GridHype.ID - Apakah kalian masih mengonsumsi jamu?
Jamu dipercaya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh di tengah pandemi virus corona seperti saat ini.
Apalagi kita juga sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan sehingga membuat kita harus menjaga daya tahan tubuh lebih dari biasanya.
Ada berbagai cara yang baik untuk menjaga kesehatan selama puasa, salah satunya dengan mengonsumsi olahan bahan-bahan herbal seperti minuman herbal atau jamu.
Nah, lantas, apa saja manfaat jamu dan kapan waktu yang tepat untuk meminum jamu di bulan Ramadan?
Manfaat Jamu
Konsultan Herbal sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, M.Si. menjelaskan beberapa manfaat jamu, terutama dalam kondisi berpuasa seperti di bulan Ramadan ini.
Menurutnya dalam Kulwap Media pada Selasa (28/4/2020) seperti dilansir dari Kompas.com, manfaat tersebut antara lain untuk menguatkan sistem daya tahan tubuh, mengurangi peradangan dalam tubuh, mengurangi kadar lemak, menurunkan kolestrol, hingga menstabilkan gula darah dan tekanan darah.
Sedangkan bagi kita yang memiliki riwayat GERD, konsumsi jamu setelah makan bertujuan agar lambung aman dan enggak teriritasi zat-zat dari jamu yang mungkin dapat memperparah kondisi lambung.
Menurut Tania, sebenarnya hampir semua jenis jamu baik bagi kesehatan.
"Kalau mau minum kunyit asam bagus, beras kencur bagus, sereh sama lemon bagus. Banyak yang bagus yang bisa kita konsumsi," ujar Tania.
Baca Juga: 8 Tahun Berlalu, Penampilan Dera Idol Berubah Makin Macho Bak Laki-laki, Bikin Pangling!
Diminum Dua Kali saat Puasa
Tania juga memberikan beberapa saran terkait konsumsi jamu di bulan Ramadan.
Sebaiknya konsumsi jamu dilakukan 2 kali sehari saat berpuasa, yakni saat sahur dan berbuka dengan memperhatikan kondisi dan keluhan lambung terlebih dulu.
Untuk meminum jamu saat jam berbuka puasa, awali dengan minum air putih terlebih dulu untuk mengembalikan cairan tubuh, lalu lanjutkan dengan asupan glukosa dari kurma atau takjil lainnya sebelum mengonsumsi jamu.
"Setelah kurma mungkin kita makan takjil yang lain seperti arem-arem, tahu isi, tidak berlebihan, kemudian setelah itu bisa minum jamu, karena jamunya sendiri akan membantu mengurangi kandungan lemak berlebih pada saat kita mengonsumsi takjil," papar Tania.
Sedangkan saat sahur, kita dapat mengonsumsi jamu sebelum makan apabila enggak memiliki keluhan lambung.
Sebaliknya, jika kita memiliki riwayat nyeri lambung, minuman jamu atau herbal sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Artikel ini telah tayang di Cewekbanget.ID dengan judul Minum Jamu Pas Sahur & Buka Puasa Baik Untuk Kesegatan Lambung?
(*)