Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID - Kisah cinta antara Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) dan Hasri Ainun Habibie (Ainun) selalu menyentuh hati banyak orang.
BJ Habibie dan Ainun adalah bukti betapa di dunia ini masih ada cinta murni tanpa pamrih.
Romansa BJ Habibie dan Ainun terabadikan dalam film laris Habibie Ainun.
Baca Juga: Indonesia Berduka Atas Kepergian BJ Habibie, Ternyata Ini Sosok Penerus Eyang!
"Jangan tinggalkan saya, Ainun," ucap BJ Habibie pada kekasih hatinya Ainun yang ditampilkan di film Habibie dan Ainun.
Ucapan sederhana BJ Habibie diperankan oleh Reza Rahadian pada Ainun yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari sangat menyentuh hati yang melihat.
Fillm garapan sutradara Hanung Bramantyo itu laris manis di pasaran Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa kisah romansa dari Presiden ketiga Republik Indonesia dan sang istri masih mampu memikat rakyat Indonesia.
Awalnya tak tertarik
Cerita keberanian, ketulusan dan kejenakaan mereka berdua mampu mengaduk perasaan.
Kisah tersebut kembali diceritakan BJ Habibie saat dirinya diundang dalam acara "Rosi Special Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan dan Cinta" di Kompas TV, pada Kamis (17/8/2017) malam.
Siapa sangka, Habibie yang kini tak bisa lepas dari sosok Ainun dulunya mengaku tak tertarik dengan Ainun.
Padahal di masa itu Ainun telah menjadi pujaan hati banyak orang.
"Kalau pun saya naksir (saat itu), belum tentu dia mau," ujar Habibie kepada pembawa acara, Rosiana Silalahi.
Pengakuan ini langsung disambut tawa oleh para penonton acara itu.
Lantaran Ainun adalah putri dari teman orang tua BJ Habibie, sejak berusia 12 tahun Habibie telah dekat dengan ayahanda Ainun.
Kedekatan ini terjadi karena Bapak Demokrasi Indonesia sering menanyakan berbagai pertanyaan pada ayahanda Ainun yang ia kenal pandai.
"Bapaknya Ainun pintar banget," tuturnya.
Berasal dari keluarga yang tak berada sempat membuat minder Habibie.
Laki-laki yang mengejar-ngejar Ainun rata-rata adalah orang berpangkat dan memiliki kekayaan berlimpah.
Ditambah lagi, Habibie hanya memiliki sang ibu saat dia kuliah.
Ibunya yang single parents harus mengais rejeki dengan membuka usaha katering.
Kawan-kawan Habibie yang menaruh hati pada Ainun akan memanfaatkan kedekatan Habibie dengan ayahnya.
Ayah Habibie yang terkenal galak akan melunak saat berhadapan dengan Habibie.
Habibie dan Ainun terkenal sebagai duo berotak encer di SMA nya.
Kala itu Ainun satu angkatan lebih muda dari Habibie.
Baca Juga: Ketika Baret Merah Kebanggaan Kopassus Dibanting Dihadapan Komandannya!
Kecerdasan mereka membuat guru-gurunya mengolok jika mereka berdua menikah makan akan memiliki anak-anak yang cerdas juga.
Sering diolok seperti itu Habibie sempat merasa malu.
Si Gula Jawa jadi Si Gula Pasir
Mendapat sebutan Si Gula Jawa, tak membuat Ainun berkecil hati atau marah.
Selesai masa pendidikannya di Intitut Teknologi Bandung (ITB), Habibie melanjutkan pendidikannya ke Jerman.
Lama tak bersua, ibunda Habibie mengajak bertandang ke kediaman Ainun.
Sempat menyindir dan mengolok Ainun dengan sebutan "gendut, hitam dan jelak," Habibie merasa malu.
Ternyata ibunda dari Habibie telah merencanakan untuk menjodohkan anaknya dengan Ainun, lantaran merasa khawatir anaknya kecantol dengan wanita Eropa.
"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata Habibie.
Saat itulah Habibie bertemu kembali dengan Ainun.
Ia sempat terkesima dengan perubahan Ainun yang kala itu menjadi seorang wanita yang cantik.
"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie.
Sejak itu keduanya menjalin romansa bersama yang erat.
Hingga akhir hayatnya kesetiaan Habibie pada Ainun berkali-kali dibuktikan.
Kini Habibie tak perlu lagi menahan rindu pada sang pujaan hati, sebab kerinduannya pada Ainun akan terbayar di keabadian.
(*)