Dipercaya Bisa Bikin Puasa Lancar, 4 Mitos Soal Sahur Ini Justru Wajib Dihindari, Perbanyak Porsi Makan Salah Satunya

Sabtu, 02 Mei 2020 | 20:55
Freepik

Mitos tentang sahur yang wajib dihindari

GridHype.ID - Ada banyak anjuran terkait sahur dan buka puasa yang beredar di masyarakat.

Diantara banyak anjuran itu ada loh anjuran yang tidak jelas kebenarannya dan malah hanya mitos belaka.

Ya, akan sangat penting bagi kita untuk mengetahui kebenaran dari tiap anjuran itu, bukan?

Baca Juga: 10 Jus Ini Cocok untuk Buka Puasa, Siapa Sangka Ternyata Bisa Jadi Obat Herbal Cegah Corona

Misalnya beberapa mitos tentang sahur yang kerap mengecoh khalayak ramai.

Diantara mitos tersebut adalah:

1. Perbanyak porsi makan agar kenyang lebih lama

Beberapa orang mengira memperbanyak makan saat sahur dapat mencegah rasa lemas dan kenyang lebih lama.

Padahal, rasa lapar dan lesu saat puasa sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jumlah makanan yang dimakan, melainkan jenis makanannya.

Porsi besar saat sahur tidak berpengaruh pada rasa kenyang lebih lama karena proses pencernaan yang dimiliki setiap orang punya mekanismenya sendiri.

Tak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang justru tinggi akan kolesterol, gula, dan lemak trans.

Baca Juga: 5 Buah yang Biasa Jadi Menu Buka Puasa Ini Sebaiknya Tidak Disimpan di Dalam Kulkas, Bikin Cepat Busuk!

Jika menu sahur tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis dapat meningkat.

2. Minum susu agar puasa tahan lama

Layaknya makanan berat, banyak orang menganggap minum susu saat sahur dapat membuat kenyang lebih lama.

Nyatanya, pada beberapa orang yang minum susu saat sahur dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Misalnya pada orang dengan kondisi intoleransi laktosa biasanya akan menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti perut terasa penuh gas, kembung, dan diare, sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi susu atau produk susu lainnya yang mengandung laktosa.

Alih-alih ingin kenyang lebih lama, susu malah bisa menyebabkan seorang merasa lemas berkepanjangan saat puasa.

3. Minum minuman isotonik agar tidak dehidrasi

Tak dapat dipungkiri, selama puasa kita sering melihat iklan bahkan ajakan untuk minum minuman isotonik saat sahur dan buka puasa agat tubuh tidak megalami dehidrasi.

Baca Juga: Perlu Kamu Tahu! Tidur Siang Ketika Puasa Bisa Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Kinesiology and Sports Science menyatakan, minuman isotonik hanya memberikan efek plasebo tanpa memberikan energi.

Artinya, kita hanya tersugesti dengan iming-iming bahwa minuman isotonik dapat mengganti cairan tubuh yang hilang selama tidur atau puasa.

Selain itu, beberapa peneliti mengaitkan cairan isotonik ini dengan tekanan darah tinggidan detak jantung.

Minuman isitonik yang mengandung elektrolit seperti garam natrium dan kalium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Oleh sebab itu, tidak semua orang dianjurkan mengonsumsi cairan isotonik, terlebih orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan obesitas.

4. Makan makanan pedas

Masyarakat Indonesia memang seakan tak bisa hidup tanpa sambal dan makanan pedas.

Namun tahukah, makanan pedas dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih haus, sementara makanan manis akan membuat lebih cepat lapar.

Baca Juga: Tanaman 'Ajaib' ini Dipercaya Mampu Bunuh 98% Sel Kanker dalam Waktu Kurang dari 16 Jam

Bahkan makan makanan pedas saat sahur dapat menyebabkan mual, muntah, dan perasaan kenyang di perut bagian atas setelah makan.

Alih-alih ingin menambah rasa sedap pada masakan saat sahur, lebih baik kurangi makan makanan pedas dan menggantinya dengan makanan seperti buah atau sayur.

Itulah empat mitos tentang sahur yang masih melekat di benak masyarakat Tanah Air namun patut dihindari demi kesehatan tubuh selama puasa.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul Alih-alih Bikin Puasa Lancar, 4 Mitos tentang Sahur yang Wajib Dihindari

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : GridHealth.ID

Baca Lainnya