Berita Gembira! Ahli dari Indonesia Ungkap Virus Corona Bisa Mati Sendiri dalam Tubuh, Kok Bisa?

Senin, 20 April 2020 | 07:15
Pixabay

Ilustrasi corona

GridHype.ID - Penularan virus corona masih terus terjadi.

Penularannya terjadi dengan cepat bahkan hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Banyaknya penambahan kasus virus corona di Indonesia dari hari ke hari tentu membuat masyarakat dilanda kekhawatiran.

Baca Juga: Malu karena Dahi Jerawatan Parah? Intip Yuk! 4 Cara Mudah Hilangkan Jerawat di Dahi, Kurangi Junk Food, Ya

Tercatat sudah ada 5.082 pasien dirawat, dengan 536 orang meninggal juga 631 pasien berhasil disembuhkan.

Sehingga total kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 6.248 kasus secara keseluruhan.

Meski demikian, di tengah kabar bertambahnya pasien virus corona, ada sebuah kabar baik dari pakar di Indonesia.

Melansir Kompas.com pada Jumat (18/4/2020), Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar mengatakan, virus corona yang berada di tubuh bisa mati.

Baca Juga: Adem Ayem Selama 19 Tahun, Maudy Koesnaedi Bagikan Momen Lamarannya dengan Sang Suami yang Seorang CEO Perusahaan Besar: Will You Grow Old with Me?

Dia mengatakan, virus itu akan mati dengan sendirinya setelah 14 hari masa inkubasi.

Lantas bagaimana bisa virus tersebut mati dengan sendirinya sementara sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh?

Ia menjelaskan, setelah virus masuk ke dalam tubuh dia akan langsung menyasar ke paru-paru manusia.

Hal itu yang biasanya membuat pasien akan menderita gagal napas.

Namun, sebelum hal itu terjadi, ternyata ada pertarungan antara virus corona dengan antibodi manusia di dalamnya.

Baca Juga: Tak Perlu Ribet, Makan Nasi dan Tempe Setiap Hari Bisa Cukupi Kebutuhan Kandungan Ini Dalam Tubuh Loh

"Pertarungan ini terjadi seperti lomba sprint," kata Abidinsyah.

"Virus akan bertahan selama 14 hari, kalau lewat itu virus sudah kemampuan bertahan, dia akan mati dengan sendirinya," jelasnya.

Setelah itu, dia mengatakan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.

Namun, perlu diingat pada masa 14 hari itulah yang paling menentukan adalah kemampuan imun tubuh kita.

Abidinsyah mengatakan, "Akan tetapi selama 14 hari inkubasi tadi, sistem imun tubuh akan dipertaruhkan."

Baca Juga: Rumpi Bareng Geng Menteri Ceria, Herjunot Ali Mantap Sebut Kecocokan Dirinya dengan Luna Maya, Melaney: Kenapa Lu Enggak Jadian Sama Luna?

Dengan kata lain, jika imun kita memenangkannya tubuh kita akan kebal, namun sebaliknya jika kalah kemungkinan kita akan mengalami gejala virus corona.

Selain itu mengenai mitos bahwa virus corona bisa terbunuh oleh suhu panas ternyata tidaklah benar.

Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam.

Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.

Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius.

Hasil penelitian ini dipublikasikan makalah non-peer-review yang dirilis di bioRxiv.org, Sabtu (11/4/2020).

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kabar Baik, Seorang Pakar dari Indonesia, Ungkap Virus Corona Bisa Mati Sendiri Meskipun Sudah Masuk ke Dalam Tubuh

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya