Indonesia Harus Waspada, Virus Corona Varian Omicron Telah Terdeteksi di Malaysia dan Singapura

Sabtu, 04 Desember 2021 | 08:00
Pexels

Varian terbaru virus corona dari Afrika Selatan yaitu varian omicron masih menyita perhatian dunia.

GridHype.ID -Belakangan ini, Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan masih menyita perhatian dunia.

Sebagaimana yang diketahui, pandemi Covid-19 sampai detik ini belum berakhir.

Virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus bermutasi dan semakin beragam keluhan gejala yang diakibatkannya.

Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan yaitu Omicron inilah yang tengah menjadi perbincangan publik di seluruh dunia.

Melansir dari Kompas.com, Omicron memiliki kode B.1.1.529, di mana kasus pertamanya ditemukan di Afrika Selatan pada November 2021 ini.

Salah satu dokter Afrika Selatan penemu varian Omicron bernama Angelique Coetzee mengatakan, tujuh pasien Covid-19 varian Omicron di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dengan varian Delta.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan tersebut menambahkan, pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan sebagaimana dilansir The Independent, Senin (29/11/2021).

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien darurat. Kami bisa merawat pasien ini secara konservatif di rumah," katanya.

Nah, pada Jumat (3/12/2021) kemarin, Menteri Kesehatan Malaysia mengungkap, telah mendeteksi kasus pertama virus corona varian Omicron pada seorang mahasiswa asing yang dikarantina setelah tiba dari Afrika Selatan dua minggu lalu.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, bahwa pihak berwenang terlah menguji ulang sampel positif setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian Omicron sebagai variant of concern pada 24 November lalu.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Liburan Melepas Penat ke Luar Negeri, Nasib Ayu Ting Ting di Ujung Tanduk Bakal Kelabakan dengan Aturan Pemerintah Pasca Ancaman Virus Omicron

“Wanita berusia 19 tahun, yang tidak menunjukkan gejala dan telah divaksinasi itu dinyatakan positif Covid-19 pada saat tiba di Malaysia, melalui Singapura, dan dikarantina selama 10 hari sebelum dibebaskan pada 29 November,” kata Khairy.

Lima orang lain yang berada dalam satu kendaraan dengannya sebelum karantina, semuanya dinyatakan negatif.

“Mahasiswa asing yang terinfeksi bersama dengan delapan orang kontak erat telah diminta pihak berwenang untuk menjalani pengujian lebih lanjut, setelah sampel tes sebelumnya dikonfirmasi sebagai varian baru,” tambah Khairy.

Sebelumnya, pada Kamis (2/12/2021) kementrian Kesehatan Singapura juga telah mengonfirmasi dua kasus positif yang kemungkinan varian Omicron .

Kedua kasus tiba dari Johannesburg dengan penerbangan Singapore Airlines SQ479 pada hari Rabu.

Kasus pertama adalah penduduk tetap Singapura berusia 44 tahun yang melakukan perjalanan dari Mozambik dan transit di Johannesburg.

Dia telah dites negatif untuk Covid-19 dalam tes pra-keberangkatannya di Mozambik pada 29 November.

Kasus kedua adalah seorang wanita Singapura berusia 41 tahun, yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.

Dia telah dites negatif untuk Covid-19 dalam tes pra-keberangkatannya di Johannesburg pada 29 November.

“Mereka telah menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) setibanya di Singapura dan langsung dibawa ke fasilitas khusus stay-home notice (SHN) untuk diisolasi sambil menunggu hasil tes mereka,” kata Kementrian Kesehatan.

“Hasil tes PCR mereka mengungkapkan adanya S-gene Target Failure, yang kemungkinan terkait dengan varian Omicron,” tambah kementerian.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Bisa Tekan Angka Kasus Positif, Ternyata Justru Masker Inilah yang Jadi Biang Kerok Meningkatnya Jumlah Terjangkit Covid-19 Varian Omicron di Hong Kong

Kementrian Kesehatan mengatakan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional sedang melakukan pengurutan seluruh genom untuk mengonfirmasi apakah kedua kasus tersebut memang varian Omicron.

Kedua kasus langsung diisolasi setibanya di Singapura pada hari Rabu, dan tidak memiliki interaksi dengan siapa pun.

"Saat ini tidak ada bukti penularan komunitas dari kasus-kasus ini," kata Kementrian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, bahwa kedua kasus saat ini dalam pemulihan di bangsal isolasi di Pusat Penyakit Menular.

Mereka telah divaksinasi lengkap dan memiliki gejala ringan batuk dan tenggorokan gatal.

WHO Sarankan Peningkatan Pengawasan di Semua Negara

Poonam Khetrepal Singh, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Asia Tenggara, menyarankan semua pihak, agar berhati-hati dan meningkatkan pengawasan terhadap semua varian virus corona penyebab Covid-19.

Disebutkan Singh, bahwa varian Omicron dari virus corona adalah varian yang memiliki banyak mutasi dan hingga saat ini para peneliti di seluruh dunia masih melakukan penelitian untuk lebih memahami kemampuan penularan, keparahan, dan kekebalan dari varian Omicron.

Karena itu, ia menekankan pentingnya semua negara untuk meningkatkan pengawasan, kewaspadaan, dan dengan cepat mendeteksi setiap pendatang dari luar negeri dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran virus corona lebih lanjut.

Singh menyampaikan, langkah-langkah pencegahan tetap sama untuk semua varian, termasuk Omicron.

“Masyarakat harus memakai masker yang menutupi hidung dan mulut dengan baik, menjaga jarak, menghindari tempat yang berventilasi buruk atau keramaian, menjaga kebersihan tangan, menutup batuk dan bersin, serta mendapatkan vaksinasi lengkap,” kata Singh.

“Dan terus menerapkan semua tindakan pencegahan, bahkan setelah divaksinasi lengkap. Semua pelancong juga harus mematuhi aturan kementrian kesehatan dan tetap waspada terhadap tanda dan gejala Covid-19,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Varian Omicron Terdeteksi di Malaysia dan Singapura"

Baca Juga: Waduh Kasus Varian Omicron Meningkat di Hong Kong, Ternyata Masker Jenis Inilah yang Jadi Biang Keroknya, Buruan Ganti Maskermu

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com