Diangkat Sebagai Menteri Pendidikan, Sosok Nadiem Makarim Jadi Sorotan Mancanegara

Kamis, 24 Oktober 2019 | 13:41
Instagram.com/nadiemmakarimofficial

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Nama Nadiem Makarim mulai ramai disebutkan sejak dipanggil ke istana hingga pengangkatannya.

Ya, Rabu (22/10/2019) kemarin, Nadiem Makarim resmi diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Jokowi.

Tak hanya media dalam negeri, media luar negeri juga ikut memberi komentar pada pengangkatanNadiem Makarim.

Baca Juga: Mulai dari Es Hingga Air Lemon, ini 10 Cara Alami Untuk Menutup Pori-Pori yang Terbuka Secara Permanen

Nadiem sendiri memiliki latar belakang pendiri startup yang kini telah menyandang status decacorn.

Status itu tentu menggelitik media bisnis internasional untuk berkomentar.

Salah satunya adalah e27 yang biasanya mengupas industri startup di kawasan Asia.

Dalam laporan beritanya portal berita itu membahas tantang penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, sekaligus memecahkan rekor sebagai Mendikbud termuda yang pernah menjabat, dengan umur 35 tahun.

Seperti yang diketahui dalam kabinet barunya ini, Presiden Jokowi mengangkat beberapa tokoh muda untuk ikut andil bekerja di pemerintahannya.

Media Singapura, The Strait Times, memuat sebuah berita berjudul Pendiri GoJek Masih Memiliki Saham, Tapi Mundur dari Perusahaan untuk Bergabung dengan Kabinet Joko.

Laporan itu mengomentari pengangkatan Nadiem yang rupanya tetap mempertahankan sahamnya di GoJek.

Baca Juga: Balita 3,5 Tahun Tewas Dianiaya Ayah Tirinya karena Tak Berhenti Menangis

"Nadiem tetap memiliki sahamnya, tapi tak punya peranan sebagai penasihat ataupun eksekutif di perusahaan," tulis The Strait Times, mengutip keterangan juru bicara GoJek.

Nadiem sendiri diketahui memegang saham seri D, E, dan I. Hal itu diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018.

Total saham yang dimiliki Nadiem adalah 58.416 lembar saham.

Jumlah itu setara 4,81 persen dari modal ditempatkan GoJek.

Kendatibegitu, Deal Street Asia menyebut saham yang dimiliki Nadiem adalah yang terbesar diantara pemegang saham lain.

Di sisi lain, media bisnis Nikkei Asian Review justru menyoroti kepergian Nadiem dari GoJek yang justru saat ini tengah berada di bawah pesaingnya Grab.

Nikkei menyebut GoJek saat ini kalah dari Grab di pasar Indonesia.

Baca Juga: Jangan Coba-Coba, 9 Makanan ini Masuk Kategori Paling Berbahaya di Dunia, 2 Diantaranya Kerap Dikonsumsi Orang Indonesia

Grab, menurut firma ABI Research, memegang 64 persen pangsa pasar ride-hailing di Indonesia.

Meski begitu, di dalam artikelnya Nikkei menyatakan Nadiem pernah berujar jika segmen ride-hailing hanya memberikan kontribusi tak sampai seperempat dari nilai penjualan keseluruhan (GMV) di GoJek.

Siap akan tanggung jawab yang diemban, Nadiem mengaku akan menghadapi tugas berat untuk memajukan Sumber Daya Manusia Indonesia lewat pendidikan.

"Di bawah saya bukan hanya Kemendikbud tradisional saja, tapi juga Dikti. Tapi itu bagus karena semuanya nanti bisa berjalan terpadu," ujar Nadiem kepada wartawan saat ditemui usai pengumuman kabinet di Istana Negara.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas