan grup Facebook publik menyebut Gates, menghasilkan hampir 53 juta suka, bagikan, dan opini.

“Salah satu kesamaan dari teori konspirasi yang bisa menjangkau perbatasan, bahasa, dan budaya, adalah ketidakpercayaan pada 'elit dan institusi yang sangat kuat',” kata Kharazian.

Baca Juga: Jangan Lagi Sembarangan Mencoba Maskara di Toko Kosmetik, Ada Bahaya yang Mengintai Kesehatanmu

"Profil menonjol, vokal, dan keterlibatan aktif dalam pekerjaan kesehatan masyarakat internasional, telah membuatnya menjadi target utama untuk jenis konspirasi khusus ini."

Di antara klaim paling populer di Afrika adalah gagasan bahwa Gates ingin mengendalikan umat manusia dengan menggunakan implan microchip atau tato digital.

Para ahli teori konspirasi juga menuduh bahwa Gates akan mendapat untung besar dari vaksin dan yayasannya, dengan mematenkan obat bertahun-tahun yang lalu, sebelum mengeluarkan virus corona baru.

Yang lain lagi percaya bahwa dia menciptakan virus untuk pengendalian populasi.

Pendapat ini menjadi titik sensitif di Afrika karena banyak dari tarik-menarik pendapat online itu tampak fokus pada masalah vaksin Covid-19 dan percobaan percobaan pada subjek uji lokal.

Sebelum merebak di Afrika, ada klaim palsu yang menargetkan miliarder filantropis Bill Gates, sejak awal wabah virus corona menyeruak.

Foto-foto dan artikel berita palsu yang dibuat oleh para ahli teori konspirasi tampak dibagikan ribuan kali di platform media sosial dan aplikasi pengiriman pesan, dalam berbagai bahasa.

Baca Juga: Tiga Bahan Alami ini Bisa Gantikan Maskara Agar Bulu Mata Lentik Tahan Lama

Berdasarkan teori konspirasi tersebut, pendiri Microsoft itulah yang disebut menciptakan wabah tersebut.

Melansir South China Morning Post, Gates telah menjanjikan US$ 250 juta untuk upaya memerangi pandemi.

Gates menjadi pihak terbaru dalam rangkaian target disinformasi online, meskipun ada upaya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melawan apa yang disebutnya "infodemik".

Infodemik merupakan informasi yang keliru yang dipicu oleh kepanikan dan kebingungan tentang virus corona.

Bill Gates tidak sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir, miliarder Hungaria-Amerika George Soros juga disalahkan karena menciptakan Covid-19, yang telah menewaskan hampir 320.000 orang di seluruh dunia.

"Bill Gates selalu menjadi target komunitas konspirasi tertentu," kata Rory Smith, manajer peneliti First Draft, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan penelitian dan pelatihan bagi jurnalis.

"Gates telah menjadi 'semacam hantu abstrak'," kata Whitney Phillips, asisten profesor di Universitas Syracuse New York, di mana ia mengajar etika digital.

Baca Juga: Pria ini Alami Sakit Perut yang Luar Biasa, Dokter Terkejut Saat Lihat Hasil Sinar X, Temukan Pisau Hingga Obeng di Dalamnya

Sebuah video yang menuduh Gates ingin menghilangkan 15% populasi dunia melalui vaksinasi dan microchip elektronik, telah menarik hampir dua juta penonton di YouTube.

"Tuduhan serupa juga meledak antara Januari dan April," kata Smith.

Sejak awal krisis, AFP Fact Check telah membantah puluhan desas-desus anti-Gates yang beredar di platform seperti Facebook, WhatsApp dan Instagram dalam sejumlah bahasa termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, Polandia dan Ceko.

Sejumlah tuduhan, termasuk postingan yang mengklaim bahwa FBI menangkap Gates karena terorisme biologis atau bahwa ia mendukung rencana Barat untuk meracuni orang Afrika, memiliki kesamaan pendapat.

Mereka menuduh Gates mengeksploitasi krisis, apakah itu untuk "mengendalikan orang" atau menghasilkan uang dari penjualan vaksin.

(*)

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Teori konspirasi Bill Gates menggema di seluruh daratan Afrika

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber kontan