Jadi Salah Satu Sumber Protein yang Tak Menguras Kantong, Lele dan Mujair Miliki Kandungan Zat yang Berbahaya bagi Tubuh, Apa Itu?

Kamis, 30 Januari 2020 | 13:11
HERU/TRIBUN LAMPUNG

Ilustrasi ikan lele goreng

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Larangan untuk tak mengonsumsi ikan yang diberi makan kotoran tentu sering kita dengar.

Contoh ikan yang mengonsumsi sendiri adalah mujair dan lele.

Dua jenis ikan ini sering sekali kita temui di berbagai menu makanan yang ada di warung-warung khas Indonesia.

Baca Juga: Cegah Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Konsumsi Seledri Sebelum Tidur Ternyata Punya Khasiat Luar Biasa

Budidaya dan perawatannya yang gampang menjadikan dua jenis ikan ini sering diternakkan oleh masyarakat luas.

Banyak yang masih penasaran apakah memang benar jenis ikan tersebut berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita.

Ikan yang Makan Kotoran Benarkah Berbahaya?

Diantara kita tentu banyak yang enggan mengonsumsi makanan jenis ini bukan lantaran kesehatan namun lebih pada sisi kebersihannya.

Sudah menjadi rahasia umum jika dua jenis ikan itu sering dipelihara dan diberi makanan kotoran.

Tak hanya kotorannya sendiri bahkan seringkali jenis ikan ini diberi makan kotoran manusia.

Di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.

Baca Juga: Sering Dikonsumsi, 10 Makanan ini Ternyata Bisa Memicu Kanker Otak, Mulai dari Popcorn Hingga Durian

Tentu hal tersebut akan berdampak buruk pada tubuh.

Seperti yang sudah kita tahu, di dalam kotoran ada mikroba jahat seperti salmonella dan bakteri buruk lain.

Mikroba yang jahat itu jika masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu fungsi tubuh kita.

Namun sebenarnya bukan hanya soal kotoran saja yang berbahaya bagi tubuh ada hal lain yang juga mengancam.

Berikut 4 fakta mengejutkan dari dua jenis ikan tersebut.

1. Ikan yang Diternakkan

tribunnews.com

pria mabuk telan ikan lele

Demi mengejar untung banyak peternak yang sembrono dalam membudidayakan ikan.

Baca Juga: Rutin Konsumsi 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Lihat Perubahan yang Terjadi pada Tubuhmu

Peternak yang tak bertangung jawab ini kerap mengesampingkan kualitas dari ikan-ikan budidayanya.

Bukannya makin sehat ikan-ikan inijustru bakal membawa penyakit.

2. Kadar Lemak Buruk Sangat Tinggi

Umumnya ikan mujair liar hidup dengan makan tumbuhan air dan algae.

Sedangkan ikan mujair di peternakan ikan hanya akan makan jagung dan pelet kedelai.

Dalam peternakan jenis ikan ini akan sengaja digemukkan.

Earlham Institute
Earlham Institute

Ikan mujair

Proses penggemukan paksa ini seringkali malah membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh.

Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.

Padahal tubuh kita hanya membutuhkan asam lemak omega-3.

Baca Juga: Sering Konsumsi Makanan Laut, Kadar Merkuri di Tubuh Ashanty Tinggi

Sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon, loh!

3. Mengandung Zat Kimiawi

Ikan-ikan yang diternakkan biasanya diberi antibiotik yang kemungkinan besar terkontaminasi pestisida.

Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.

Dr. Axe dalam sebuah artikel menyebutkan, kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

4. Bisa Memicu Kanker

Kolase Grid.ID
Kolase Grid.ID

Ikan Mujair Diklaim Berbahaya Untuk Tubuh, Berikut 5 Alasannya!

Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat.

Hal ini membuat ikan mujair memiliki kandungan dioxin yang tinggi.

Dioxin sendiri adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

Baca Juga: Diabetes Hingga Menstruasi, Berikut 11 Manfaat Luar Biasa dari Mengkonsumsi Daun Air Rebusan Daun Salam

Horornya, sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.

Ada baiknya jika kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya memikirkan terlebih dahulu dari mana itu berasal.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati bukan?

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Sajian Sedap

Baca Lainnya