Picu Depresi hingga Kanker, Berikut 8 Penyakit Akibat Konsumsi Junk Food Berlebih

Senin, 10 Februari 2020 | 09:12
kompas.com

Kebiasaan mengonsumsi junk food ternyata berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

GridHype.ID - Ternyata kebiasaan makan yang tidak sehat akan memengaruhi kesehatan tubuh kita.

Kebiasaan makanan yang terlihat cepat, enak, praktis ini lebih sering kita konsumsi dengan dalih diburu waktu.

Hal ini pula yang ditawarkan olehjunk food, sebagai makanan yang terlihat praktis dan enak, namun memiliki banyak risiko berbahaya jika mengonsumsinya.

Baca Juga: Tak Ada Warga yang Menolong Meski Telah Merintih Kesakitan, Gadis Ini Meregang Nyawa Lantaran Kehabisan Darah di Polewali Mandar

Junk food berbeda dengan fast food, jika dilihat dar artinya, "junk" memiliki arti sesautu yang berkaitan dengan sampah.

Dengan kata lain, makanan ini tidak mengandung nilai gizi dan nutrisi.

Dilansir dari Kompas.com, makanan-makanan ini dapat memberi dampak yang serius bagi tubuh.

Hal tersebutbisa mengganggu kesehatan jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.

Baca Juga: Gara-gara Utang, Berikut Fakta Tentara Thailand yang Menembak 26 orang

Di samping itu, makanan seperti burger, pizza, kue-kue, pembuatannya biasa menggunakan bahan seperti gula, minyak, sirup fruktosa, MSG dan lain sebagainya.

Bahan-bahan tersebut telah lama dikenal memicu sejumlah penyakit.

Mulai dari obesitas, penyakit jantung, kanker, dan lainnya.

Jika kamu salah satu penggemar berat junk food, alangkah baiknya untuk mengurangi mengkonsumsinya.

Baca Juga: Marshanda Kirim Pesan Menyentuh untuk Putri Karen Pooroe

Kamu dapat menggantinya dengan makanan yang lebih sehat.

Buah dan sayuran menjadi alternatif pengganti junk food paing sehat.

Banyak penyakit yang disebabkan jika mengonsumsi junk food secara intens.

Berikut sejumlah penyakit yang disebabkan jika mengonsumsi junk food secara berlebihan:

Baca Juga: Siapa Sangka Mangga Bisa Turunkan Berat Badan tapi Jangan Sampai Salah Langkah!

1. Mengganggu daya ingat

Mengkonsumsi junk food dapat menggangu daya ingat.

Kandungan lemak dan gula yang tingi dapa mempengaruhi kecepatan menyerap pelajaram, daya ingat dan perhatian.

Jika tetap mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula beresiko dapat mengubah bagian otak yang bertugas untuk belajar dan mengingat.

Baca Juga: Bahas Perseteruan dengan Deddy Corbuzier, Uya Kuya Ungkap Putrinya Cinta Kuya Kesal

2. Pengaruhi nafsu makan

Kelebihan mengonsumsi makanan olahan dan digoreng dapat membuat otak lebih sulit memproses seberapa lapar dan puas tubuh kita.

Mengonsumsi junk food dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam tubuh.

Tak hanya itu, makanan jenis ini dapat membunuh nafsu makan.

Pasalnya, jika sudah mengonsumsi junk food dapat memberi efek kenyang yang lebih lama.

Kondisi seperti ini akan menurunkan minat untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat karena efek kenyang yang ditimbulkan setelah konsumsi junk food.

Baca Juga: Terkejut Seserahan dari Caesar Hito Saat Lamaran, Felicya Angelista: Buset Rp500 M?

3. Picu Depresi

Mengonsumsi junk food dapat mengubah aktifitas kimia pada otak.

Alhasil, dapat menyebabkan ketidak mampuan untuk mengatasi stres.Kondisi ini membuat seseorang mengalami depresi.

Sebuah penelitian menyebutkan, orang yang mengonsumsi junk food dan makanan cepat saji lebih beresiko mengalami depresi.

Dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji yang lebih sedikit.

Baca Juga: Tak Hanya Mengganggu Penampilan, Perut Buncit Juga Pengaruhi Fungsi Otak

4. Risiko Kanker

Hasil penelitian mengatakan, makanan seperti falafel, keripik kentang dan keripik jagung dapat meningkatkan resiko kanker usus besar.

Penelitian lain juga menyatakan, mengkonsumsi lima porsi kentang dan dua porsi sandwich ayam per minggu dapat meningkatkan resiko kanker yang sama.

Baca Juga: Pendapatan Raffi Ahmad Hilang Selama Liburan Keliling Dunia, Zaskia Sungkar: Lu Merelakan Rp15 Miliar Fi?

5. Pencernaan terganggu

Junk food dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Biasanya, masalah pencernaan yang ditimbulkan yakni gastroesophageal reflux disease (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS).

Makanan "junk" ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya seperti sembelit dan kembung.

Pasalnya, junk food ini kaya akan sodium.Zat ini memungkinkan penumpukan retensi air di perut.

Akibatnya, perut akan terasa kembung.

Baca Juga: Kakak Kandung Chelsea Olivia Lakukan KDRT, Sang Mertua Ungkap Bukti dan Kronologinya

6. Obesitas

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Preventive Medicine and Hygiene menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan risiko obesitas.

Penelitian tersebut dilakukan pada sekelompok siswa.

Selama penelitian, 67,4 persen perempuan dan 80,7 persen laki-laki mengonsumsi satu jenis makanan cepat saji, termasuk sandwich, pizza dan ayam goreng.

Hasil penelitian menunjukkan, prevalensi obesitas berdasarkan indeks massa tubuh (BMI) dan rasio pinggang-pinggul (WHR).

Masing-masing adalah 21,3 persen dan 33,2 persen.

Baca Juga: Heboh Ratusan Pasien Antre Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi

7. Tingkatkan risiko penyakit jantung

Junk food atau makanan cepat saji memiliki kandungan gula dan lemak trans yang banyak.

Lemak trans diketahui memicu peningkatan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).

Hal tersebut membuat konsumer junk food lebih beresiko terkena penyakit jantung.

Baca Juga: Jackie Chan Umumkan Sayembara Bagi Penemu Antivirus CoronaHadiah 1,9 Miliar!

8. Gula darah naik

Junk food mengandung karbohidrat sederhana yang menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Mengonsumsi junk food dengan intensitas sering akan mengubah tingkan insulin normal dalam tubuh.

Hal tersebut dapat menyebabkan risiko diabetes tipe 2.

Tak hanya itu, kenaikan berat badan dan resistensi insulin dapat terjadi jika mengkonsumsi junk food secara berlebih dan sering.

Baca Juga: Masa Lalu Syahrini Terungkap! Incess Akui Sering Dugem dan Menginap di Rumah Teman Prianya

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Waspada! 8 Penyakit Ini Dipicu Konsumsi Junk Food, Termasuk Diabetes hingga Penyakit jantung.

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : TribunStyle

Baca Lainnya