Follow Us

Akhir Pandemi Sudah Diprediksi, Dunia Bersiap Hadapi Masa Sulit 3 Bulan ke Depan

Puspita Rahayu - Jumat, 14 Januari 2022 | 13:15
Virus corona penyebab COVID-19 mudah bermutasi menjadi beragam varian.
Pixabay.com

Virus corona penyebab COVID-19 mudah bermutasi menjadi beragam varian.

GridHype.id- Kabar baik mengenai pandemi virus Corona akhirnya dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Seorang utusan khusus untuk tim virus Corona WHO menyebutkan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh David Nabarro pada (10/1/2022).

Meskipun demikian, kehidupan akan masih sulit untuk dijalani setidaknya hingga musim semi atau tiga bulan mendatang.

"Saya khawatir kita sedang bergerak secara maraton, tetapi tidak ada cara yang sebenarnya untuk mengatakan bahwa kita berada di akhir, kita dapat melihat akhir di depan mata, tetapi kita belum sampai di sana," ujarnya dilansir dari kontan.id.

Sebelum mencapai kebebasan dari pandemi virus Corona, masyarakat dunia diketahui akan mengalami beberapa kesulitan.

Hal tersebut setidaknya terjadi selama tiga bulan ke depan.

Dirinya menjelaskan bahwa dunia akan menemukan beragam varian baru dari virus Corona.

Hal tersebut akan memunculkan tekanan dari sistem perawatan kesehatan.

Meskipun sulit menggunakan masa lalu untuk memprediksi perilaku virus di masa depan, Nabarro kembali mengatakan bahwa dirinya memperkirakan virus akan datang dalam gelombang.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari ini, Satgas Covid-19 Keluarkan Aturan Terbaru Perjalanan Luar Negeri Selama Pandemi Covid-19, Jangan Sampai Salah

Untuk dapat hidup bersamaan dengannya, masyarakat perlu mempersiapkan diri dan bereaksi dengan cepat terhadap lonjakan tersebut.

Pada penjelasan tersebut, dirinya juga menyinggung soal perekonomian di berbagai negara.

"Itu bisa terus berjalan, kita bisa membuat ekonomi berjalan lagi di banyak negara," tegasnya.

Meski demikian, ada hal penting yang tidak boleh dilewatkan yaitu untuk benar-benar mengamati keberadaan virus.

"Kita harus benar-benar menghormati virus dan itu berarti memiliki rencana yang sangat bagus untuk menghadapi lonjakan itu," tambahnya.

Belakangan ini lonjakan kasus virus Corona terjadi karena varian omicron.

Sebuah data yang dibagikan oleh The New York Times pada 9 Januari menyebutkan bahwa dunia menghadapi rata-rata 2,4 juta kasus virus Corona setiap hari secara global.

Adapun Amerika menorehkan jumlah kasus tertinggi di dunia yaitu 670.000 setiap hari.

Angka tersebut didorong oleh varian omicron yang sangat mudah menular.

Baca Juga: 254 Kasus Omicron Masuk Indonesia, Simak Perbedaan Karakteristik Varian Virus Corona Asal Afrika Selatan ini dengan Varian Lain

(*)

Source : kontan

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest