Penyebab Post-Avatar depression syndrome
Pada dasarnya, sebuah karya seni akan meninggalkan pesan yang beragam dalam benak dan emosi penikmatnya.
Bagaimana mereka merepresentasikan pesan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.
Film Avatar nampaknya secara unik mampu meninggalkan perasaan yang sama pada orang yang berbeda.
Dilansir dari The Guardian, perasaan itu berupa kesedihan karena merasa terputus dengan alam hingga kekhawatiran tentang masa depan Bumi.
Tak hanya itu, perasaan kesedihan itu juga muncul karena ketidakpuasan diri dengan kehidupan modern saat ini.
Kemunculan perasaan tersebut usai menonton film adalah hal yang wajar.
Psikiater New York, Stephan Quentzel mengatakan bahwa bagaimanapun keindahan Planet Pandora dan kesempurnaannya tidak akan bisa ditemui di kehidupan nyata.
Itulah sebabnya beberapa orang akan mengalami Post Avatar depression syndrome usai menonton film tersebut.
"Dibutuhkan teknologi terbaik untuk menciptakan dunia virtual (Planet Pandora di Film Avatar) ini, dan kehidupan nyata tidak akan pernah menjadi seperti yang terlihat di layar."
"Itu membuat kehidupan nyata tampak lebih tidak sempurna," terang dia.
Baca Juga: Taylor Swift Bakal Sutradarai Film Panjang Pertamanya, Tuai Pujian dari Sutradara Ternama Ini