Sementara itu masih dari sumber yang sama, hingga pukul 16.00 WIB telah terjadi 25 kali gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono mengungkapkan, banyaknya gempa susulan dari pergerakan sesar di zona perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang.
Kondisi ini terjadi mengingat kategorinya sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).
Daryono mengatakan, wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, dan Bandung menjadi kawasan rawan gempa secara permanen.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan, kawasan ini sering sekali terjadi gempa dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.
Kompleksitas terlihat dari cukup banyaknya keberadaan sesar, meliputi sesar Cimandiri, sesar Padalarang, sesar Lembang, dan sesar Cirata.
"Tapi gempa (yang) tidak menimbulkan bencana bisa diantisipasi dengan bangunan yang kuat. Terjadinya korban meninggal dan lain-lain, itu bukan (karena) gempa, (tapi karena) struktur bangunan," ujar Daryono.
BMKG mencatat terjadi 25 gempa susulan pasca gempa dengan magnitude (M)5,6 Cianjur, Jawa Barat. Magnitudo gempa susulan terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Mengguncang Banten dan Sekitarnya, 3 Rumah di Sukabumi Rusak
(*)