Siapkan Pemakamannya Sendiri, Kakek Ini Sudah Beli Peti Mati, Kain Kafan, hingga Nisan

GridHype.ID - Saat kebanyakan orang takut membahas soal kematian, sosok ini justru sudah menyiapkannya.

Adalah Mbah Mangun, seorang kakek berusia 87 tahun asal Pedukuhan Mendiro, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo.

Ya, kisah Mbah Mangun cukup unik karena di usianya yang sudah tak muda lagi, ia sudah menyiapkan kebutuhan pemakamannya nanti.

Baca Juga: Dulu Malang Melintang di Panggung Musik Dangdut, Mansyur S Curhat Pilu Soal Hidupnya Kini, Bayar Listrik pun Susah

Bahkan ia sudah menjual tiga ekor kambing peliharaanya untuk membeli peti mati.

Peti mati tersebut diletakkan di sebelah kasur tempat ia tidur sehari-hari.

Mbah Mangun membeli peti mati tersebut untuk persiapan kematiannya.

Baca Juga: Dikenal Bersahabat Sedari Dulu, Nia Ramadhani Blak-blakan Akui Merasa Tak Dihargai Saat Syuting Bareng Marshanda, Ada Apa?

“Aku wis siap-siap,” kata Mangun kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Selain itu ia telah menyiapkan tiga potongan kain mori dan liang lahat serta batu nisan untuk dirinya.

“Yen wis dipundut, gari nguncalke. Kulo wis siap-siap jogangan (kalau sudah dipanggil Tuhan, tinggal masukkan saja. Saya sudah menyiapkan liangnya juga). Itu lho ruangan untuk ngubur,” kata Mbah Mangun.

Baca Juga: Tak Perlu Ribet! 6 Manfaat Ini Bakal Kamu Peroleh Hanya dengan Menaruh Irisan Lemon di Tempat Tidur, Apa Saja Ya?

Mbah Mangun membeli peti mati seharga Rp 1 juta. Sedangkan untuk kain mori, ia mengeluarkan uang Rp 50.000 per lembar dan batu nisan seharga Rp 650.000.

Tetangga sempat geger saat peti mati tersebut diantar ke rumah Mbah Mangun.

Hal tersebut mengejutkan karena para tetangga selama ini tidak pernah mendengar berita duka.

Baca Juga: Tak Terlalu Banyak Disadari, Rupanya Ada Alasan Khusus Loh Kenapa Meja Makan di Warteg Selalu Berbentuk Huruf L

"Sing durung ono teh karo gulo, nganggo nyepaki wong sing layat (yang belum siap itu teh dan gula, untuk mereka yang datang melayat nanti)," kata Mangun.

Sementara itu Waryadi (68), adik Mbah Mangun bercerita jika kakaknya sempat meminta anaknya untuk membelikan dia peti mati. Namun sang anak menolaknya.

“Peti itu meminta anaknya. (Tapi anaknya menolak dan bilang) kalau besok (meninggal) baru beli dan pakai (peti mati), tapi sendirinya (Mangun) marah. Akhirnya cari peti,” kata Waryadi.

Baca Juga: Posting Foto Lagi Berenang Bareng Suami, Alyssa Soebandono Banjir Komentar Pedas

Tak ingin repotkan keluarga

Mbah Mangun masih memiliki keluarga. Namun ia memilih hidup sendiri agar tidak merepotkan keluarganya.

Dia memasang foto keluarga dan kerabatnya di dinding rumahnya.

Dengan bangga, Mbah Mangun bercerita jika dia memiliki dua anak, lima cucu, dan tiga cicit.

Baca Juga: Ketenarannya Meredup Ditelan Zaman, 5 Artis Lawas Ini Kini Hidup Serba Kekurangan, Hingga Ada yang Hanya Bisa Makan Pakai Garam

“Anakku dua perempuan semua. Puthuku (cucu saya) kerja di dealer. Puthuku sudah bisa beli mobil sendiri. Anakku dulu sekolah musik,” kata Mangun.

Sang cucu pernah meminta Mbah Mangun untuk tinggal bersama.

Namun ia menolak dan memilih tinggal di lahan yang sama dengan adiknya.

“Dikon bali puthuku. Wah yo ora. Ning kene wae. Wis gawe jogangan (disuruh pulang cucu. Tidak mau. Di sini saja, saya sudah bikin liang),” kata dia.

Baca Juga: Alami Obesitas Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Hingga 45 Kg, Rahasianya Patut Kamu Coba

Cucu Mbah Mangun juga menyediakan tempat tidur untuk kakeknya.

Tak hanya itu. Setiap bulan sang cucu juga mengirim uang dan sembako untuk kakeknya.

Bahkan sang cucu juga membelikan empat kambing untuk dipelihara Mbah Mangun.

Kambing peliharaan itu yang dijual Mbah Mangun untuk membeli peti mati.

Baca Juga: Kepala SMA di NTB Paksa Cium Siswinya dengan Modus Foto Selfie, Begini Kronologinya

Pernah merantau ke Sumatera

Waryadi adik Mbah Mangun bercerita saat masih muda, kakaknya dikenal sebagai orang terpandang dan memliki lahan yang luas.

Namun dengan berjalannya waktu, tanah milik Mbak Mangun habis dijual.

Ia pun merantau hingga ke Sumatera. Setelah tak kuat lagi bekerja, ia kembali ke Jawa dan ikut kerabatnya.

Baca Juga: Jangan Lagi Pencet Jerawat di Wajah, 4 Cara Ini Bisa Jadi Solusinya

Mbah Mangun datang ke rumah Waryadi pada tahun 2012.

Saat itu Mbah Mangun ingin menumpang hidup bersama adiknya.

Dalam keadaan terbatas, Waryadi membangun rumah kecil di belakang rumahnya untuk Mbah Mangun.

Waryadi juga berbagi listrik dan lampu untuk kakaknya.

“Terakhir di Wonosari, kemudian kembali ke sini. Dia mengatakan, ingin ikut saya saja. Bagaimana pun saya terima,” kata Waryadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mbah Mangun Jual 3 Kambing untuk Beli Peti Mati, Sempat Gegerkan Tetangga

(*)