Muncul Wabah Bernama Locust-19 di Tengah Pandemi Covid-19, Wabah ini Diprediksi Bisa Sebabkan 30 Juta Umat Manusia Alami Hal Mengerikan

Senin, 18 Mei 2020 | 08:45
https://pixabay.com/photos/coronavirus-virus-pandemic-china-4810201/

Ilustrasi wabah COVID-19.

Gridhype.id- Hampir semua negara besar, seperti Amerika, Inggris, Italia, mengalami masalah yang sama dalam menghadapi Covid-19.

Namun, ternyata Covid-19 hanya sebuah masalah kecil, ada sebuah negara di dunia yang dirundung masalah lebih luar biasa dari Covid-19.

Negar-negara yang tepatnya berada di benua Afrika ini justru mengalami musibah yang lebih mengerikan daripada Covid-19.

Baca Juga: Jenazah Wanita Hamil ini Tak Segera Dimakamkan Selama 10 Hari, Keluarga Terkejut Saat Dapati Bayi yang Dikandungnya Keluar dari Dalam Perut

Melansir Daily Star pada Senin (18/05/2020), sebuah skenario mengerikan yang disebut 'Locust-19', di Afrika Timur tampaknya adalah masalah yang lebih serius dari Covid-19.

Bagi masyarakat Afrika wabah ini telah menyebar sejak akhir tahun 2019 dan masih berlanjut hingga saat ini.

Ironisnya, karena wabah ini hanya dialami oleh negara di benua hitam, nyaris informasinya tidak terekspos oleh dunia, dan sedikit mendapat perhatian.

Menurut laporan wabah ini berasal dari jutaan belalang yang melakukan migrasi dari negara ke negara lain.

Baca Juga: Kisah Ann Grace Aguti, Sudah Miliki 3 Suami dan Masih ‘Mengoleksi’ Banyak Pacar, Wanita Kaya Raya ini Mengaku Belum Dapatkan Kepuasan

Hal ini diperburuk dengan mewabahnya Covid-19 yang juga sudah mulai masuk ke Afrika.

Menurut keterangan, belalang agresif ini merusak tanaman di Somalia, Ethiopia, Kenya, Uganda dan Sudan Selatan pada bulan Januari.

Wabah ini diperkirakan akan menyebabkan 30 juta manusia akan mengalami kelaparan massal di Afrika akibat kekurangan pangan yang dirusak oleh belalang.

Gelombang belalang kedua telah bergerak dan menimbulkan kekacauan antar negara, dampaknya lebih besar daripada Covid-19.

Pandemi ini meningkatkan tekanan keuangan pada negara terdampak, untuk menunda alat medis dan menggantinya dengan impor pestisida dan alat pembasmi belalang.

Sementara pemberlaukan lockdown mengyebabkan, orang-orang terbatas untuk bergerak.

Artinya mereka tidak bisa berbuat lebih untuk mengatasi kawanan belalang yang menyebabkan ancaman penduduk Afrika ini.

Baca Juga: Kabar Baik! Mulai Pertengahan Bulan Juli Kegiatan Belajar Mengajar Diberlakukan Kembali, Begini Penjelasannya

Bussines Insider

Ilustrasi serbuan belalang.

Bantuan dari negara tetangga juga sulit masuk karena adanya pembatasan lockdown.

Beberapa pakar internasional, telah menentang larangan perjalanan untuk memberantas wabah Locust-19 yang mewabah di Afrika.

Kondisi cuaca juga berkontribusi terhadap bencana, hujan lebat yang menyebabkan lingkungan sempuran untuk kawanan belalang.

Karena belalang padang pasir hanya bisa bertelur di tempat yang lembab.

Setelah badai tersebut, satu meter persegi bisa menampung setidaknya 1.000 telur.

Baca Juga: Biasakan Hidup Sehat Saat Pandemi Corona, Begini Cara Makan Sehat Selama Masa Pandemi

Gerombolan belalang kedua ini, diperkirakan akan mencapai 20 kali lebih besar dari gerombolan yang muncul awal tahun ini.

Ketika bayi belalang lahir, mereka sudah siap untuk melakukan perjalanan ke daerah-daerah dengan tanaman untuk melakukan pemusnahan.

Setelah berubah menjadi cokelat dengan corak kuning dan hitam, mereka akan bepergian dalam kelompok besar supaya aman dari predator.

Belalang bisa melakukan perjalanan hingga 90 mil dalam satu hari, ini adalah hal menakutkan bagi petani, karena tidak ada peralatan yang cukup untuk memusnakan kawanan ini.

Baca Juga: Pasien Positif Corona ini Ngamuk Saat di Jemput Paksa, Diduga Tak Terima Dijadikan Tontonan Hingga Sengaja Mengejar dan Memeluk Warga Lain Agar Tertular

Imbasnya, tanaman akan mati karena diserang belalang dan menyebabkan kekurangan pangan, hingga berujung pada kelaparan massal.

Hama tersebut menyerang pada awal bulan Mei, diangga sebagai waktu terburuk karena petani harus menunda menanam benih.

PBB menyebut situasi ini sangat mengkhawatikan, menyebabkan jutaan orang berakhir dalam kelaparan.

Jika gerombolan itu tidak segera dikendalikan, kemungkinan mereka akan berkembang 400 kali lebih besar, hingga Juni dan menghancurkan panen tahunan. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, Di Tengah Covid-19 Muncul Wabah Bernama Locust-19,Pandemi Ini Diyakini Bisa Menyebabkan 30 Juta Manusia Alami Hal Mengerikan

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber intisari online