Punya Bentuk yang Kebih Rumit dari Piramida Mesir, Rupanya Candi Borobudur Menyimpan Misteri Jam Raksasa

Kamis, 09 Januari 2020 | 13:35
google

Punya Bentuk yang Kebih Rumit dari Piramida Mesir, Rupanya Candi Borobudur Menyimpan Misteri Jam Raksasa

Gridhype.id– Candi Borobudur menjadi candi terbesar yang ada di Indonesia, kompleks candi yang terletak di Jawa Tengah ini sudah dikenal di dunia.

Namun tahukah kamu, terdapat misteri jam raksasa yang tersimpan di Candi Borobudur.

Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.

Baca Juga: Meski Hidup Bergelimang Harta dan Beristrikan Wanita Cantik, Nyatanya Kehidupan Atlet Sumo Menyimpan Banyak Kisah Pilu

Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.

Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.

Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.

Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha. Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.

Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?

Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.

Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.

Baca Juga: Kisah 800 Pelaut yang Berhasil Selamat dari Tenggelamnya Kapal, Namun Sudah Disambut Oleh Gerombolan Hiu yang ‘Berpesta’

Kompas.com
Kompas.com

Candi Borobudur

Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.

Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.

Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.

Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.

Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.

Baca Juga: Kisah Cassie Pike, Diperkosa Ratusan Kali Tapi Justru Ia yang Ditangkap Polisi dan Dihukum

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.

Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.

Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.

Kompas.com
Kompas.com

Jam Matahari di Candi Borobudur.

Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa

Baca Juga: Kisah Elkana Amarduan, Penjaga Perbatasan Indonesia-Australia yang Tak Bergaji,

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.

Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.

Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.

Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat. (*)

Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul,“Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur yang Jarang Diketahui Orang”

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Suar.ID