"Hebat banget, enggak semua orang di posisi dia bisa ngelewatinnya sama kayak dia," ucapnya.
Meski selama dua tahun terakhir Laura Anna hanya bisa berbaring di tempat tidur, Greta bisa menghitung dengan jari sebanyak apa adiknya mengeluhkan kondisi itu.
"Laura itu meskipun nangis, nangisnya diam-diam juga, ya pasti kan ketahuan sama saya kan, itu dia enggak pernah ngeluh, jarang banget ngeluh itu," ucap Greta.
"Ngeluh capek, enggak bisa jalan, itu aku bisa hitung pakai jari, dia dalam dua tahun sakit ini dia berapa kali ngeluh itu," imbuhnya.
Sebagai orang yang tumbuh besar bersama Laura, Greta melihat adiknya itu sebagai sosok yang pandai mengumpulkan kebahagiaan kecil.
Di tengah kondisi tidak baik-baik saja selama dua tahun terakhir sebelum meninggal, Laura Anna masih bisa tersenyum dan ceria karena hal sepele.
Greta bercerita, beberapa kebahagiaan kecil yang dimiliki Laura adalah saat disuapi makan oleh anggota keluarga, terutama ibunya.
"Laura itu dari dulu selalu ngumpulin bahagia-bahagia kecilnya itu, kayak bisa makan, disuapin sama mama kan, jadi bisa kayak manja-manja lagi sedikit," ucapnya.
(*)