Gridhype.id– Anak yang terlahir dari ibu dengan golongan darah O memiliki risiko tinggi mengidap penyakit berbahaya.
Penyakit yang dimaksud adalah hyperbilirubinemia, suatu penyakit yang menyebabkan kondisi tubuh bayi menguning.
Bagaimana itu bisa terjadi? Mari kita simak uraiannya berikut ini.
Selama ini setidaknya kita mengenal empat golongan darah, yakni golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O.
Golongan darah dapat memengaruhi hidup kita, bahkan masalah kesehatan.
Ibu dengan golongan darah O yang sedang hamil atau baru melahirkan sebaiknya mengetahui berbagai risiko yang mungkin terjadi.
Sebab dibandingkan dengan golongan darah lainnya, anak yang lahir dari ibu golongan darah O memiliki risiko kerusakan otak secara permanen dan bahkan berujung pada kematian.
Meskipun dapat melakukan transfusi darah ke golongan mana saja, tetapi faktanya karakter golongan darah O dikenal tidak mau 'berkawan' dengan golongan darah lainnya.
Ia hanya bisa menerima transfusi darah sesama golongan darah O lainnya.
Hal ini pun lantas memberikan pengaruh pada seorang perempuan bergolongan darah O yang sedang hamil.
Selama kehamilan, darah seorang ibu akan mentransfer nutrisi dan oksigen untuk bayi melalui tali pusar.
Jika terjadi perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi yang dikandung, maka darah ibu akan membentuk antigen yang kemudian dapat menghancurkan sel darah merah bayi dan meningkatkan jumlah bilirubin bayi.
Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan anak kuning.
"Proses peningkatan bilirubin pada bayi dapat disebabkan karena perbedaan golongan darah antara bayi dengan ibunya.
Dari sekian jenis golongan darah, perempuan dengan bergolongan darah O paling berisiko melahirkan bayi dengan hiperbilirubinemia level akut," ujar Ketua Unit Koordinasi Kerja (UKK) II IDAI Dr. Toto Wisnu Hendrarto, dr., SpA(K) yang dikutip dari unair.ac.id.
Bayi kuning memang mungkin saja terjadi pada sejumlah anak, terlebih jika ia terlahir secara prematur.
Akan tetapi ibu patut berhati-hati, sebab jika kadar bilirubin pada bayi terlalu tinggi dan tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Maka dapat memicu terjadinya kernikterus atau komplikasi berat.
Bilirubin yang tidak larut dalam lemak akan menempel pada otak sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan otak secara permanen dan bahkan berujung pada kematian.
Kondisi ini sebenarnya dapat terdiagnosis sejak awal dengan mengetahui golongan darah pada perempuan sejak masa kehamilan.
"Ketika sudah diketahui golongan darah si ibu ini O, maka dokter sudah mengkode supaya lebih waspada akan potensi bahaya ke depannya,” ujar Toto.
"Kalau ibunya O sementara bapaknya non O, dan ternyata melahirkan anak non O, maka perlu segera dilakukan deteksi dini.
Terlebih lagi harus segera diketahui rhesusnya,” tambahnya.
Tak hanya sejak masa kehamilan, kewaspadaan juga harus diterapkan setelah kelahiran.
Ibu dengan golongan darah O dan melahirkan anak dengan golongan darah non O sebaiknya terus mengontrol kondisi anak.
Sebab, kondisi anak dengan golongan darah non O yang berbeda dari ibu yang bergolongan darah O, baru akan terlihat setelah hari ke-3 atau seterusnya.(*)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.Id dengan judul"Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O".