Meski Telah Dinyatakan Sembuh, Para Pasien Virus Corona di Tiongkok Masih Harus Jalani Karantina Selama 14 Hari, Kenapa?

Senin, 24 Februari 2020 | 11:35
YONHAP

Dinyatakan Negatif Terinfeksi dan Tak Tunjukkan Gejala Apapun, Gadis Ini Malah Tularkan Virus Corona

GridHype.ID - Wabah virus corona masih menghantui hampir seluruh warga dunia.

Bahkan meski pasien dinyatakan sembuh dari virus ini, mereka masih harus menjalani proses karantina.

Hal ini disampaikan langsung oleh pihak berwenang Wuhan.

Berdasarkan pernyataan yang telah diterbitkan pasien virus corona yang telah sembuh masih akan dikarantina wajib selama 14 hari.

Kebijakan ini diambil setelah sejumlah pasien yang telah keluar dari rumah sakit dan dinyatakan pulih, kembali terkonfirmasi positif virus corona COVID-19.

"Sejak Sabtu (22/2/2020), seluruh pasien yang telah pulih dan keluar dari rumah sakit dikirim ke tempat yang didesain untuk dua minggu karantina dengan pengawasan medis," tulis Pusat Perawatan Virus dan Komando Kontrol melalui akun Weibonya.

Baca Juga: Menyebar Sampai Timur Tengah, Kasus Virus Corona Dikonfirmasi Pemerintah Lebanon

Pengaturan karantina baru ini diumumkan setelah ahli medis Tiongkok di barisan terdepan perlawanan terhadap virus corona memperingatkan bahwa pasien yang telah sembuh masih mungkin membawa virus dan menularkannya.

Wuhan dan wilayah lainnya di Provinsi Hubei pun terus berusaha untuk melaporkan sebagian besar kasus virus corona yang dikonfirmasi di sana.

Hingga kini, ada lebih dari 77.000 kasus infeksi di mana lebih dari 2.400 orang meninggal di wilayah tersebut.

Pasien sembuh bisa tularkan virus corona

Mengutip South China Morning Post (SCMP), dokter yang memimpin tim di Hubei, Zhao Jianping, mengatakan bahwa ada kasus di mana pasien dikonfirmasi positif virus corona setelah mereka terlihat pulih.

"Ini berbahaya. Di mana anda menempatkan pasien tersebut? kamu tidak dapat menyuruhnya pulang, sebab ia mungkin menularkan virus kepada orang lain. Namun, anda juga tidak dapat menempatkannya di rumah sakit karena sumberdaya," kata Zhao.

Sementara, peneliti di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok mengungkapkan bahwa pengawasan bagi mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien harus diperluas lingkupnya.

Pasalnya, beberapa pasien telah menularkan virus dua hari sebelum timbulnya gejala penyakit pada diri mereka sendiri.

Baca Juga: Indonesia Diragukan Karena Status Negatif Virus Corona, Peneliti LBM Eijkman : Sudah Miliki Alat Pendeteksi

Di selatan kota Chengdu, seorang pasien yang awalnya telah pulih dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 10 Februari lalu kembali dibawa ke rumah sakit sembilan hari kemudian dan dikonfirmasi positif saat pemeriksaan rutin.

Pada kasus lain di Chengdu, sebuah kota di Provinsi Hunan, seorang perempuan terkonfirmasi positif virus corona pada 9 Februari, lima hari setelah ia diperbolehkan keluar dari karantina sebuah rumah sakit lokal.

Saat itu, ia telah dinyatakan negatif dalam dua uji laboratorium yang dilakukan.

Virus corona di kotoran pasien sembuh

(STRINGER)
(STRINGER)

Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT

Sementara itu, di selatan kota Guangzhou, virus corona ditemukan dalam sampel kotoran dari sejumlah kecil pasien yang telah pulih.

"Mungkin ini karena masih ada virus atau fragmen gen virus pada pasien yang telah pulih," kata Kepala Departemen Penyakit Menular di RS Guangzhou No 8, Cai Weiping.

Menurutnya, belum dapat dipastikan bahwa mereka dapat menularkan virus. "Ini adalah patogen baru dan kami belum dapat memahami virus ini sepenuhnya," tambahnya.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Pesta Pernikahan Seorang Dokter di China Hanya Berlangsung 10 Menit Saja

Akan tetapi, Cai mengungkapkan bahwa contoh-contoh kasus yang terjadi tidak dapat diabaikan.

Sebab, pemindaian CAT menunjukkan bahwa radang paru-paru pada pasien yang diperbolehkan keluar dari rumah sakit, telah menurun.

Di Tiongkok, pasien dapat keluar dari rumah sakit setelah memenuhi empat kriteria, yaitu suhu tubuh yang kembali normal selama lebih dari tiga hari, gejala pernapasan membaik secara signifikan, CAT dada menunjukkan perbaikan yang signifikan pada paru-paru, dan hasil negatif dalam uji asam nukleat pada setidaknya dalam satu hari yang berbeda.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisa Menularkan Virus Corona, China Kembali Karantina Pasien Sembuh COVID-19"

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya