Hikmah di Balik Virus Corona yang Menyerang, Kondisi Bumi Jadi Lebih Sehat! Tapi Amankah?

Jumat, 10 April 2020 | 17:25
Pixabay

(Ilustrasi) kondisi bumi saat virus corona

GridHype.ID - Virus corona atau Covid-19 hingga kini masih terus mewabah di seluruh dunia.

Sejak pandemi COVID-19 merebak, masing-masing negara melakukan berbagai upaya untuk mencegah virus tersebut.

Beberapa negara di dunia pun menerapkan karantina wilayah untuk mengurangi risiko penularan.

Baca Juga: Kalang Kabut 150 Anggota Kerajaan Positif Corona, Raja Salman dan Putra Mahkota Mengasingkan Diri

Kebijakan ini memaksa warga untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari berkumpul dengan banyak orang.

Sekolah-sekolah dan tempat hiburan ditutup, beberapa perusahaan menerapkan #BekerjaDariRumah, dan transportasi umum pun dibatasi jumlah dan waktu operasionalnya.

Banyak yang mengatakan, langkah-langkah ini membuat kondisi Bumi menjadi lebih baik dan sehat.

Baca Juga: Cuci Tangan Jadi Salah Satu Langkah Cegah Tertular Virus Corona, Sayangnya Air Jadi Barang Langka di India

Pencemaran udara di Tiongkok dan Italia dilaporkan berkurang, bahkan menurut laporan terbaru, emisi karbon dunia mengalami penurunan terbesar sejak Perang Dunia II.

Bolehkah kita tenang dengan hasil ini?

Dalam diskusi daring bertajuk "Pro Kontra COVID-19 Sebagai Obat Bumi" yang diselenggarakan #SayaPilihBumipada Sabtu (4/4/2020) lalu, Dwi Sasetyaningtyas, founder Sustaination mengatakan bahwa meski kondisi Bumi membaik, tapi ini bukan hal yang benar.

Baca Juga: Baru Lima Menit Belanja di Supermarket, Pria Ini Pulang Bawa Virus Corona untuk Keluarganya

"Ada yang salah dengan situasi saat ini karena tingkat polusi dan emisi global yang menurun, bukan karena kebijakan tertentu, tapi karena industri berhenti beroperasi akibat wabah COVID-19," ungkapnya.

Tak dapat dipungkiri, Tyas sebagai pegiat lingkungan, awalnya melihat sisi positif dari pandemi COVID-19.

Namun, setelah melihat dampaknya secara luas, hal ini justru membuatnya khawatir.

Baca Juga: Waspada! Tak Tunjukkan Gejala Apapun Perempuan asal Solo Ini Dinyatakan Positif Virus Corona Usai Sering Merasa Haus

"Banyak manusia kehilangan nyawa dan ekonomi kita pun amat terpengaruh. Kita pasti ingin lingkungan lebih baik, tapi juga ingin beraktivitas dengan normal. Butuh supporting policy untuk mengatasi masalah iklim, bukan karena wabah yang mengorbankan nyawa manusia dan disertai dengan krisis ekonomi," paparnya.

Tyas menambahkan, situasi yang terjadi saat ini mungkin bisa dijadikan pelajaran.

Bahwasanya, jika kita mampu menjaga Bumi dan tidak serakah, maka alam pun akan memberikan hasil yang baik, seperti udara segar misalnya.

Baca Juga: Waspada! Tak Tunjukkan Gejala Apapun Perempuan asal Solo Ini Dinyatakan Positif Virus Corona Usai Sering Merasa Haus

Kondisi Bumi yang sedang memulihkan dirinya sendiri ini, menurut Tyas, bisa menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan restart button.

"Kita bisa mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Saat ini, ketika banyak melakukan aktivitas di rumah, maka bisa dimanfaatkan untuk belajar memilah sampah sendiri di rumah dan membuat kompos. Mungkin saja, setelah pandemi berakhir, muncul kesadaran pada setiap individu untuk lebih menjaga alam," paparnya.

Meski begitu, tak dapat dipungkiri, ada ketakutan mengenai kondisi Bumi yang akan kembali seperti sebelum wabah terjadi.

Baca Juga: Masyarakat Kesulitan Bahan Pangan, Kementerian Pertanian Gratiskan Ongkir Pembelian Bahan Pokok di TTIC di Kala Wabah Virus Corona

Pasalnya, kegiatan produksi bisa jadi meningkat berkali-kali lipat untuk mengejar ketertinggalan.

Oleh sebab itu, Tyas berharap, perubahan gaya hidup ini tidak hanya melibatkan individu saja, tapi juga kepedulian dari pemerintah dan industri.

"Aku ingin proses produksi yang berjalan, selaras dengan alam sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Jangan lagi kembali ke aktivitas-aktivitas yang menyebabkan kerusakan dan polusi," paparnya.

Baca Juga: Mulai Bangkit dan Ikhlas, Noah Sinclair Lakukan Kegiatan Ini di Tengah Pandemi Corona hingga Jadi Sorotan Netizen

Pada akhirnya, Tyasmengajak semua orang untuk bersama-sama merefleksi diri di situasi seperti ini dan memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama dan menjaga kelestarian alam setelah wabah ini berakhir.

Artikel ini telah tayang di NationaGeographic.co.id dengan judul Kondisi Bumi Membaik Selama Pandemi COVID-19, Bolehkah Kita Tenang?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : National Geographic

Baca Lainnya