GridHype.ID - Belakangan viral kasus pembunuhan di mana seorang ibu membakar suami dan anak sambungnya.
Demi menghabisi nyawa sang suami dan anak, pelaku, Aulia Kesuma (AK) bahkan sampai menyewa pembunuh bayaran.
Melansir laman Kompas.com, kasus ini terjadi lantaran pelaku ingin menguasai harta sang suami.
Baca Juga: Kisah Pilu Dua Lansia Tak Berdaya Akibat Kelaparan yang Hidup di Gubuk Reyot
AK nekat membunuh suami dan anaknya karena mereka terlilit utang yang banyak.
Menurut keterangan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, AK ingin menjual rumah untuk membayar utang.
Namun sang suami menolak lantaran rumah itu adalah warisan orang tua.
Kesal dan sakit hati, AK akhirnya menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi Edi Chandra (54) dan Dana (23).
Namun, pada kenyataannya, hanya dua pembunuh bayaran yang melakukan tugas dari AK.
Para pembunuh bayaran ini dijanjikan upah sebesar Rp 500 juta untuk aksinya.
Melansir laman Tribun Jabar, Edi alias Pupung dibunuh dengan cara diracun, sedangkan Dana dengan dicekoki miras lalu dibekap.
Setelah kedua korban dinyatakan tewas, jasadnya disimpan di mobil lalu di parkiran di SPBU Cireundeu, Jakarta.
Sang istri, AK, lalu menghampiri mobil itu dan membawanya ke Cidahu.
Mobil itu kemudian dibakar pada Minggu (25/8/2019) sampai akhirnya ditemukan warga.
Peristiwa ini tentu menggemparkan banyak pihak.
Setelah diusut polisi, akhirnya AK beserta para pembunuh bayaran berhasil diringkus.
Saat dimintai keterangan, AK mengungkapkan motifnya tega membunuh sang suami dan anak tirinya.
Baca Juga: Terlilit Utang Rp10 Miliar, Motif Sakit Hati Juga Jadi Pemicu AK Nekat Bunuh Suami dan Anak Tirinya
AK ternyata berniat menguasai harta korban sekaligus membayar utang-utangnya.
Ini karena utang yang AK miliki memilki jumlah yang tidak sedikit.
Masih dilansir dari Tribun Jabar, AK ternyata memiliki hutang hingga 10 miliar rupiah.
Polisi pun mengungkapkan rinciannya saat ditemui para awak media.
"Ibu itu (AK) mengaku punya utang dan suaminya (korban) juga punya utang, mereka sepakat menjual rumah, rumahnya, kan, besar. Tapi pembagian (hasil penjualan) itulah yang menjadi masalah," kata Rudy Sufahriadi, Kapolda Jabar saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu (27/8/2019)
Menurut keterangan yang disampaikan AK, ia dan suami memiliki utang di beberapa bank.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi.
"Utangnya mencapai Rp 10 miliar. Rp 7 miliar di Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI dan 500 juta di kartu kredit," ujar Nasriadi saat dikonfirmasi, Rabu (28/8/2019)
Banyaknya utang yang dimiliki AK dan suaminya ini diketahui karena usaha yang mereka rintis selalu gagal.
Pinjaman yang mereka dapat dari bank tidak bisa kembali setelah usaha-usaha mereka bangkrut.
(*)