GridHype.ID - Baru-baru ini aksi nekat penumpang KM Lambelu jadi sorotan publik.
Hal ini karena secara tiba-tiba sejumlah penumpang terjun dan lompatke laut demi bisa ke daratan.
Aksi ini diketahui terjadi setelah KM Lambelu dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Baca Juga: Bikin Gak Pede karena Ketiak Hitam? Cobalah Pakai Bahan Alami Ini Untuk Menghilangkannya
KM Lambelu sendiri berlayar dari Tarakan Kalimantan Timur menuju Kabupaten Sikka, NTT.
KM Lambelu dilarang sandar karena diduga 3 anak buah kapal (ABK) tersebut terjangkit Covid-19.
Akibat larangan itu, sejumlah penumpang lompat dari kapal ke laut dan berusaha berenang ke daratan.
Sementara itu, ratusan penumpang lainnya berteriak meminta pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan kapal untuk sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Merespons aksi para penumpang yang lompat ke laut, tim Sar Maumere langsung melakukan pertolongan.
Beberapa penumpang yang lompat ke laut pun berhasil diselamatkan oleh tim Sar Maumere.
Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, 5 penumpang KM Lambelu yang loncat menggunakan life jacket.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Konsumsi Ikan Kecil nan Murah Ini Ampuh Kurangi Risiko Serangan Jantung
Putu mengatakan, kelima penumpang nekat lompat ke laut saat Bupati Sikka dan Forkompinda menyampaikan kapal tidak boleh sandar.
Pemerintah Kabupaten Sikka di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya melarang seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK) KM Lambelu untuk turun dan bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020).
Larangan itu lantaran sejumlah kru kapal milik Pelni tersebut diduga terjangkit Covid-19.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, mengatakan, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo telah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait pelarangan kapal itu bersandar.
Baca Juga: Kompak Katakan Hal Sama! Roy Kiyoshi dan Mbah Mijan Ungkap Bakal Ada Bencana Setelah Pandemi Corona
Terkait tiga orang ABK yang diduga terjangkit Covid-19, Marius mengaku segera berkoordinasi dengan Pemerintah Sikka.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo kemudian mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan, tetapi penumpang tidak boleh turun.
"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto, Selasa (7/4/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KM Lambelu Dilarang Bersandar karena ABK Diduga Terjangkit Covid-19, Penumpang Teriak dan Lompat ke Laut"
(*)