Jangan Lagi Beli atau Konsumsi Daging Ayam dengan Kondisi Seperti ini, Bisa Picu Kematian!

Rabu, 26 Februari 2020 | 13:05
Freepik

ilustrasi daging ayam potong atau ayam broiler

Grihype.id- Daging ayam menjadi salah satu bahan makanan yang mudah untuk diolahmenjadi berbagai masakan.

Mau di pasar tradisional atau supermarket, daging ayam selalu menjadi buruan utama.

Meski begitu penting, kita harus teliti dalam memilih daging ayam.

Baca Juga: Masih Banyak di Gunakan, ini Bahaya Membungkus Makanan dengan Koran, Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan

Alih-alih kenyang, daging ayam tersebut justru bisa membawa kematian.

Namun, siapa sangka, memilih daging ayam bukanlah perkara mudah.

Mendeteksinya dengan hanya sekali melihat tentu tak bisa dijadikan patokan.

Apalagi marak pedagang nakal yang menjajakan ayam tiren (ayam mati kemarin) atau daging ayam bangkai.

Baca Juga: Masih Belum Ditemukan, 5 Harta Karun Legendaris Perang Dunia II ini Bisa Bikin Orang yang Menemukan Kaya Mendadak

Waspada daging ayam tiren

Membedakan daging ayam segar dengan ayam tiren juga patut menjadi hal yang harus diutamakan

Bahkan, baru-baru ini sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa daging ayam adalah salah satu penyebab timbulnya kanker.

Jadi Kamu harus waspada jika menemukan tanda-tanda berikut pada daging ayam.

Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono PhD menyebutkan setidaknya ada delapan ciri ayam tiren yang bisa diamati.

Menurut Nanung, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penampilan warna kulitnya.

Kulit ayam sehat berwarna kuning muda segar, sedangkan kulit ayam tiren berwarna putih kelabu kusam.

Baca Juga: Kisah Pilu Dokter Muda yang Tunda Pernikahannya Demi Berjuang di Garis Terdepan Menyembuhkan Pasien Corona, Kini Impiannya Menjadi Suami Telah Berakhir

Selain warna, tekstur kulit juga bisa membedakan mana daging ayam segar dan mana ayam tiren.

Kulit ayam sehat ketika diraba akan terasa halus dan lembut dengan lubang pori bekas cabutan bulu yang menutup rapat.

Sementara kulit ayam tiren terasa kasar saat diraba dan nampak pori-pori bekas cabutan yang tidak menutup rapat.

"Ketiga perhatikan lipatan sendinya. Jika dilipat atau ditekuk, sendi-sendi ayam sehat lentur, sedangkan pada ayam tiren terasa kaku dan tidak elastis," tambah Nanung.

Nanung mengatakan, ciri lain ayam tiren adalah warna dagingnya.

Hal ini bisa dapat terlihat ketika kulit ayam dikelupas.

Jika ayam sehat maka warnanya merah muda segar karena darah keluar maksimal.

Sementara ayam tiren berwarna merah tua kecokelatan karena darah tidak keluar maksimal.

Baca Juga: Dibayar Hingga Rp 70 Juta Perbulan, Pesinetron TOP ini Masih Setia Jualan Nasi Uduk di Warung Sederhana, Ternyata Begini Kisahnya

Bukalapak
Bukalapak

Kulit Ayam, digoremg tepung atau balado, lezatnya bukan main. Tapi baiknya tidak dikonsumsi.

Selain itu, ketika ditekan maka permukaan daging ayam sehat terlihat lentur elastis dan kembali ke posisi normal.

Sedangkan daging ayam tiren cenderung cekung atau lebam serta tidak elastis atau tidak kembali ke posisi normal.

Baca Juga: Biasanya Dibuang, Siapa Sangka Kulit Petai Ternyata Bisa Jadi Obat yang Ampuh Untuk Diabetes hingga Asam Urat

Sajian Sedap
Sajian Sedap

Daging ayam.

"Bisa juga dilihat dari harga. Harga ayam sehat tentu normal, sedangkan harga ayam tiren sangat murah, bisa separuh atau bahkan bisa kurang dari separuh harga normal," bebernya.

Nanung menjelaskan, aroma daging ayam sehat memiliki harum normal, sedangkan daging ayam tiren berbau busuk.

Daging ayam tiren berbau busuk karena darah tidak keluar dan menjadi timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.

"Lalu perhatikan juga bekas sembelihan di leher. Bekas sembelihan pada ayam sehat nampak terbuka lebar, sedangkan pada ayam tiren nampak sempit dan rapih, seperti bekas kertas yang digunting, sangat rapi," pungkasnya.

Jadi mulai sekarang, yuk, kenali mana daging yang segar dan tiren. (*)

Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul, Bisa Membawa Kematian, Jangan Lagi Beli Daging Ayam dengan Kondisi Seperti ini

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Sajian Sedap

Baca Lainnya