Sering Dikaitkan dengan Hal Mistis, Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah Mengenai Fenomena Ketindihan Saat Tidur

Minggu, 10 Mei 2020 | 04:30
freepik.com/engin akyurt

Sering Dikaitkan dengan Hal Mistis, Ternyata Begini Fakta Ilmiah dan Cara Mengatasi Ketindihan!

Gridhype.id- Fenomena 'ketindihan' saat tidur hampir dialami oleh setiap orang.

Fenomena ini juga baisa disebut sebagai sleep paralysis.

Banyak yang mengaitkan peristiwa ketindihan ini dengan hal-hal berbau mistis, padahal sleep paralysis ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Baca Juga: Jangan Biasakan Mandi Saat Tubuh Sedang Berkeringat, Ada Bahaya ini yang Mengintai Kesehatanmu

Untuk menjawab fenomena tersebut, sebuah studi terakhir menemukan alasan agar orang-orang yang pernah mengalaminya merasa lebih baik.

Pasalnya, mempercayai ‘ketindihan’ sebagai fenomena mistis akan membuat masyarakat terus terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan.

Penjelasan yang dilansir dariHelloSehatini memuat fakta bahwa selama siklus tidurRapid Eye Movement(REM), otak manusia akan mengirimkan sinyal (glycine dan GABA) untuk ‘mematikan’ otot-otot tubuh sehingga kita tidak ikut bergerak selama bermimpi.

Ini adalah sebuah keterampilan evolusi yang penting untuk mencegah kita melukai diri sendiri atau teman tidur ketika kita bermimpi.

Baca Juga: Jangan Lagi Buang Air Cucian Beras, Bisa Dimanfaatkan Untuk Perawatan Kulit Wajah Hingga Buat Rambut Halus

Lalu apa penyebab ‘ketindihan’?

Sebanyak 4 dari 10 orang pernah mengalamisleep paralysis. Gangguan tidur ini umumnya dialami oleh orang-orang di tahun remaja hingga usia dewasa muda.

‘Ketindihan’ bisa jadi faktor genetik, namun terdapat sejumlah faktor lain yang mungkin terkait dengan fenomena ini, seperti:

  1. Kurang tidur
  2. Waktu tidur yang berubah
  3. Stres atau gangguan bipolar
  4. Tidur telentang
  5. Gangguan tidur lainnya (narkolepsi atau kram kaki malam hari)
  6. Konsumsi obat tertentu, seperti obat ADHD
  7. Penyalahgunaan narkotika
  8. Perlu diingat, kurang tidur yang ekstrem dan stress menyebabkan siklus tidur yang berantakan.
Bisa saja Anda melewati tahapan non-REM (tidur ringan atau tidur ayam) dan langsung memasuki tahapan mimpi (REM) begitu mulai memejamkan mata.

Baca Juga: Belajar dari Rano Karno yang Tak Lagi Miliki Empedu, Kebiasaan Jarang Sarapan ini Bisa Jadi Pemicu Penyakit Mengerikan

“Saya yakin melihat makhluk gaib saat sedang ‘ketindihan’, kok!”

Sleep paralysisterjadi saat mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM.

Saat seseorang terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam keadaan bermimpi, alias setengah tidur setengah sadar.

Maka dari itu, kamu akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, dan tidak bisa berbicara saat ‘ketindihan’.

Seringnya, fenomena ini diikuti oleh halusinasi.

Banyak yang melaporkan bahwa mereka melihat sosok hantu, setan, dan bayangan hitam selama mengalami ‘ketindihan’.

Halusinasi adalah efek yang umum terjadi saat tubuh dan pikiran dalam keadaan setengah sadar, meskipun tidak selalu terjadi pada setiap kasus.

Lamanya waktu ‘ketindihan’ dari setiap orang bisa berbeda-beda, beberapa detik hingga beberapa menit.

Setelah gejala ‘ketindihan’ usai, kamu akan dapat kembali berbicara dan bergerak dengan normal.

Baca Juga: Tak Perlu Dikupas, 4 Jenis Sayuran ini Lebih Bermanfaat Jika Dimakan Bersama Kulitnya

Apa yang harus saya lakukan saat sedang ‘ketindihan’?

  • Tenang, jangan dilawan.Melawan balik hanya akan memperparah kondisimu. Selain itu, melawan balik hanya akan meningkatkan intensitas rasa takut dan panik untuk segera terbebas yang justru akan memicu reaksi otak untuk memperkuat sensasi “setengah bangun, setengah tidur” ini.
  • Kontrol rasa takutKemampuan untuk mengontrol rasa amat diperlukan untuk menghadapi kondisi ini.Jika dada terasa tertekan, visualisasikan bahwa kamu ikut mendorong masuk tubuh mengikuti tenaga yang menekan kamu. Dengan demikian, otak kamu akan perlahan memilih melakukan aksi dari dua pilihan: melanjutkan mimpi, atau bangun sepenuhnya.
  • Gerakan jari kakiSebagian besar ‘ketindihan’ terjadi di tubuh bagian atas.Untuk mengatasinya, coba kerahkan seluruh konsentrasi untuk mengatur napas, gerakkan jari-jari kaki, gerakkan otot-otot muka (seperti mencium sesuatu berbau aneh), atau kepalkan tangan beberapa kali. Umumnya, hal ini akan membuat kamu bisa bergerak lagi.
Jadi,tindihenmurni ilmiah. Bukan mistis. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judulBukan Soal Mistis, Ini Penjelasan Ilmiah tentang 'Ketindihan' dan Cara Mengatasinya

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : intisari online

Baca Lainnya