GridHype.ID - Tidur merupakan salah satu kebutuhan dalam hidup.
Saat tidur tubuh secara otomatis bisa beristirahat dari segala kepenatan aktivitas di siang harinya.
Selain itu, tidur juga disarankan bagi kamu yang sedang sakit agar tubuh kembali fit.
Namun di balik itu semua, semua studi menyebut bahwa orang yang keseringan tidur mungkin berisiko lebih tinggi menderita stroke.
Baca Juga: Mulai Sekarang Hindari Minuman Soda, Berisiko Stroke Hingga Kematian
Seperti dikutip dari The Health Site, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis Neurology telah mengindikasikan hal ini.
Disebutkan bahwa orang yang tidur lebih dari yang dibutuhkan mungkin berisiko lebih besar terkena stroke.
Menurut penelitian, orang yang tidur siang secara teratur selama lebih dari 90 menit sehari, 25 persen lebih rentan terkena stroke di kemudian hari.
Fakta tersebut dibandingkan dengan orang yang tidur siang hanya sekitar 30 menit.
Sementara itu, orang-orang yang tidak tidur sama sekali tidak memiliki kemungkinan terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang tidur siang hingga 30 menit.
Penulis penelitian, ZhXiaominang dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Tiongkok mengatakan, "Penelitian telah menunjukkan bahwa nappers dan sleeper yang lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan pada kadar kolesterol mereka."
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Terlalu Lama Duduk Bisa Berisiko Diabetes dan Stroke
Selain itu, menurut ZhXiaominang kebiasaan tidur yang terlalu lama juga akan mengakibatkan peningkatan lingkar pinggang.
"Keduanya merupakan faktor risiko stroke," tambahnya.
Tidur kelewat panjang di malam hari dan tidur siang mungkin menunjukkan gaya hidup tidak aktif secara keseluruhan.
Sehingga bisa meningkatkan risiko terserang stroke.
Penelitian ini dillakukan dengan melibatkan 31.750 orang dari China dengan usia rata-rata 62 tahun.
Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat stroke ketika penelitian dimulai.
Baca Juga: Nyaris Menikah, Susan Sameh Bantah Hubungannya Putus dengan Fero Walandouw karena Beda Keyakinan
Para peneliti mengikuti orang-orang selama enam tahun, di mana total 1.557 kasus stroke dilaporkan.
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah bahwa orang yang tidur selama sembilan jam atau lebih pada malam hari adalah 23 persen lebih rentan terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidur selama tujuh jam atau kurang di malam hari.
Studi ini menemukan bahwa orang yang tidur lama memiliki kemungkinan 85 persen terserang stroke dibandingkan orang yang tidur dalam jumlah sedang.
(*)