Jakarta Diprediksi Tenggelam Pada 2050, 2 Pulau di Sumatera ini Bahkan Sudah Tenggelam dan 4 Lainnya Terancam Juga

Minggu, 19 Januari 2020 | 12:05
Pexels/ Asad Photo Maldives

Ilustrasi pulau

Gridhype.id-Dampak dari perubahan iklim di Indonesia mulai terlihat.

Melansir dari The Star, dua pulau di Sumatra dilaporkan telah tenggelam akibat naiknya permukaan air laut sebagai dampak dari perubahan iklim.

Menurut data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dua pulau yang dimaksud, Betet dan Gundul, telah terendam pada kedalaman 1m dan 3m di bawah permukaan laut.

Baca Juga: Jadi Buronan CIA, Berikut Kegilaan Pablo Escobar Raja Narkoba Kaya Raya yang Bakar Uang Sebagai Bahan Bakar Pengahangat Putrinya

“Pulau-pulau ini tidak berpenghuni. Salah satu pulau, Betet, adalah bagian dari Taman Nasional Berbak-Sembilang,” ujar direktur eksekutif Walhi Sumatra Selatan, Hairul Sobri.

Jika kenaikan permukaan laut terus berlanjut, maka empat pulau lainnya, yaitu Pulau Burung, Pulau Kalong, Pulau Salah Namo dan Pulau Kramat, akan kena dampak selanjutnya karena berada di kisaran 0m sampai 3m di atas permukaan laut.

Saat ini, ada 23 pulau kecil di pantai timur Banyuasin, Sumatra Selatan dan beberapa di antaranya, termasuk Pulau Salah Namo yang hampir tenggelam, masih dihuni orang.

Baca Juga: Coba Bernapas Sambil Menyentuh Langit-Langit Mulut Dengan Lidah, dan Rasakan Manfaat yang Luar Biasa Berikut ini

Kepala unit lingkungan di Pulau Salah Namo, Syahrul, mengatakan bahwa mereka sudah menyadari naiknya permukaan laut dan adanya risiko pulau itu akan terendam.

Para penduduk pun mulai memindahkan rumah mereka jauh dari tempat awal rumah mereka dibangun.

Syahrul menambahkan bahwa awalnya ada lahan besar di depan rumah-rumah penduduk di mana mereka dapat melakukan sejumlah kegiatan, tapi segalanya telah berubah sekarang.

Baca Juga: Berhasil Terkam Kamera NASA, Berikut 7 Penampakan Luar Angkasa yang Misterius

"Tidak ada lahan lagi di depan rumah kami. Banyak orang juga telah pindah dari sini," ujar Syahrul.

Jakarta Juga Telah Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang Akan Tenggelam

Perubahan iklim adalah hal nyata yang harus kita hadapi.

Iklim berubah, dunia berubah, dan kondisi alam juga berubah.

Dengan perubahan iklim, Laut Jawa meningkat, air laut tambah tinggi, dan cuaca di Indonesia menjadi lebih ekstrim.

Baca Juga: Fenomena Patung Bunda Maria Menangis, Pihak Gereja Bahkan Tak Bisa Menjelasakannya

Awal bulan Desember 2017, badai cuaca aneh mengubah jalan-jalan Jakarta menjadi sungai dan menghambat hampir semua aktivitas di ibu kota.

Seorang peneliti iklim lokal, Irvan Pulungan, khawatir suhu udara akan meningkat beberapa derajat dan permukaan laut akan terus bertambah tinggi hingga tahun-tahun mendatang.

Hal tersebut jelas merupakan malapetaka bagi kota padat penduduk sekaligus pusat pemerintahan Indonesia ini.

Baca Juga: Dibunuh Secara Brutal, Keluarga Sakamoto Berakhir Tragis Dibunuh Oleh Sekte Jepang dan Dikubur di Drum

Dilansir dari New York Times, pemanasan global ternyata bukan satu-satunya penyebab di balik banjir besar yang menyerbu sebagian besar wilayah Jakarta pada tahun 2007.

Masalahnya, kota itu sendiri sedang 'menenggelamkan' dirinya.

Bahkan jika mau dihitung, Jakarta adalah kota yang tenggelam paling cepat dibandingkan kota besar lainnya di planet ini.

Bahkan lebih cepat daripada perubahan iklim yang menyebabkan laut naik.

Begitu cepat sehingga sungai bisa mengalir ke hulu dan hujan biasa bisa menyebabkan genangan air tinggi di mana saja.

Penyebab utamanya: warga Jakarta menggali sumur ilegal.

Baca Juga: Lebih Hemat Mana, Mencabut Kabel Listrik atau Membiarkannya Menayala, Berikut Penjelasannya

Menggali sumur ilegal seperti membuka saluran udara sebuah balon yang menahan kota ini di bawah permukaan tanah.

Sekitar 40% daratan Jakarta sekarang terletak di bawah permukaan laut.

Kabupaten-kabupaten pesisir seperti Muara Baru telah tenggelam sebanyak 4,2 meter dalam beberapa tahun terakhir.

Perubahan iklim di sini hanya memperburuk sejumlah keadaan yang sudah terlanjur terjadi.

Dalam kasus Jakarta, penduduk turut membantu kota ini tenggelam lebih cepat.

Pembangunan yang tak terkendali dan tanpa perencanaan matang serta kurangnya saluran pembuangan menjadi faktornya.

Baca Juga: Lebih Hemat Mana, Mencabut Kabel Listrik atau Membiarkannya Menayala, Berikut Penjelasannya

Beban bangunan jelas melebihi daya dukung tanah di Jakarta.

Belum lagi masalah lain seperti sungai yang kotor atau sampah yang berserak di atas air.

Ahli hidrologi mengatakan bahwa Jakarta hanya punya satu dekade untuk menghentikan proses tenggelamnya kota.

Jika tidak bisa, Jakarta Utara (kawasan Pluit) akan menjadi lokasi pertama yang berakhir di bawah air.

Jika tidak ada perubahan besar dan revolusi infrastruktur, Jan Sopaheluwakan, peneliti geoteknologi memprediksi Jakarta akan benar-benar tenggelam tahun 2050. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, "Sementara Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050, 2 Pulau di Indonesia Ini Sudah Tenggelam dan 4 Lainnya Terancam Akibat Naiknya Permukaan Air Laut"

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber intisari online