Bukannya Menangkal Virus, Penggunakan Hand Sanitizer Berlebihan Justru Picu Risiko Lain

Rabu, 04 Maret 2020 | 09:50
Freepik

Stok masker dan hand sanitizer menipis karena Corona

GridHype.ID - Sejak pemerintah mengonfirmasi kasus pertama corona di Indonesia, publik langsung panik dan kalang kabut.

Masyarakat yang takut virus itu menular langsung menyiapkan segala peralatan yang dirasa bisa mencegah.

Mulai dari membeli masker, hingga membeli hand sinitizer atau alat cuci tangan berbasis alkohol.

Baca Juga: 16 Pasien Corona di Vietnam Sembuh dan Boleh Pulang, Pemerintah Setempat Ungkap Cara yang Dilakukan

Gelombang kepanikan ini pun membuat harga masker melonjak, dan stok hand sinitizer di mana-mana habis.

Memang, hand sanitizer adalah salah satu cara mudah untuk mencuci tangan tanpa air.

Tapi tahukah kamu, justru hand sanitizer itu punya dampak buruk bagi kesehatan.

Apalagi jika tidak tahu cara pakainya yang benar.

Baca Juga: Terjadi Dua Kali dalam Setahun, Jakarta Alami Hari Tanpa Bayangan Siang Ini

Dan perlu diingat cara cuci tangan terbaik dan terevektif adalalah dengan air mengalir dan sabun.

Melansir dari Japantoday.com (27/2/2020), beberapa ahli mengatakan bahwa mencuci tangan terlalu sering untuk menghindari infeksi virus justru bisa menimbulkan efek buruk.

Hal itu terjadi lantaran mencuci tangan secara berlebihan bisa mengikis kulit, kemudian melemahkan kemampuannya untuk bekerja sebagai penghalang agen-agen berbahaya dan penjaga kelembapan.

Baca Juga: Pesawat AlamiTurbulensi Hebat, Pramugari Ini Tak Sengaja Siram Air Panas ke Penumpang Saat Sajikan Makanan

Selain itu, menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dan mencuci tangan secara berlebihan juga tidak baik lantaran dapat menghilangkan 'flora bakteri normal'.

Flora bakteri ini penting bagi kulit, karena berperan untuk melapisi dan membantu menangkis setiap serangan agen pathogen, termasuk virus corona.

Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, memang sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.

Baca Juga: Adegan Mesra Syahrini dan Reino Barack di Ranjang Bikin Netizen Salfok

Tak berhenti sampai di situ, desinfeksi dengan alkohol yang berlebihan juga bisa membuat kulit kehilangan minyak dan air.

Jika dibiarkan terus menerus, hal itu pun bisa membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecah.

Maka, juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang, Kao Corp, pun memberikan sebuah saran tentang mencuci tangan yang tepat.

Baca Juga: Positif Terjangkit, Begini Kronologi Warga Depok yang Tertular Virus Corona dari Orang Jepang

“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit.

Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari,” ujar juru bicara tersebut.

Hal senada diutarakan oleh dokter yang juga dikenal sebagai penulis buku, dr. Tan Shot Yen.

Baca Juga: Pernikahan Sule dengan Pramugari Kabarnya Batal, sang Kuasa Hukum Beberkan Alasannya

Melansir dari Bisnis.com (03/03/2020), dokter Tan, begitu dia biasa disapa mengatakan, penggunaan alkohol dengan kadar cukup tinggi sangat tidak disarankan lantaran bisa menyebabkan kulit telapak tangan kering dan pecah-pecah.

“Telapak tangan pecah-pecah ini pintu masuk infeksi,” katanya kepada Bisnis.com melalui pesan instan pada Selasa (3/3/2020).

Alih-alih tetap menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan, menurut dokter Tan menyarankan agar masyarakat mencuci tangan dengan benar sesuai menggunakan sabun.

Baca Juga: Lewat Video Call, Perawat Ini Menangis Lihat sang Ibu Meninggal Dunia, Tak Bisa Pulang Karna Harus Tangani Corona

Pasalnya, air bersama dengan sabun lebih efektif daripada hand sanitizer.

Penting kita ingat, papar juru bicara Kao Corp, setelah mencuci tangan, ada baiknya menyeka tangan dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah dicuci.

Hal itu perlu dilakukan, karena tangan yang basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.

Sementara itu, untuk mencegah kulit pecah-pecah, ia pun menyarankan agar masyarakat menggunakan lotion atau krim pelembab setelah mencuci tangan.

Baca Juga: Jangan Panik, Ahli Sebut 81% Kasus Corona Bersifat Ringan, Bahkan Banyak yang Sembuh Total

Dokter Tan pun mengingatkan, jika memang harus menggunakan hand sanitizer karena kondisi dan keadaan, misal di kendaraan, gunakannya hand sanitizer dengan bijak dan benar.

Menggunakan hand satizer itu ada caranya.

tungakan hand sanitizer sedikit di telapk tangan, lalu gosok dengan kedua telapak tangan selama 30 detik (sampai kering sendiri).

Bukan sebentar digosok lalu dilap dengan tissu, itu tidak efektif membunuh kuman, juga virus yang ada di tangan.

Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Jessica Iskandar Sedih Banyak Tamu Batal Hadiri Pernikahannya dengan Richard Kyle

Jadi jika untuk pencegahan virus corona Covid-19 mengandalkan hand sanitizer adalah salah kaprah.

Justru yang terjadi jika menggunakan hand sanitizer berlebiha, tidak dengan cara yang benar dan bijak bisa sebaliknya, merugikan kesehatan, dan menghilangkan daya tahan tubuh untuk memerangi infeksi virus corona Covid-19.

Artikel ini pernah tayang di GridHealth dengan judul Cegah Virus Corona Covid-19 Mengandalkan Hand Sanitizer Salah Kaprah, Justru Bisa Berdampak Sebaliknya

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber GridHealth.ID