Hati-hati! Atasi Wabah Corona Pemerintah RI Pesan Obat Klorokuin, Nahasnya Obat Ini Berbahaya, Kok Bisa?

Selasa, 24 Maret 2020 | 17:35
Pexels

Ilustrasi obat klorokuin.

GridHype.ID - Wabah virus corona memang meresahkan dunia.

Sampai saat ini ilmuan dunia sedang mengembangkan vaksin untuk menyembuhkan virus corona.

Namun, pemerintah RI baru-baru ini telahmenyiapkan obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien Covid-19.

Ada dua jenis obat yang disiapkan, yaitu avigan dan klorokuin.

Baca Juga: Menemukan Jalan Pulang, Raffi Ahmad Pilih Tobat Jadi Playboy Sejak Menikahi Nagita Slavina: Dia Penyelamat Hidup Gue

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.

Pemerintah lantas mendatangkan 5.000 butir avigan, dan tengah memesan dua juta butir lagi.

Sementara klorokuin sudah disiapkan sebanyak tiga juta butir.

Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.

Baca Juga: Sempat Buat Publik Berbahagia, Nyatanya Obat yang Dirasa Ampuh untuk Tangkal Infeksi Corona Ini Justru Berbahaya jika Dikonsumsi Sembarangan, Berikut Penjelasannya!

Selain bukan merupakan obat untuk mencegah infeksi virus corona, klorokuin juga merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi.

Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter. "Ini obat yang diberikan dengan resep dokter dan dengan pengawasan," kata Yuri.

Bahkan, seorang anak perempuan dari Tulsa, Oklahoma meninggal karena meminumnya. Lana dan Steve Ervin kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.

Saat itu --tanpa diketahui, Ashley menemukan obat anti-malaria yang tersimpan di laci kamar mandi.

Baca Juga: Kabar Baik, Obat Covid-19 Sudah Tersedia, Jokowi Siapkan 2 Jenis Obat ini, Salah Satunya Diproduksi di Indonesia

Obat tersebut digunakan oleh Steve untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.

Menurut Lana, mereka telah diingatkan tentang betapa berbahayanya obat anti-malaria saat itu.

Melalui The Oklahoman, Lana dan Steve mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.

"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.

Baca Juga: Stop Panic Buying, Yuk Pintar Atur Uang dengan Tidak Membeli 4 Barang Ini

"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."

Meski begitu, Lana mengaku tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.

"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya dalam pemberitaan surat kabar itu.

"Tapi orang tua, kakek dan nenek, semua orang perlu tahu. Itu berbahaya."

Baca Juga: Kabar Bahagia! Akibat Wabah Virus Corona Merebak, Presiden Umumkan Akan Tangguhkan 1 Tahun Kredit Kendaraan

Sementara itu, Direktur pelaksana Oklahoma Center for Poison and Drug Information, Scott Schaeffer mengatakan, hydroxychloroquine juga sedang ditinjau sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.

Hydroxychloroquine cenderung ditoleransi lebih baik daripada chloroquine, tetapi perlu waspada akan keduanya.

"Hydroxychloroquine tidak seburuk itu, tetapi masih harus berhati-hati untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak, karena dapat memiliki efek yang sangat mirip chloroquine," kata Schaeffer.

Baca Juga: Mirip Telur Kodok, Biji Selasih Ternyata Bermanfaat Bagi Tubuh! Salah Satunya Mengobati Asam Lambung

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan untuk Cegah Infeksi Corona, Klorokuin Bahaya Dipakai Sembarangan.

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya