Ilmuan Indonesia Berhasil Petakan Genom Virus Corona untuk Pertama Kali

Selasa, 05 Mei 2020 | 13:00
YouTube WGBH News

Ilustrasi ilmuwan

GridHype.ID - Virus corona kini sudah membuat 11.587 kasus infeksi di Indonesia (4/5/2020).

Hal ini membuat beberapa ilmuan Indonesia meneliti dan melakukan pemetaan karakter dari virus corona yang berkembang di Tanah Air.

Hal ini bermanfaat dalam upaya penanganan pasien yang terinfeksi virus corona itu sendiri.

Ilmuan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman berhasil memetakan sekuen asam nukleat RNA penyusun genom virus corona, SARS-CoV-2 dari Indonesia untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Pengasuh Rafathar Ungkap Kejadian Tak Mengenakan di Depan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Lala Akui Sakit Hati Banget

"Ada 3 whole genom sequences (WGS), mungkin di Indonesia juga yang pertama kalinya," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio kepada Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Prof Amin mengatakan ketiga genom tersebut berasal dari sampel virus milik tiga pasien.

Sampel tersebut dipilih berdasarkan tingkal viral load yang tinggi yang diperoleh dari hasil tes PCR.

"Viral load pasien yang tinggi, memudahkan kami melakukan sekuensing ini. Sekuensing dilakukan secara langsung dari sampel pasien.

Baca Juga: Jangan Panik! Campuran Ramuan Jahe Ini Obati Asam Urat Ketika Puasa Ramadan, Begini Cara Buatnya

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental LBM Eijkman Institute, Herawati Sudoyo menambahkan pemetaan sekuen RNA virus corona ini menggunakan alat Next-Generation Sequencing (NGS).

Tim ilmuan Eijkman melakukan pemetaan genom dari tiga isolat virus yang berasal dari tiga pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

"Ini adalah data sekuens lengkap pertama virus corona dari Indonesia dan telah diunggah ke pusat data GISAID," kata Prof Hera dalam pesan singkat Whatsapp kepada Kompas.com.

Data yang telah diunggah di Global Initiattive on Sharing All Influenza Data (GISAID) nantinya, kata Prof Hera akan mendukung proses cepat dalam berbagi lebih dari 16.000 data virus corona di seluruh dunia.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Makan Nasi Terlalu Banyak Saat Sahur Kalau Tidak Ingin Gula Darah Tinggi, Begini Takaran yang Tepat

Target lebih banyak sekuensing genom

Prof Amin menambahkan tiga isolat virus yang dipetakan tersebut berasal dari hasil tes PCR yang diteliti.

Sampel tersebut diambil dari tiga pasien yang memiliki viral load yang tinggi.

"Kami ambil sampel ini dari hasil PCR pasien yang viral loadnya tinggi untuk memudahkan prosesnya," jelas Prof Amin.

Analisisnya dilakukan dari nilai Ct (cycle threshold), jika nilainya rendah, maka viral load atau jumlah virus yang dimiliki pasien berarti tinggi.

Baca Juga: Bukannya Kenyang, Makan Nasi Lauk Mie Instan dan Telur Saat Sahur Justru Bikin Puasa Terganggu

Nantinya, kata Prof Amin, akan ada lebih banyak lagi sekuensing genom yang akan dilakukan.

Dalam waktu dekat ini, sudah akan bertambah lagi empat isolat virus penyebab Covid-19 ini.

"Empat (isolat virus) ini akan segera kami submit ke GISAID. Di sana akan dianalisis untuk melihat karakter virus, apakah memiliki kekerabatan yang sama, baik dari virus dari negara lain," jelas Prof Amin.

Ilmuan Eijkman, Prof Hera juga mengungkapkan tiga isolat virus SARS-CoV-2 dari Indonesia ini masih bersifat premiminary.

Baca Juga: Tak Bisa Berkutik, Gimana Bingungnya Gading Marten dan Gisella Anastasia Saat Gempi Merajuk Minta Punya Adik: I Wanna Have a Baby!

"Pada saat ini, kami terus melakukan sekuensing dengan target sampai 100 isolat virus," jelas dia. Sekuensing genom virus corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia masih terus dipelajari.

Para ilmuan di LBM Eijkman terus berupaya memperoleh WGS dari virus tersebut sebanyak mungkin.

"Semakin banyak WGS yang diperoleh, akan semakin banyak memberi manfaat bagi molekuler epidemiologi dalam penanganan virus corona di Indonesia," imbuh Prof Amin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertama Kalinya, Ilmuwan Indonesia Memetakan Genom Corona SARS-CoV-2

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber Kompas