GridHype.ID - Sebentar lagi kita akan menjalankan ibadah puasa.
Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi para umat muslim untuk menahan hawa nafsu, termasuk menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam, dalam kurun waktu satu bulan penuh.
Meski bersifat wajib, beberapa orang memang tidak disarankan untuk menjalankan puasa, salah satunya orang yang menderita penyakit serius.
Namun, beberapa penyakit tertentu masih menjadi perdebatan, apakah baik atau tidak apabila menjalankan puasa, salah satunya penyakit ginjal.
Orang yang menderita penyakit ginjal memang tidak dilarang untuk puasa Ramadan.
Tapi tidak semua penderita ginjal bisa melaksanakan ibadah puasa.
Melansir Tribunnews, seorang dokter asal Kota Bandar Lampung, dr Endang Budiati mengatakan, apabila penderita ginjal melaksanakan puasa, yang mana tidak mendapat asupan air yang cukup, terlebih tidak konsumsi makanan berkalsium tinggi.
Kenapa? Karena dikhawatirkan bisa menyebabkan batu ginjal di saluran kencing.
Menurut dr Endang, umumnya penyakit ginjal dibagi dua, yaitu batu ginjal dan penyakit ginjal kronis.
Bagi penderita batu ginjal sebaiknya tidak berpuasa karena harus minum air lebih banyak dari orang normal, yaitu 3- 4 liter.
Karenanya penderita batu ginjal tidak mungkin menjalankan puasa Ramadan.
Namun, bagi penyakit ginjal kronis dapat berpuasa, tetapi harus konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.
Karena pada penderita ini ada pembatasan cairan dan protein yang harus dikonsumsi, supaya tidak memperberat gangguan pada ginjalnya.
Berdasarkan hasil penelitian 2010 yang diterbitkan dalam Saudi Journal of Kidney Disease and Transplantation, menyatakan bahwa penderita penyakit ginjal kronis yang stabil memiliki toleransi yang baik dan aman untuk menjalankan puasa Ramadan.
Lebih lanjut, penelitian itu juga menyarankan agar penderita penyakit ginjal kronis yang ingin berpuasa harus berada dibawah pengawasan medis ketat.
Sementara, pada penelitian lainnya 2017 dalam Saudi Journal of Kidney Disease and Transplantation, yang melibatkan 65 orang dewasa dengan usia rata-rata 53 tahun, mengungkap bahwa penderita penyakit ginjal kronis dengan stadium 3 atau lebih tinggi, jika menjalani puasa dikhawatirkan akan memperburuk fungsi ginjalnya.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Lucky B Azizah, menyatakan penderita penyakit ginjal kronis masih dapat menjalankan ibadah puasa. Bahkan, dianjurkan untuk berpuasa.
Sekalipun tidak dalam bulan Ramadan, khususnya mereka yang sudah mencapai stadium 3 ke atas.
"Untuk makanan, mereka memang boleh apa saja, dengan kalori 35 kkal/kg. Dan protein 0,75 gram/kg BB/hari. Tapi untuk air, mereka minum sekitar 300 cc," kata dr Lucky, dikutip dari okezone.com.
Hal terpenting bagi penderita penyakit ginjal kronis yang menjalankan ibadah puasa adalah pengaturan kadar air, khususnya mereka yang sudah mencapai stadium 3 ke atas.
Biasanya, cairan yang diberikan itu sesuai dengan jumlah cairan yang keluar (urin), ditambah insensible water loss.
Namun, jangan sampai salah, karena pada stadium 3 ke atas, jika cairan diberikan secara berlebihan, akan menimbulkan sesak napas yang diakibatkan oleh bendungan daerah paru alias terjadilah edema.
"Pembatasan cairan harus diatur dengan saksama agar tidak terjadi dehidrasi yang dapat mengakibatkan memburuknya fungsi ginjal," katanya.
Penderita ginjal kronis stadium 3 ke atas harus makan makanan rendah kalium.
Artinya, buah-buahan dan sayur-sayuran harus dibatasi, sehingga kerusakan ginjal tak bertambah parah.
"Untuk penderita yang sudah stadium 5 dan melakukan cuci darah, biasanya pengaturan proteinnya dikembalikan lagi kepada ahli gizi dan diatur pola makannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Penderita Penyakit Ginjal Aman Jalani Puasa Ramadan, Asal Hindari dan Kurangi Beberapa Makanan Berikut Ini
(*)