GridHype.ID - Dunia sudah dibuat kalang kabut tangani pandemi global, virus corona.
Melansir dari kompas.com,Jumlah pasien kasus corona di dunia, hingga Jumat (17/4/2020) pukul 16.09 WIB mencapai 2.192.187 kasus.
Dalam rentang waktu kurang dari 24 jam, jumlah kasus terkonfirmasi bertambah lebih dari 95.000 kasus.
Namun, terdapatpeningkatan kasus kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Wuhan pada Jumat (17/04/2020)
Berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Epidemi Wuhan, jumlah korban yang meninggal dikabarkan naik hingga 3.869 orang.
Artinya, terjadi peningkatan sebesar 50 persen lebih jika dibanding data sebelumnya yang hanya 2.579 orang.
Selain itu, jumlah kasus secara keseluruhan di kota Wuhan juga mengalami peningkatan sebesar 325 kasus menjadi 50.333.
Meningkatnya jumlah kasus dan kematian di Kota Wuhan ini secara otomatis membuah secara keseluruhan di Tiongkok juga meningkat.
Namun, apa yang menyebabkan angka kasus dan kematian di Wuhan bertambah secara drastis?
Melansir dari Kompas, angka kasus dan kematian di Wuhan bertambah secara drastis karena adanya revisi yang dilakukan oleh pihak otoritas kesehatan setempat.
Revisi ini dibuat oleh pihak otoritas setempat setelah mendapatkan data pasien yang sebelumnya tidak dirawat di rumah sakit dan meninggal di rumah.
Karena tidak bisa dipungkiri, sejak virus corona merebak pada awal tahun 2020 lalu, banyak rumah sakit yang kemudian kebanjiran pasien.
Banyak rumah sakit yang kemudian tidak bisa menampung pasien karena keterbatasan fasilitas.
Hal ini pun menyebabkan keterlambatan dalam pengawasan dan pelaporan angka kasus yang ada di Wuhan.
Selain itu, sistem rumah sakit yang tidak terintegrasi secara luas juga memungkinkan adanya kesalahan pelaporan atau penghitungan kasus karena data yang dicatat tidak lengkap.
Baca Juga: Punya Utang Rp 10 Juta, Anwar Sanjaya Ungkap Tak Pernah Ditagih Raffi Ahmad
Puluhan Ribu Orang Tinggalkan Kota
Sebagai tambahan informasi, sejak dicabutnya kebijakan lockdown pada Rabu (08/04/2020) minggu lalu, setidaknya sudah ada 55 ribu orang yang bersiap meninggalkan Wuhan.
Diperkirakan jumlah ini akan meningkat ketika moda transportasi kereta api sudah dapat beroperasi kembali.
Melansir dari Tribunnews.com, rata-rata penduduk Kota Wuhan akan bepergian ke Shanghai atau Beijing.
Selain itu, moda transportasi udara juga akan mulai beroperasi dalam waktu dekat dengan membuka 100 jalur penerbangan domestik untuk mengakomodir kebutuhan penduduk Wuhan.
Dicabutnya kebijakan lockdown disambut baik oleh penduduk Wuhan, salah satunya adalah Dong.
Dalam wawancara dengan media lokal, Dong mengaku sudah tidak sabar menanti keberangkatannya menuju Jiangxi.
"Aku benar-benar lega ketika mendengar itu. Akhirnya aku bisa pergi," katanya.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Status Lockdown Dicabut, Angka Kematian di Wuhan Tiba-tiba Naik 50 Persen, Ini Penjelasan Otoritas Kesehatan Setempat
(*)