1. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri
Melansir Health Line, telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.
Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur.
Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.
Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.
Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk kram perut, diare, perut mual, demam, dan sakit kepala.
Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari.
Baca Juga: Telur Rebus Dijamin Mulus Tanpa Retakan, Coba Lakukan Beberapa Tips Ini Agar Hidangan Makin Sempurna
2. Infeksi bakteri lebih berbahaya untuk kelompok orang tertentu
Infeksi Salmonella lebih menjadi perhatian pada populasi tertentu. Pada beberapa orang, hal itu bisa berakibat serius atau bahkan fatal.
- Bayi dan anak kecil : Kelompok usia dini lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan yang belum matang.
- Wanita hamil : Meski jarang terjadi, infeksi Salmonella tetap saja dapat menyebabkan kram di rahim wanita hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.