GridHype.ID - Belum selesai masalah wabah virus corona, saat ini Indonesia dibuat gempar dengan letusan Gunung Anak Krakatau.
Melansir dari Kompas.com,Gunung Anak Krakatau di Lampung kembali erupsi pada pukul 21.58 WIB, Jumat (10/4/2020).
Sementara itu, saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II yaitu waspada.
Dalam menanggapi peristiwa ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Tetap saja letusan Gunung Anak Krakatau membuat publik khawatir.
Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau memiliki sejarah letusan dahsyat yang dikenal dunia.
Bersamaan dengan Gunung Anak Krakatau yang erupsi, banyak warga yang mengaku mendengar suara dentuman.
Suara tersebut mayoritas didengar oleh warga Jabodetabek.
Baca Juga: Bisa Berbahaya, Jangan Iseng Lakukan 4 Hal Ini pada Organ Intim Kewanitaanmu
Bahkan, di media sosial Twitter, banyak warganet yang berkeluh kesah mengenai suara yang dibarengi dengan letusan Gunung Anak Krakatau.
Meski demikian, pihak PVMBG menjelaskan baha suara gemuruh atau dentuman yang didengar warga bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
Menyoal Gunung Krakatau, seorang ahli retrokognisi, Om Hao sempat menyinggung kemegahannya.
Melalui kanal YouTube "Kisah Tanah Jawa", Om Hao berbagi kisah mengenai kaitannya dengan Gunung Krakatau dengan Pantai Karangbolong.
Baca Juga: Stop! Hindari 12 Makanan Ini Saat di Malam hari, Bisa-bisa Jadi Sumber Penyakit Loh
"Beliau ini yang hadir sebenarnya Prabu Rakata," jelasOm Haodikutip dari kanal YouTube 'Kisah Tanah Jawa'(6/4/2020).
Om Haopun menjelaskan siapakah sosok Prabu Rakata.
"Jadi beliau adalah salah satu pemimpin yang ada diGunung Krakataumas.
"TapiGunung Krakataudi tengah-tengah ya antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa, dipisahkan dengan Selat Sunda," tukasOm Hao.
Ahli retrokognisi kondang itu juga menjelaskan mengenai fenomena dahsyat yang terjadi di saat Pulau Jawa dan Sumatera menjadi satu kemudian terpisah.
"Dahulunya, Wallahualam ya, tapi beribu-ribu juta tahun yang lalu, panjang sekali, ini masih menyatu daratan, jadi antara Pulau Jawa dan Sumatera ini menjadi satu.
"Tapi karena ada seperti megathrust ya, gempa bumi besar, kemudian gempa tektonik dan gempa vulkanik.
"Dan juga ada zaman es, sehingga ini sekarang terpisah posisinya dan secara magis ini ditugaskan untuk menunggu dua pulau besar ini, Gunung Krakatau pengendalinya," jelas Om Hao.
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Bukan Kabar Baik, Om Hao Tiba-tiba Sebut Meletusnya Gunung Anak Krakatau dan Salah Satu Sosok Penjaga Gaibnya
(*)