GridHype.ID - Nama Ananda Badudu kini sedang jadi sorotan banyak orang.
Bahkan namanya menjadi trending Twitter baru-baru ini dengan tagar #BebaskanAnandaBadudu.
Hal ini adalah bentuk protes masyarakat terhadap aksi polisi yang tiba-tiba saja membawa Ananda dari kosnya pagi tadi, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga: Roy Kiyoshi Sebut Ahok dan Puput Nastiti Bisa Berpisah Cuma karena Omongan Orang!
Ananda ditangkap atas tuduhan penggalangan dana untuk aksi demonstrasi yang melibatkan mahasiswa 23-24 September lalu.
Setelah jadi sorotan dan keprihatinan banyak pihak, kini akhirnya Ananda dibebaskan dengan status saksi.
Melansir dari Kompas.com, Ananda keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (27/9/2019) pukul 10.17 WIB.
Membahas soal Ananda Badudu sendiri, ada banyak hal lain yang membuat sosok satu ini tak bisa dianggap biasa.
Untuk itu, berikut GridHype rangkum sedikit fakta soal sosok mantan wartawan satu ini.
Fakta Seputar Ananda Badudu
1. Mantan Personel Band Banda Neira
Baca Juga: Dibebaskan! Sambil Menahan Tangis, Ananda Badudu Ungkap Keadaan Mahasiswa yang Ditangkap
Jika kamu adalah penggemar musik Indie, sebenarnya sosok ini tidaklah asing.
Ananda Badudu adalah salah satu mantan personel band indie Banda Neira bersama rekannya, Rara Sekar.
Keduanya telah menulis dua album yakni Di Paruh Waktu (2013) dan Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (2016).
Sayangnya, pada tahun 2016 lalu band ini secara resmi dibubarkan.
Baca Juga: Musisi Ananda Badudu Dijemput Polisi Terkait Penggalangan Dana untuk Demo Mahasiswa
2. Mantan Wartawan Tempo
Selain menjadi musisi, Ananda juga seorang jurnalis atau wartawan.
Melansir laman GridHot, Ananda diketahui pernah menjadi wartawan di majalah Tempo.
3. Cucu Seorang Ahli Bahasa
Ananda bukanlah orang sembarangan.
Baca Juga: Ananda Badudu Ditangkap Polisi, Ernest Prakasa Minta Pertanggungjawaban Jokowi
Ia ternyata cucu seorang ahli bahasa, JS Badudu.
JS Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan pada tahun 1985-1986.
Dari data yang diterima Kompas.com, beberapa karya besar JS Badudu antara lain Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), revisi kamus Sutan Muhammad Zain; Kamus Kata-kata Serapan Asing (2003), dll.
Bahkan, JS Badudu adalah orang pertama yang mendapat gelar guru besar dari Fakultas Sastra Unpad.
(*)