Pilu, Sudah Berjuang di Garda Depan Lawan Corona, Dokter dan Perawat Malah Diusir dari Kos-kosan

Kamis, 26 Maret 2020 | 08:15
Kompas/IMAM ROSIDIN

Tim medis RSUP Sanglah saat simulasi penanganan pasien virus corona, Rabu (12/2/2020)

GridHype.ID - Di balik perjuangan tim medis menangani wabah Covid-19, ada banyak cerita pilu menghampiri mereka.

Mulai dari kelelahan, hingga mendapat perlakuan tak mengenakan dari masyarakat.

Salah satunya harus diusir dari kos tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Ternyata Ini Dia Urutan Golongan Darah yang Suka Ngegosip, Kamu Bukan?

Ya, bukan di negara lain, kejadian miris nan nyata ini malah terjadi di Indonesia, di mana jumlah pasien positif virus corona kini telah menjapai angka 686 orang.

Berawal dari cuitan jurnalis Kompas TV, Sofie Syarief yang menyebutkan bahwa adanya upaya pengusiran oleh beberapa oknum.

Pengusiran tersebut rupanya terjadi pada dokter dan perawat.

Baca Juga: Viral! Keluarga Pasien di Sulawesi Tenggara Ini Nekat Bongkar Plastik Pembungkus Jenazah PDP Virus Corona

"Tadi Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Pak Harif Fadhillah bilang perawat (dan sejumlah dokter) mulai jadi sasaran stigmatisasi warga. Beberapa cerita masuk soal upaya pengusiran oleh tetangga karena dianggap jadi pembawa virus. Bahkan anak-anaknya jadi sasaran," tulis Sofie Syarief pada Senin (21/3).

Alhasil unggahan ini pun menuai beragam komentar netizen.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang menceritakan kondisi lingkungannya hampir sama dengan unggahan Sofie tersebut.

Baca Juga: Kisah Ida Pfeiffer Nekat Hampiri Suku Kanibal di Tanah Batak, Berhasil Keluar Selamat Karena Lakukan Hal ini

"Kakakku perawat dan ada temannya yang sesama perawat harus dirumahkan buat isolasi karena ada kontak sama pasien Corona dan selama isolasi banyak ibu-ibu gosipin dia bahkan anak-anak mereka terang-terangan ke depan rumahnya cuma buat teriakan dia "Corona"," tulis seorang netizen.

Tak hanya itu, ada juga perawat yang diusir dari indekosnya oleh pemilik rumah tersebut karena takut tertular virus corona.

"Teman banyak yang disuruh pindah dari kost karena yang punya kost takut karena perawat RS Persahabatan. Sekarang kalau belanja yang jual tau pegawai RSUP langsung jauh-jauh tutup mulut dan hidung lewat dan papasan mereka kayak jijik. Ada teman yang bilang anaknya dikucilkan karena orang tuanya bilang pegawai rs corona," tulis netizen tersebut.

Baca Juga: Bisa Buat Tubuh Terhindar dari Penyakit Mematikan, ini 4 Makanan Murah yang Jarang Dikonsumsi Padahal Banyak Khasiatnya

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhilah mengonfirmasi cuitan tersebut.

Harif mengatakan bahwa dokter dan perawat yang diusir dari indekos tersebut.

"(Peristiwa) Itu terjadi di kos sekitar rumah sakit rujukan COVID-19, Rumah Sakit Persahabatan," ucapnya.

Melihat hal ini, beberapa netizen pun geram dan mengkhawatirkan kondisi psikis para dokter dan perawat di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini 3 Tips Atasi Stres karena Virus Corona

"COVID19 BUKAN AIB!!! TAPI PENYAKIT. Tolong berhenti seperti ini, kalian sakit yg akan mengurus/mengobati nanti siapa kalau bukan mereka yg ada di garis terdepan saat ini," tulis lainnya.

Bagaimana tidak, kini para petugas medis dan keluarganya seakan dicap buruk layaknya pembawa virus bahkan pelaku tindak kriminalitas.

Penelitian yang dipublikasikan dalam New Directions for Youth Development, efek pengusiran dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan, ketakutan untuk dikucilkan, bahkan depresi berkepanjangan.

Baca Juga: Berita Duka, Ibunda Presiden Joko Widodo Meninggal Dunia diUsia 77 Tahun

Kejadian ini sepertinya menjadi cambukan bagi para masyarakat untuk tetap waspada tapi harus selalu menomorsatukan rasa kemanusiaan.

Artikel ini pernah tayang di GridHealth dengan judul "Diusir dari Indekos Usai Tangani Pasien Virus Corona, Para Dokter dan Perawat Dikucilkan Masyarakat hinga Anak-anaknya Kena Bullying"

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber GridHealth.ID