Gridhype.id-Beberapa kejadian medis yang tak lazim memang kerap terjadi di dunia ini, misalnya saja ditemukan paku atau benda-benda tak lazim lainnya di dalam perut seseorang.
Seperti yang dialami seorang pasien di salah satu rumah sakit di India.
Penemuan tersebut sampai membuat dokter dan para perawat di sana sampai takjub.
Bagaimana tidak, koin dan perhiasan bernilai lebih dari Rp 924 juta ditemukan di perut seorang wanita.
Baca Juga: Bagaikan di Neraka, Wajib Militer Jadi Mimpi Buruk Para Ladyboy di Thailand
Melansir dari Daily Mail, Kamis (28/11/2019), seorang wanita bernama Runi Khatun (26) menderita mual dan muntah setelah makan.
Wanita itu lalu dibawa ke rumah sakit di negara bagian Benggala Barat, India, dalam keadaan kurus dan lemah pada 16 Juli.
Kemudian dilakukan prosedur operasi dan dokter menemukan tumpukan berbagai barang berharga dalam perutnya.
Dilaporkan dokter mengeluarkan 69 rantai, 80 anting-anting, 46 koin, delapan locket (liontin), 11 cincin hidung, empat kunci, lima gelang kaki dan satu jam tangan dari perutnya.
Ibu wanita itu mengatakan memang banyak benda-benda itu mulai menghilang dari rumah mereka, tetapi dia tidak tahu bahwa barang tersebut telah ditelan putrinya.
Dia mengatakan putrinya mendapatkan koin dari toko saudaranya dan menambahkan bahwa ketika dia akan menanyainya tentang benda yang hilang dia akan menangis.
Dokter mengatakan sementara benda itu sebagian besar terbuat dari tembaga dan kuningan, ada juga beberapa perhiasan emas mahal yang ditemukan di dalam perutnya.
Kepala departemen bedah di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Medis Pemerintah Rampurhat, Dr. Siddhartha Biswas, mengatakan pasien itu tidak bisa makan makanan.
Dia mengatakan, "Pasien tampak lemah dan kurus pada saat dia dirawat di rumah sakit," katanya.
Baca Juga: 5 Makanan ini Jadi Solusi Untuk Tingkatkan Gairah Seksual Kamu dan Pasanganmu Loh
“Jumlah albumin dan hemoglobinnya sangat rendah sehingga kami tidak bisa segera melakukan operasi.
“Kondisinya sangat kritis sehingga dia membutuhkan setidaknya lima botol darah.
Dia bahkan tidak bisa makan secara fisik sehingga kami harus mengelola Total Parenteral Nutrition (TPN) untuk menyuntikkan makanan secara artifisial melalui mulutnya."
Pasien perlahan stabil dan dalam waktu seminggu dokter memutuskan untuk mengoperasinya.
"Jika kita tidak mengoperasi dia lebih awal, dia tidak akan selamat," kata Biswas.
Operasi itu berlangsung selama hampir satu jam lima belas menit dan para dokter berhasil mengeluarkan sebagian besar logam dan perhiasan dari perutnya.
Ada peningkatan tajam dalam kasus medis di mana pasien dilaporkan menelan benda padat yang bukan makanan.
Baca Juga: Dapat Informasi Kesehatan Jangan Ditelan Mentah-Mentah, Berikut 10 Info Kesehatan yang Ternyata Hoax
Dokter mengeluarkan 69 rantai, 80 anting, 46 koin, 8 locket, 11 cincin hidung, 4 kunci, 5 gelang kaki, dan 1 jam tangan dari perutnya.
Awal bulan ini, para dokter di rumah sakit pemerintah di distrik Chhattarpur, negara bagian Madhya Pradesh memindahkan 30 objek dari perut seorang pria, termasuk pisau cukur dan obeng, setelah ia mengeluh mengalami sakit perut yang parah.
Pria berusia 30 tahun, yang diidentifikasi sebagai Yogesh Thakur, dirawat di rumah sakit pada 14 Juli. Setelah ibunya, Kusma Thakur, mengatakan kepada dokter bahwa ia akan mengambil apa saja dan memakannya.
Dokter tertegun menemukan benda seperti pisau, obeng dan plastik di dalam perutnya.
Dalam insiden serupa, seorang pria di negara bagian Rajasthan, menelan 116 paku dan harus menjalani operasi pada bulan Mei.
Dalam insiden lain, ahli bedah mengangkat sekitar tiga pon logam, termasuk mur, baut, dan perhiasan dari perut seorang wanita di negara bagian Gujarat, India barat, tahun lalu.
Baca Juga: Mata Panda Bisa Hilang dalam Tiga Hari Hanya Dengan Menggunakan Sendok, Begini Caranya
Dokter menemukan berbagai perhiasan senilai lebih dari Rp924 juta di perut seorang wanita
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,“Ibunya Sering Kehilangan Barang, Ternyata Tumpukan Benda Berharga Senilai Rp924 Juta Itu Telah Berpindah ke Perut Putrinya”