Angka Infeksi Virus Corona Menurun, Muncul Hantavirus dari Hewan Pangerat di China, Bagaimana Gejalanya?

Rabu, 25 Maret 2020 | 11:15
Pixabay

Generasi baru 'tikus super'

GridHype.ID - Wabah virus corona memang sedang melanda dunia.

Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Bahkan virus ini oleh Badan Kesehatan Dunia disebut sebagai pandemi global.

Setelah China menjadi pusat pandemi global virus ini sampai sekarang angka infeksinya sudah menurun, negara ini justrudihadapkan oleh permasalahan baru.

Baca Juga: Kabar Baik, Viral Setelah Berjuang Tangani Corona di Usia 80 Tahun, dr Handoko Gunawan Negatif Covid-19

Melansir Kompas.com, pada Senin (23/03/2020) dilansir dari Weibo, dari distrik Ningshan, provinsi Shaanxi, situs resmi otoritas setempat mengabarkan adanya seorang pekerja yang tewas di dalam bus.

Pria itu dikabarkan tewas bukan karena virus corona atau Covid-19 melainkan oleh virus lain bernama hantavirus.

Dilansir dari China Global Times dalam sebuah pernyataan di Twitter dikabarkan bahwa seorang pria asal Yunnan tewas ketika berada di perjalanan pulang menuju provinsi Shandong di dalam bus pada Senin (23/03/2020).

Sebanyak 32 orang lainnya di dalam bus akhirnya dites untuk mengetahui apakah terjadi penularan penyakit atau tidak.

Baca Juga: Mulai dari Setrika Tali Sepatu Sampai Kentang Diukur Sebelum Disajikan, Berikut 10 Aturan Konyol Kerajaan Inggris!

Pemerintah kabupaten Ningshan mengatakan pada pukul 23:00 waktu setempat, Shandong Leasing Limited Longwei yaitu bus yang berisi dua orang supir, seorang petugas medis dan 30 pekerja di kota Mengding sedang menempuh perjalanan pulang ke provinsi Shandong.

Ketika bus itu melewati distrik Ningshan, provinsi Shaanxi, petugas medis yang ada di dalam bus membantu seorang pekerja yang merasa kurang enak badan.

Pekerja itu bernama Tian Moumou.

Petugas medis akhirnya menghubungi call center 120 untuk meminta pertolongan.

Baca Juga: Lezatnya Kari Kambing Spesial Ala Pak Uyu Jadi Solusi Teman Makan Siangmu

Tak lama, setelah petugas medis datang untuk memeriksa demam dan indikasi pneumonia dari pasien bernama Moumou, pasien itu akhirnya tewas di kota Ankang, provinsi Shaanxi, China.

Petugas medis menemukan kematiannya tidak berkaitan dengan virus corona melainkan virus bernama hantavirus berdasarkan tes nukleus acid di mana pekerja lainnya juga diminta mengikuti tes yang sama.

Hantavirus, berdasarkan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC) AS, adalah anggota virus yang penyebarannya diawali oleh hewan pengerat tikus dan dapat menyebabkan beragam penyakit kepada manusia.

Hantavirus bisa menyebabkan HPS (hantavirus pulmonary syndrome), demam berdarah dan bahkan sindrom ginjal (HFRS).

Baca Juga: Bosan Jalani Hari #dirumahaja? Campuran Wortel dan Santan Setelah Keramas Bisa Atasi Kerontokan, Loh!

Tak lama, setelah petugas medis datang untuk memeriksa demam dan indikasi pneumonia dari pasien bernama Moumou, pasien itu akhirnya tewas di kota Ankang, provinsi Shaanxi, China.

Petugas medis menemukan kematiannya tidak berkaitan dengan virus corona melainkan virus bernama hantavirus berdasarkan tes nukleus acid di mana pekerja lainnya juga diminta mengikuti tes yang sama.

Hantavirus, berdasarkan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC) AS, adalah anggota virus yang penyebarannya diawali oleh hewan pengerat tikus dan dapat menyebabkan beragam penyakit kepada manusia.

Hantavirus bisa menyebabkan HPS (hantavirus pulmonary syndrome), demam berdarah dan bahkan sindrom ginjal (HFRS).

Baca Juga: Dituding 'Settingan', 3 Pasien Mantan Penderita Corona Disebut Lakukan Gimmick, Ratri Anindya Angkat Bicara

Penyakit ini tidak menyebar melalui udara namun dapat menyebar jika orang-orang menyentuh urin, tinja dan air liur tikus atau mengalami gigitan dari hewan perantara virus (inang) yang terinfeksi.

Gejala awal HPS biasanya lelah seperti tidak enak badan, demam, dan nyeri otot bersama dengan sakit kepala, pusing, meriang dan sakit perut.

Jika tidak segera diobati, penyakit itu bisa menyebabkan batuk dan sesak napas, bahkan berakibat fatal dengan tingkat kematian sebanyak 38 persen menurut CDC.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam Ketika Negaranya Jadi Pusat Infeksi Virus Corona Tertinggi, Miliarder Italia Berbondong-bondong Galang Donasi Perangi Covid-19

Hal serupa juga dialami oleh penderita HFRS, bedanya penyakit yang juga disebabkan hantavirus ini memiliki gejala tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah dan gagal ginjal akut.

HPS tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, sementara penularan HFRS antar manusia sangat jarang terjadi.

Salah satu tindakan pencegahan terhadap kedua penyakit yang disebabkan hantavirus itu adalah kontrol populasi hewan pengerat.

Baca Juga: Pengobatan Alternatif Miliknya Bisa Kantongi Rp70 Juta Perhari, Ningsih Tinampi Akui Punya Kekuatan Gaib Usai Diselingkuhi Suami

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Di Tengah Pandemi Virus Corona, Ada Ancaman Hantavirus di China, Dikabarkan Pria ini Tewas Karena Virus itu

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari