Pertama di Dunia, Ilmuwan Tiongkok Berhasil Ciptakan Chimera, Perpaduan Antara Babi dan Monyet

Jumat, 13 Desember 2019 | 10:48
CBC- Andrew Medichini/Associated Press

Ilustrasi babi

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Pertama kalinya di dunia, makhluk hasil rekayasa genetik berhasil tercipta.

Dua ekor chimera perpaduan babi dan monyet terlahir ke dunia.

Adalah ilmuwan dari Tiongkok yang berhasil menciptakan dua makhluk hasil rekayasa genetik itu.

Baca Juga: Hantarkan Sang Anak Sulung, Gibran Rakabuming Raka Terjun ke Dunia Politik, Iriana Jokowi Kepergok Tenteng Tas Mahal Berharga Puluhan Juta

Dari penampilan luarnya mungkin banyak yang menyangka jika dua hewan ini hanyalah anak babi biasa.

Namun jauh di dalam tubuh mereka ada sebagian kecil sel monyet yang tertanam.

Dilansir dari Live Science, Senin (9/12/2019), tim peneliti tersebut menciptakan chimera dengan DNA monyet dan babi.

Mereka memadukannya dengan menyuntikkan sel punca monyet ke dalam embrio babi, lalu menanamnya ke babi betina.

Sel puncanya yang digunakan dalam percobaan itu diambil dari sel monyet kra (Macaca fascicularis) yang dibesarkan di laboratorium dan dimodifikasi agar bisa bercahaya hijau.

Kemudian sel punca yang bercahaya inilah yang disuntikkan ke embrio babi agar bisa dideteksi setelah anak babi lahir.

Ada sekitar 4000 embrio yang disuntik sel monyet dan ditanamkan ke babi betina.

Baca Juga: Kisah Effendi, Bocah 12 Tahun yang Harus Jalani Hidupnya di Dalam Bekas Kandang Ayam, Orangtuanya Ungkap Hal Pilu ini

Namun dari jumlah tersebut hanya 10 ekor yang berhasil berkembang dan hanya dua yang benar-benar memiliki DNA babi dan monyet.

Para peneliti yang memindai sel monyet yang bersinar, menemukan bahwa sel-sel monyet tersebar ke berbagai organ, termasuk jantung, hati, paru-paru, limpa dan kulit.

Jumlahnya mencapai 1 di antara 1.000-10.000 sel.

Jika dibandingkan persentasi sel monyet pada anak babi itu tak sampai 1 persen.

State Key Laboratory of Stem Cell and Reproductive Biology

Dua Anak Babi yang Lahir dengan DNA Monyet Berhasil Lahir di Cina

Meskipun begitu persentasi itu masih lebih tinggi dibanding dengan persentase sel manusia yang pernah disuntikkan dalam chimera manusia-hewan.

Sebelumnya percobaan ini pernah dilakukan pada tahun 2017 lalu.

Tim peneliti tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Salk Institute berhasil menciptakan berhasil menciptakan embrio campuran babi dan manusia dengan proporsi sel manusia hanya 0,001 persen.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, ini Beda Fungsi Kode 0 dan +62 Pada Awal Nomor Telepon

Dalam penelitian itu embrio hanya dibiarkan berkembang selama satu bulan karena adanya kekhawatiran sel manusia akan berkembang pada otak dan berefek hewan itu akan memiliki kesadaran layaknya manusia.

Eksperimen yang hampir sama dicoba kembali pertengahan tahun ini, namun menurut para peneliti yang diwawancarai oleh koran Spanyol El Pais, embrio hanya dibiarkan berkembang selama beberapa minggu saja.

Dilansir dari Surya.co.id yang mengutip Independent, sebuah jurnal ilmiah, Cell menulis tentang percobaan rekayasa genetik.

Jurnal itu berkantor pusat di Cambridge, Amerika Serikat.

Foto oleh Juan Carlos Izpisua Belmonte.
Foto oleh Juan Carlos Izpisua Belmonte.

Injeksi sel manusia pada blastocyst babi.

Namun, tidak seperti perkiraan awal, para ilmuwan ternyata menghadapi kesulitan menumbuhkan embrio yang mengandung babi dan manusia setelah uji coba puluhan tahun.

Menanggapi isu-isu etika yang muncul karena percobaan embrio babi-manusia, tim peneliti Tiongkok memilih untuk tak menggunakan sel manusia dan menggantinya dengan sel monyet.

Mereka menyatakan jika tujuan utama mereka melakukan percobaan ini semata-mata dalah menumbuhkan organ manusia di dalam hewan untuk kebutuhan transplantasi.

Baca Juga: Pisang yang Dilakban di Dinding ini Laku Hingga Terjual Hingga Rp 1,7 Miliar, Apa Istimewanya?

"Ini adalah laporan pertama mengenai chimera babi-monyet yang cukup bulan," ujar salah satu penulis studi Tang Hai dari State Key Laboratory of Stem Cell and Reproductive Biology, Beijing.

Kendatipun begitu kedua chimera dan kedelapan anak babi lainnya mati tidak lama setelah dilahirkan.

Peneliti tersebut tak tahu pasti kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Ada dugaan jika penyebab kematian chimera itu adalah metode bayi tabung yang mereka lakukan, bukan suntikkan DNA monyet.

Untuk penelitian mereka berikutnya para peneliti berencana untuk meningkatkan proporsi sel monyet agar suatu saat tercipta organ monyet di dalam babi. (*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Surya, Kompas