15 Juta Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Begini Pengakuan Pihak Tokopedia dan Pandangan Ahli Keamanan Siber

Minggu, 03 Mei 2020 | 10:00
Kontan

Dugaan Pencurian, 15 Juta Data Pengguna Bocor ke Forum Online, Tokopedia Sarankan Pemilik Akun Lakukan Ini

Gridhype.id- Situs e-commerce Tokopedia dilaporkan tengah mengalami usaha peretasan.

Data pengguna Tokopedia sebanyak 15 juta pengguna diduga telah diretas dan bocor di dunia maya.

Informasi kebocoran tersebut pertama kali diungkap akun Twitter @underthebreach.

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Anak yang Lahir dan Tumbuh di Daerah Nuklir, Dianggap Mutan Berkepala Dua, Ternyata Bigini Penampilannya Setelah Dewasa

Menurut akun tersebut, data jutaan pengguna Tokopedia tersebut telah disebarkan di forum online.

Peretasan disebutkan terjadi pada Maret 2020 dan sang hacker disebutkan memiliki lebih banyak data lagi, di luar 15 juta pengguna yang telah tersebar datanya.

Data yang dikumpulkan termasuk nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file database PostgreSQL.

Selain hash password, nama, dan alamat e-mail, data yang diretas juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password, detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga waktu terakhir log-in.

Namun, dalam daftar akun yang terkumpul di database berjenis PostgreSQL itu, disinyalir tidak disertakan dengan kode spesifik atau biasa disebut "salt".

Rangkaian kode salt ini berguna untuk melindungi kata sandi pengguna dengan algoritma.

Dengan demikian, diperlukan waktu bagi peretas untuk menebak serta membobol akun pengguna.

Baca Juga: Wajib Tahu, Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia Bisa Cepat Berakhir dengan Syarat Dua Faktor Berikut ini

Pernyataan Tokopedia

Pihak Tokopedia pun mengakui bahwa ada upaya peretasan data milik pengguna.

"Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.

Meski membenarkan adanya upaya pencurian data, Tokopedia mengklaim bahwa informasi milik pengguna tetap aman dan terlindungi.

Nuraini mengatakan, password milik pengguna telah terlindungi dan dienkripsi.

Selain itu, Tokopedia mengklaim telah menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun.

Meskipun begitu, Nuraini mengimbau agar pengguna tetap mengganti password akun secara berkala agar tetap aman.

Tokopedia mengaku sedang menindak lanjuti masalah ini.

"Saat ini, kami terus melakukan investigasi," jelas Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (2/5/2020) malam.

Baca Juga: Fenomena Penampakan Ribuan Mahkluk Mirip Organ Intm Pria Berserakan di Pantai, Ternyata Begini Fakta di Baliknya

Komentar ahli keamanan siber

Tokopedia mengklaim data penggunanya tetap aman meski ada usaha peretasan.

Namun benarkah data pengguna Tokopedia aman?

Untuk memastikan hal ini, KompasTekno pun menghubungi praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya terkait dugaan pembobolan akun Tokopedia ini.

Menurut Alfons, data yang tersebar tersebut memang benar merupakan database pengguna Tokopedia.

Kendati demikian menurut Alfons, hanya username saja yang terpapar, sementara password-nya di-hash.

Secara teknis, hash sulit untuk dipecahkan.

"Data hash kira-kira seperti data password yang dienkripsi dengan public key, dan yang terlihat adalah data yang sudah diacak dan pengacakan itu satu arah," tutur Alfons.

Dengan demikian, untuk membuka data tersebut, dibutuhkan sebuah private key guna mengembalikan data ke aslinya.

Baca Juga: 10 Tahun Alami Sakit Perut yang Tak Tertahankan, Dokter Justru Temukan Hewan Menjijikan ini Menggeliat di Perut Pasiennya

Menurut Alfons, hal tersebut hanya diketahui oleh server-nya.

"Kalau mau membandingkan kekuatan hash, kira-kira seperti diminta untuk mendekripsi data yang dienkripsi oleh ransomware," kata Alfons.

Sebagai informasi, hash adalah suatu metode enkripsi yang dapat mengubah data yang di input berupa teks (semacam password) menjadi output seperti kode acak.

"Jadi password dienkripsi dengan public key dan hanya yang punya private key yang bisa melakukan dekripsi," pungkas Alfons.

Inti dari pernyataan praktisi ini, password dari akun pengguna Tokopedia kemungkinan besar tetap aman sesuai klaim Tokopedia.

Meski demikian, informasi penting lain milik pengguna bisa saja sudah dimiliki peretas dan bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan pengguna adalah mengganti password dan mencopot layanan keuangan yang terhubung dengan akun Tokopedia

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebocoran Data 15 Juta Pengguna, Pengakuan Tokopedia, dan Analisis Ahli"

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com