Dikenal Sebagai Juru Kunci, Ini Penerus Mbah Maridjan yang Jarang Tersorot

Senin, 28 Oktober 2019 | 09:32
Kolase TribunJatim

Kolase Mbah Maridjan dan Gunung Merapi

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID - Masih ingatkah kalian dengan sosok Mbah Maridjan?

Mbah Maridjan ramai dikenal orang saat aktivitas Gunung Merapi mulai naik.

Tepatnya 26 Oktober 2010, atau terhitung 9 tahun yang lalu erupsi Gunung Merapi terjadi.

Baca Juga: Retas Sebuah Perusahaan di Amerika Serikat, Hacker Asal Sleman Kantongi Rp31,5 Miliar

Erupsi itu memakan 32 korban jiwa, salah satu diantaranya tak lain adalah Mbah Maridjan sang juru kunci.

Saat terjadi erupsi Merapi, Mbah Maridjan justru memilih ke masjid di dekat rumahnya.

Ia tak ikut rombongan yang mengevakuasi dirinya.

Dalam perjalanan menuju masjid, seorang tim SAR meminta semua orang segera meninggalkan lokasi.

Tribunnews
Tribunnews

Mbah Maridjan

"Rekomendasi BPPTK, kita harus kosongkan tempat ini dan segera turun," kata anggota tim SAR kala itu seprti yang dikutip dari Intisari.

Ketika Mbah Maridjan belum sampai ke pintu masjid, sirine bahaya peringatan letusan pun telah berbunyi.

Warga yang berada di lokasi tersebut mulai kebingungan dan panik.

Baca Juga: Dilamar Rezky Aditya, Citra Kirana Tampil Paripurna dengan Kebaya dan Makeup Flawless di Hari Pertunangan

Dua orang perempuan diketahui keluar dari mobil dan segera menyusul Mbah Maridjan yang ada di Masjid.

Dua orang lain, yaitu para pendaki, memindahkan motornya dan bergegas ke sebuah rumah di sebelah bawah rumah Mbah Maridjan.

Sirine penanda adanya aktivitas Merapi menjadi penanda akan berakhirnya tugas dari Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan pun ditemukan meninggal dalam kondisi bersujud dengan memakai baju batik dan kain sarung.

Tribunnews
Tribunnews

Mbah Asih

Tanggung jawab sebagai juru kunci Gunung Merapi lalu diambil alih oleh Asihono atau asih yang tak lain adalah putra ketiga dari Mbah Maridjan.

Mbah asih yang merupakan staf administrasi FMIPA UII Yogyakarta itupun bergelar Mas Lurah Suraksosihono.

Ia dilantik sebagai Pengirit Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (4/4/2011).

Baca Juga: Tak Lagi Menjabat Menteri, Suami Susi Pudjiastuti Sebut Pantai Pangandaran Simpan Kenangan Manis

Sosok Mbah Asih sendiri mungkin tak setenar ayahnya.

Bahkan berkat ketenarannya, Mbah Maridjan dipercaya sebagai bintang iklan ssebuah produk.

Dedikasi akan tugasnya juga ditunjukkan oleh Mabha Asih.

Pada 11 Mei 2018 lalu saat Merapi meletus sosoknya tak terlalu mendapat perhatian media.

Saat erupsi Merapi terjadi Mbah Asih dan warga sedang membersihkan makam untuk acara ruwahan.

Ia awalnya hendak berlari menyelamatkan diri bersama warga lain,

Namun ia mengehntikan langkahnya llau berdoa agar seluruh warga selamat dari amukan Merapi.

Menurutnya, erupsi yang terjadi mrip dengan insiden pada tahun 1997. Hanya saja, kala itu erupsinya lebih besar.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari