Laporan Direvisi, Angka Kematian di Wuhan Tiba-Tiba Meningkat 50 Persen! Begini Penjelasan Otoritas Kesehatan

Sabtu, 18 April 2020 | 14:30
The Straits Times

Wuhan kembali dibuka

GridHype.ID - Dunia sudah dibuat kalang kabut tangani pandemi global, virus corona.

Melansir dari kompas.com,Jumlah pasien kasus corona di dunia, hingga Jumat (17/4/2020) pukul 16.09 WIB mencapai 2.192.187 kasus.

Dalam rentang waktu kurang dari 24 jam, jumlah kasus terkonfirmasi bertambah lebih dari 95.000 kasus.

Namun, terdapatpeningkatan kasus kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Wuhan pada Jumat (17/04/2020)

Baca Juga: Saking Kayanya Rachel Vennya Cuci Kepiting Pakai Air Mineral Seharga Rp750 Ribu! Aksinya Bikin Geleng-geleng Kepala.

Berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Epidemi Wuhan, jumlah korban yang meninggal dikabarkan naik hingga 3.869 orang.

Artinya, terjadi peningkatan sebesar 50 persen lebih jika dibanding data sebelumnya yang hanya 2.579 orang.

Selain itu, jumlah kasus secara keseluruhan di kota Wuhan juga mengalami peningkatan sebesar 325 kasus menjadi 50.333.

Meningkatnya jumlah kasus dan kematian di Kota Wuhan ini secara otomatis membuah secara keseluruhan di Tiongkok juga meningkat.

Baca Juga: Viral Bocah 9 Tahun Datangi Kantor Polisi, Serahkan Kaleng Biskuit Berisi Uang untuk Beli APD Tenaga Medis

Namun, apa yang menyebabkan angka kasus dan kematian di Wuhan bertambah secara drastis?

Melansir dari Kompas, angka kasus dan kematian di Wuhan bertambah secara drastis karena adanya revisi yang dilakukan oleh pihak otoritas kesehatan setempat.

Revisi ini dibuat oleh pihak otoritas setempat setelah mendapatkan data pasien yang sebelumnya tidak dirawat di rumah sakit dan meninggal di rumah.

Karena tidak bisa dipungkiri, sejak virus corona merebak pada awal tahun 2020 lalu, banyak rumah sakit yang kemudian kebanjiran pasien.

Baca Juga: Sulit Terendus Publik, Hotman Paris Justru Bongkar Prostitusi Artis Kelas Atas dengan Keterlibatan Pimpinan Partai Politik : Sewa Private Jet Mainnya di Hong Kong

Banyak rumah sakit yang kemudian tidak bisa menampung pasien karena keterbatasan fasilitas.

Hal ini pun menyebabkan keterlambatan dalam pengawasan dan pelaporan angka kasus yang ada di Wuhan.

Selain itu, sistem rumah sakit yang tidak terintegrasi secara luas juga memungkinkan adanya kesalahan pelaporan atau penghitungan kasus karena data yang dicatat tidak lengkap.

Baca Juga: Punya Utang Rp 10 Juta, Anwar Sanjaya Ungkap Tak Pernah Ditagih Raffi Ahmad

Puluhan Ribu Orang Tinggalkan Kota

Sebagai tambahan informasi, sejak dicabutnya kebijakan lockdown pada Rabu (08/04/2020) minggu lalu, setidaknya sudah ada 55 ribu orang yang bersiap meninggalkan Wuhan.

Diperkirakan jumlah ini akan meningkat ketika moda transportasi kereta api sudah dapat beroperasi kembali.

Melansir dari Tribunnews.com, rata-rata penduduk Kota Wuhan akan bepergian ke Shanghai atau Beijing.

Selain itu, moda transportasi udara juga akan mulai beroperasi dalam waktu dekat dengan membuka 100 jalur penerbangan domestik untuk mengakomodir kebutuhan penduduk Wuhan.

Baca Juga: Diramal Berjodoh dengan Putri Kandungnya, Ruben Onsu Tegaskan Keakraban Betrand Peto dengan Thalia Hanya Sebatas Saudara

Dicabutnya kebijakan lockdown disambut baik oleh penduduk Wuhan, salah satunya adalah Dong.

Dalam wawancara dengan media lokal, Dong mengaku sudah tidak sabar menanti keberangkatannya menuju Jiangxi.

"Aku benar-benar lega ketika mendengar itu. Akhirnya aku bisa pergi," katanya.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Status Lockdown Dicabut, Angka Kematian di Wuhan Tiba-tiba Naik 50 Persen, Ini Penjelasan Otoritas Kesehatan Setempat

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya