Dilihat pemberian ASI, nutrisinya, kebugaran tubuh, dan pola istirahat. Ini berpengaruh terhadap imunitas anak," ujar Retno.
"Cek juga kebersihan diri, riwayat komorbid dan riwayat infeksi anak sebelumnya bagaimana," tambahnya.
Hal yang kedua adalah lingkungan keluarga di rumah, dan lingkungan kerja orang tua.
Menurut Reno, paparan dari lingkungan kantor bisa terbawa saat kita pulang ke rumah sehingga bisa mempengaruhi imunitas anak.
Kemudian, hal ketiga adalah agen pembawa penyakit.
"Lalu ada agen pembawa penyakit, yaitu bakteri, virus, parasit, jamur, radikal bebas, dan lain-lain.
Pengelolaan faktor risiko ini harus dilakukan secara simultan untuk memutus rantai penularan," katanya.
Semakin rendah tingkat imunitas, semakin tinggi risiko pasien untuk mengalami peningkatan gejala hepatitis akut.
Oleh sebab itu, untuk mencegah hepatitis akut, kita perlu meningkatkan imunitas anak.
"Kita cegah dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga sanitasi lainnya," sebut Retno.
"Tetapi kalau sudah telanjur masuk ke tubuh, kita tingkatkan imun tubuh kita dengan mencuci tangan, asupan nutrisi, kebugaran, dan istirahat yang cukup," sambungnya.