Termasuk Penyakit yang Mematikan, Gejala Demam Berdarah Tak Lagi Bintik Merah

Kamis, 13 Februari 2020 | 09:35
jurnalasia.com

Nyamuk Demam Berdarah Dengue

GridHype.ID - Sebagai orangtua pasti memiliki tugas yang berat untuk mendidik, menjaga, dan membesarkan anak hingga dewasa.

Saat memiliki anak yang masih kecil, kita harus lebih ekstra menjaga kesehatan anak, karena ia rentan terkena penyakit.

Setiap penyakit pasti memiliki gejalanya masing-masing.

Baca Juga: Nikita Willy Mengaku Kaget Saat Dipanggil Polisi, Kenapa Ya?

Sehingga sebagai orangtua sebaiknya lebih teliti memeriksa kesehatan pada anak, apabila tejadi sesuatu.

Demam Berdarah Dengue (DBD) yang marak saat ini memiliki gejala baru, yakni tidak lagi ditandai bintik atau bercak merah pada kulit.

Kondisi ini jangan membuat orangtua lengah terhadap penularan penyakit mematikan.

Baca Juga: Koper Dicuri Saat Liburan Keliling Dunia, Raffi Ahmad Ungkap Isinya

DBD Memiliki gejala baru.

MENURUT dr Hittoh Fattory SpA, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, saat ini gejala khas untuk demam berdarah tidak seperti dulu, tidak ada lagi bintik merah di kulit dan sebagainya.

"Itu tidak terlalu terlihat, dan tidak mesti keluar seperti itu," ungkap , dr Hittoh kepada Tribun Kaltim, Rabu (6/1/2015).

Jadi, kata dokter Kittoh menegaskan, gejala khas DBD tidak seperti dulu lagi, yang ditandai timbul bercak-bercak merah di tubuh, atau terjadi pendarahan kulit, atau biasanya pasien mengalami mimisan ditandai keluar darah dari lubang hidung.

Baca Juga: Gempi Protes Gisella Anastasia Keceplosan Panggil Sayang pada Wijin

"Sekarang tidak semua pasien mengalami gejala seperti itu. Jadi kalau demam panas harus sudah dicek dengan laboratorium, karena gejala demam berdarah salah satunya panas tinggi hingga 40 derajat, harus dilakukan observasi di rumah sakit," kata Hittoh.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan hal serupa.

Tantin sapaan Sri Soetantinah, menyebutkan, saat ini gejala demam berdarah tidak seperti dulu, selalu ditandai bintik-bintik merah keluar.

Baca Juga: Jangan Lagi Mandi dengan Air Panas, Ahli Ungkap Dampak Fatal ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kita

"Indikasinya sudah berubah, intinya semua harus waspada. Termasuk dalam kata siaga. Memang sudah siaga, namun untuk kategori kasus luar biasa ( KLB) belum," kata Tantin.

Ada prosedurnya jika wabah dicanangkan KLB, satu di antaranya ada peningkatan kasus dua kali lipat dalam kurun waktu tertentu.

Ada kurun waktu tertentu.

Baca Juga: 3 Manfaat Mencampurkan Shampo dengan Garam Sebelum Keramas

Menurut Dokter Hittoh, anak penderita DBD pasti mengalami gejala demam.

Namun tidak hanya demam, ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan.

Dan untuk memastikan apakah anak terjangkit DBD, sebaiknya dilakukan tes darah.

Menurutnya ada beberapa fase yang harus diperhatikan, yaitu fase saat pasien kritis.

Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Sendal Teplek, Netizen Salfok Sama Harganya yang Fantastis!

Biasanya, fase kritis ini pasien yang awalnya demam, akan turun secara perlahan.

Saat panas turun, biasanya pasien justru tambah lemas. Pada fase ini, pasien mengalami panas selama tiga hari, dan pada hari ke tujuh fase penyembuhan.

"Fase kritis itu biasanya suhu tubuh mulai turun, ini harus lebih waspada saat panas turun, khususnya pada anak-anak yang demamnya turun, namun anaknya tambah lemas, tidak mau makan dan minum. Berbeda dengan anak sehat jika panas turun, mereka (anak) kembali bermain dan berlari-lari," ujarnya.

Baca Juga: Beda dari Kebanyakan Kota Lainnya, 5 Kota di Dunia ini Hanya Berpenghuni Kurang dari 4 Orang

Hittoh melanjutkan, jika observasi di rumah sakit menunjukkan kesehatan cukup bagus, pasien hanya di rawat jalan.

"Kalau indikasi rawat inap biasanya panas kurang dari tujuh hari, ada didapatkan gejala yang harus diwaspadai, di antaranya adanya panas yang disertai muntah terus-menerus, nyeri perut, dan adanya penumpukan cairan di paru dan perut, didapatkan adanya peningkatan hematocrit (penurunan pada trambosit)," ujarnya.

Hematokrit (Hct) adalah persentase sel darah merah terhadap volume darah total.

Baca Juga: Dikira Hubungan Asmaranya Settingan, Kekeyi dan Rio Ramadhan Umumkan Kalau Balikan

Nilai normal Hematokrit untuk pria 40% - 50% atau 0,4 - 0,5 sedangkan perempuan 35% - 45% (0,35 sampai 0,45).

Masih menurut penjelasan dr Hittoh, indikasi penurunan trambosit di bawah 100 ribu.

Jika trombosit berada di bawah level 100 ribu, observasi harus dilakukan rumah sakit, sedangkan trombosit di atas 100 ribu, diperbolehkan rawat jalan, dengan syarat tanpa ada gejala.

Baca Juga: 6 Tanda ini Tunjukkan Jika Tubuhmu Sudah Kelebihan Gula, Perhatikan Sekarang Juga

Seperti pasien dapat minum air putih dengan baik, dan aktivitasnya seperti biasa.

(*)

Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Ternyata, Inilah Gejala Baru DBD, Tak Ada Lagi Bintik Merah di Kulit

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Nakita

Baca Lainnya