GridHype.ID- Kisah mengenai KKN di Desa Penari tengah menyita perhatian warganet.
Dalam cerita tersebut, seolah dikatakan terdapat tempat misterius yang tersembunyi di belahan bumi ini.
Tak hanya desa penari, kisah mencengangkan nan tersohor juga menyelimuti sebuah desa misterius di Amerika.
Ia adalah Dudleytown, kota hantu terkenal paling misterius di Amerika, terletak di barat laut Connecticut di dalam Kota Cornwall.
Baca Juga: 13 Tahun Berumah Tangga, Andrew White Sempat Ungkap Hal yang Tak Disukai dari Mertuanya
Konon banyak hal ganjil terjadi di kota ini, sampai pada akhirnya semua penduduk desa ini berbondong-bondong pindah, karena malapetaka yang tiada hentinya.
Desa ini juga disebut sebagai desa terkutuk, di mana semua orang yang nekat tinggal di desa ini akah mengalami malapetaka hingga berakhir tragis.
Menurut Coolinterestingstuff, sebelumnya nama Dudleytown berasal dari beberapa anggota keluarga Dudley yang melacak warisan mereka kembali ke Saxon bernama Dudd.
Baca Juga: Dijuluki Hot Daddy, Intip 7 Potret Andrew White Saat Pamer Tubuhnya yang Atletis
Nama dari Adipati Mercia yang meninggal 725, yang kemudian di tanah Dudd munculah kastil Dudley.
Bebeberapa abad kemudian, keluarga tinggal di tanah Dudd kemudian mengambil nama keluarga Dudley. Mereka kemudian menetap disana pada awal 1740-an hingga 1753.
Koran lokal yang menyebut Dudleytown sebagai kota terkutuk.
Namun kisah tentang kutukan di Dudleytown merebak ketika bangsawan Inggris menelusuri masa lalu leluhur Dudley.
Baca Juga: Hutan Hingga Istana Mewah, ini Sederet Harta Anak Kareena Kapoor yang Capai Triliunan Rupiah
Legenda menyebut Salah satu tetua, Edmund Dudley kepalanya dipotong karena merencakan melawan Raja Henry VII, juga diberikan kutukan bagi keluarga Dudley dan siapa saja yang tinggal di Dudleytown.
Beertahun kemudian, beberapa penduduk Dudleytown menjadi gila, dua wanita bernama Mary Cheney dan Harriet Clarke gantung diri di Dudleytown tahun 1872.
Setelah perang sipil desa ini menjadi desa hantu, hingga semua orang memutuskan meninggalkan desa ini.
Seorang pria bernama John Brophy memutuskan hidup disana bersama keluarganya, namun itu adalah pilihan fatal.
Baca Juga: Jangan Mudah Tergiur, Ada Bahaya Mengintai Dibalik Membeli Ponsel dengan Harga Murah
Brophy mengalami hidupnya penuh dengan malapetaka, istrinya meninggal, setelah pemakamannya dua anaknya berjalan ke hutan dan menghilang.
Rumahnya kebakaran secara misterius, dan akhirnya Brophy menghilang secara misterius.
Setelah sepi, seorang pria bernama Clarke membeli sebidang tanah di Dudleytown, suatu ketika dia meninggalkan istrinya disana beberapa hari.
Saat kembali, dia menemukan istrinya sudah gila, dan berteriak tentang makhluk-makhluk di hutan, kemudian bunuh diri di rumahnya.
Baca Juga: Sering Dianggap Sehat, 8 Kebiasaan ini Justru Bisa Picu Bahaya Kesehatan
Setelah itu, Clarke menikah lagi, bersama istri barunya dan teman-temannya membuat kelompok bernama The Dark Entry Forest Association.
Mereka menebang pohon di hutan berharap ingin melestarikan tanah di sana, namun Clarke dan istrinya meninggal tahun 1940-an.
Tetapi sebagian anak-anaknya masih tinggal di dekat Dudleytown.
Paranormal yang melakukan infestigasi di Dudleytown.
Baca Juga: Viral Info Kesehatan Minum Air Dingin Sebabkan Penyakit Jantung, ini Kata Dokter
Pendeta Gary P. Dudley, seorang penduduk Texas dan penulis The Legend of Dudleytown: Memecahkan Legenda melalui Riset Silsilah dan Sejarah (Heritage Books, 2001), membantah kisah-kisah tentang kota yang bermasalah ini.
Dalam penelusurannya tidak ditemukan dasar historis bahwa kawasan ini terkutuk.
Namun, The Dark Entry Forest Association yang memiliki tanah tidak lagi dizinkan, Hingga catatan peringatan dari Kepolisian Negara Bagian Connecticut muncul.
Kawasan Dudleytown adalah 'terlarang' mereka yang pergi atau berupaya ke Dudleytown akan ditangkap karena masuk tanpa izin plus denda 7500 dolar AS (Rp106 juta). (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,“Bagaikan Desa Penari, Inilah Salah Satu 'Desa Terkutuk' di Dunia, Siapa Saja yang Tinggal Akan Terkena Malapetaka”