Gridhype.id-Bagi perempuan, payudara merupakan organ penting yang harus dijaga kesehatannya.
Payudara pada wanita selain sebagai organ untuk menyusui juga sebagai identitas diri.
Sama halnya dengan organ lain, payudara juga rentan akan penyakit.
Salah satu penyakit mengerikan yang bisa saja diderita pada bagian tersebut adalah kanker.
Kanker payudara mampu menyerang siapa saja, tidak terkecuali laki-laki.
Adapun faktor yang melatarbelakangi munculnya penyakit ini sangat bervariasi.
Dilansir dari gridhealth.id, dr Arief Wibisono, Sp.B(K) Onk mendefinisikan kanker payudara sebagai suatu pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkontrol.
Meskipun menyerang payudara, penyakit ini bisa menjalar hingga ke organ lain.
Tidak heran jika kanker payudara bisa menimbulkan kematian.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Air Rebusan Tanaman Herbal Ini Ternyata Ampuh Obati Kanker Payudara
Gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita kanker payudara adalah munculnya benjolan.
Adapun benjolan tersebut bisa ditemukan di area payudara atau bahkan ketiak.
Benjolan tersebut terasa padat dan bisa saja keras.
Meski demikian perlu diketahui bahwa benjolan bukanlah ciri utama kanker payudara.
Benjolan yang muncul bisa jadi indikasi kondisi lain selain kanker.
Wanita harus dengan rutin melakukan pemeriksaan secara mandiri terhadap payudaranya.
Dengan cara ini, wanita akan mengetahui perubahan yang terjadi pada organ tersebut.
Lantas, kapan seorang wanita harus memeriksakan diri jika mengalami gejala?
Kondisi fisik payudara yang mengalami perubahan memang akan menimbulkan kekhawatiran.
Baca Juga: Kalau Masih Nyawa, Sebaiknya Mulai Waspada Jika Mulai Rasakan Ciri-ciri Kanker Payudara Berikut Ini
Penderita kanker payudara, kulit payudara bisa saja mengalami perubahan tekstur menjadi seperti kulit jeruk.
Kondisi ini dinamakan dengan Peau D’Orange.
Kemunculan gejala ini dikarenakan sel sudah mencapai jaringan sistem pembuluh darah putih di bawah jaringan kulit.
Perubahan kondisi tersebut akan lebih mudah dikenali apabila rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pemeriksaan secara mandiri ini sangat dianjurkan untuk dilakukan rutin setiap satu bulan sekali.
Baca Juga: Satu Indonesia Kecolongan, Siapa Sangka Kanker Payudara Bisa Dihambat dengan Ubur-ubur
(*)